Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

image-gnews
Kue kucur, kue tradisional Malang di Lapangan Rampal, Malang, pada Sabtu hingga Minggu, 1-2 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Kue kucur, kue tradisional Malang di Lapangan Rampal, Malang, pada Sabtu hingga Minggu, 1-2 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwang - Taman Blambangan Banyuwangi tiba-tiba disesaki pengunjung Festival Kucur. Festival yang digelar untuk menyajikan aneka kue kucur, jajanan khas Kabupaten Banyuwangi itu diadakan pada Selasa, 26 Juli 2022. Ada 26 peserta yang berlomba menghidangkan kue kucur dengan tampilan dan rasa yang menarik.

"Lewat festival ini kami ingin melihat kreasi dari masyarakat. Terus terang saya kaget akan kreativitas mereka. Dengan sentuhan kreativitas, ternyata kue kucur dapat dibuat dengan konsep yang berbeda dan unik. Jadi, ini tidak sekadar kucur, tapi kucur naik kelas," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri Festival Kucur.

Kue kucur atau kue cucur kreasi warga Banyuwangi ini terlihat beraneka. Ada kucur merah putih, kucur pandan wangi, squid ink (kucur dengan pewarna dari ikan cumi), dan kucur warna-warni yang disebut rainbow kucur. Ada juga kucur berbahan red velvet, hijau dari pandan, espresso, dan kucur dengan rasa kopi hingga kayu manis.

Menurut Bupati Ipuk, Festival Kucur ini digelar untuk melihat kreasi masyarakat Banyuwangi dalam pembuatan kue berbahan tepung terigu dan tepung beras itu. Biasanya, pembuatan kucur hanya memakai gula merah saja.

Dalam Festival Kucur ini banyak kreasi dan ide unik untuk membuat beragam jenis kreasi kucur. Mereka berani menampilkan kue kucur warna-warna yang menggunakan bahan dasar alam dan tidak berbahaya.

Ipuk menuturkan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengangkat kue kucur karena semua lapisan masyarakat mengenal dan menyukai jajanan tradisional itu. Kue kucur banyak disuguhkan saat acara hajatan dan mudah ditemui di tempat kuliner Banyuwangi.

"Saat ini banyak makanan tradisional yang dikreasikan dan akhirnya banyak disukai anak-anak kita. Dengan kreasi rasa dan bahan, kucur ini bisa meningkat daya saingnya sehingga nilai ekonominya juga naik," kata Ipuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SMK Stritanjung, yang menjadi salah satu peserta Festival Kucur menghadirkan karya mereka yang bernama Rainbow Kucur. Kuenya yang berwarna-warni memberikan tampilan memikat, rasanya enak, dan aman dikonsumsi.

Warna merahnya menggunakan sari stroberi, kuning dari sari buah mangga, toska dari bunga telang, dan hijaunya menggunakan sari pandan. "Sama sekali tidak menggunakan pewarna buatan, semuanya alami," kata Julia Rizky Khoirunisa, siswi kelas XII Boga Satu SMK Sritanjung Banyuwangi itu.

ANTARA

Baca juga: Warna-warni Jajanan Pasar Malang Tempo Dulu di Festival Teh Pucuk

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Pecinan Street Food menyuguhkan beragam atraksi seni hingga aneka kuliner khas Tionghoa selama tiga hari sejak Jumat, 23-25 Februari 2024 di di Tempat Ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Kecamatan Banyuwangi. (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.


Inilah Manfaat dan Kandungan Nutrisi Tepung Beras

13 Januari 2024

Tetu, kue khas Palu berbahan dasar tepung beras dan lelehan gula merah. Tetu mejadi menu primadona untuk berbuka puasa warga Palu. TEMPO/ Nita Dian
Inilah Manfaat dan Kandungan Nutrisi Tepung Beras

Kandungan protein dalam tepung beras tergolong tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan susu dan yoghurt dalam porsi yang sama.


Mengenal Kagami Biraki, Festival Kue Beras Jepang yang Sarat Simbol

12 Januari 2024

Seniman mengenakan topeng tradisional Jepang memainkan musik Shinto selama Festival Konpira Pertama di kuil Kotohiragu, Tokyo, Jepang, 10 Januari 2018. AP
Mengenal Kagami Biraki, Festival Kue Beras Jepang yang Sarat Simbol

Kagami Biraki adalah pembukaan kue beras pada tahun baru pada perayaan tradisional yang diadakan di Jepang setiap tahunnya pada 11 Januari.


Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.


Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Pantai Grajagan, Banyuwangi. Banyuwangitourism.com
Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.


Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.


Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Kuliner Pecel Rawon resmi tercatat sebagai Pengetahuan Tradisional (PT) asli Bumi Blambangan, Kabupaten Banyuwangi. Foto: Diskominfo Pemkab Banyuwangi.
Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.


Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.


2 Varian Resep Kue dari Tepung Beras

29 Agustus 2023

Kue lapis basah, salah satu kudapan manis yang dijual di Pasar Senen, Jakarta Selatan, Senin dinihari, 4 Juni 2018. (Foto: Tempo/Francisca Christy Rosana)
2 Varian Resep Kue dari Tepung Beras

Tepung beras biasa digunakan untuk membuat berbagai sajian kue basah maupun kue kering. Berikut dua resep kue berbahan dasar tepung beras.


Resep Cara Membuat Kue Sapik, Kue Lebaran Khas Sumatera Barat

12 April 2023

Bertandang ke Negeri Seribu Rumah Gadang
Resep Cara Membuat Kue Sapik, Kue Lebaran Khas Sumatera Barat

Kue sapik merupakan kue lebaran yang berasal dari Sumatera Barat, Kue ini memiliki rasa yang manis dan renyah. Dinamakan kue sapik, karena berdasarkan cara membuatnya yaitu dijepit, atau dalam bahasa Minang disapik.