Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan HB X Senang Pemudik Datang Lebih Awal ke Yogyakarta

image-gnews
Anjing pelacak mulai diterjunkan di stasiun Yogyakarta menjelang arus mudik Lebaran pada Jumat, 22 April 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Anjing pelacak mulai diterjunkan di stasiun Yogyakarta menjelang arus mudik Lebaran pada Jumat, 22 April 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku senang jika pada libur Lebaran ini pemudik bisa datang lebih awal. Hal itu diungkap Sultan merespons mulai banyaknya pemudik yang saat ini sudah berada di Yogyakarta atau sebelum arus mudik mendekati puncak akhir April nanti.

"Menurut saya (pemudik yang sudah datang lebih awal) itu justru bagus, jadi datangnya pemudik ini tidak dalam satu waktu bersamaan sehingga bisa mengurangi kemacetan," kata Sultan, Senin, 25 April 2022.

Selain mencegah kemacetan, Sultan mengatakan kedatangan para pemudik ini lebih awal juga berpotensi mempercepat geliat perekonomian di masa libur Lebaran. "Pemudik yang datang lebih awal artinya akan lebih lama di Yogyakarta, jadi kesempatan mereka untuk berbelanja semakin besar, yang berarti ekonomi masyarakat lokal bisa berputar dengan baik," kata dia.

Sultan mengatakan jumlah pemudik pada Lebaran kali ini diprediksi tiga kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini cukup wajar karena selama dua tahun pandemi Covid-19, masyarakat tidak bisa keluar daerah akibat larangan mudik untuk pembatasan mobilitas.

"Mungkin uangnya (saat tidak mudik) itu dicelengi (ditabung) selama 2 tahun, jadi pada waktu ke daerah tujuan mudik mereka bawa uang yang lebih," kata Sultan.

Hanya saja, Sultan telah meminta jajarannya lebih awal antisipasi kemacetan di Yogya saat libur Lebaran ini. Sultan mengarahkan bagi para pemudik yang tujuannya tidak singgah di Yogyakarta alias hanya sekedar lewat tak perlu menempuh jalur tengah kota yang berpotensi macet.

"Pemudik yang tak singgah di Yogya bisa melintasi jalur selatan atau jalur utara, tidak perlu melewati jalur tengah kota," kata Sultan.

Namun, menurut Sultan, tentu lewat jalur alternatif ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemudik yang belum hafal jalur Yogyakarta. Maka, Sultan berharap nanti ada gabungan dari TNI/POLRI untuk membantu mengarahkan sehingga kemungkinan kemacetan bisa diurai.

“Pemudik yang tidak berencana stay di Jogja tapi hanya lewat itu jangan diarahkan ke tengah kota," kata Sultan. "Tapi bisa diarahkan misalnya dia datang dari arah timur atau jalur Prambanan mau ke Magelang atau Purworejo ya dibelokkan ke kanan atau ke kiri lewat jalur lingkar".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Demikian juga yang datang dari barat atau arah Purworejo mau ke Solo atau Surabaya, tidak perlu harus lewat tengah kota.

Selain itu, untuk mengantisipasi kemacetan di jalur wisata, segala alternatif akan dilakukan. Bisa menggunakan konsep one way ataupun juga ada penutupan sementara, pembukaan sementara dan sebagainya. Konsep ini akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan

Kepolisian DIY memprediksikan sebanyak 3,9 juta orang diprediksi akan datang ke DIY pada Idul Fitri 1443 Hijriah. Jumlah ini lebih banyak dari jumlah penduduk tetap DIY, yang berada di kisaran 3,7 juta jiwa sehingga diperlukan berbagai langkah antisipasi terhadap berbagai kemungkinan.

Sultan menuturkan pemudik biasa belum akan memadati tempat wisata pada hari pertama Lebaran. Namun, tujuan wisata akan mulai dipadati pengunjung pada H+2 dan hari berikutnya hingga waktu liburan berakhir.

“Biasa pas Lebaran sepi karakternya seperti itu, hanya saling berkunjung saja ke sanak famili. Nah ini yang kita akan koordinasi dengan kabupaten kota terkait dengan antisipasi segala kemungkinan,” kata Sultan.

Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Inspektur Jenderal Asep Suhendar menjelaskan pada pengamanan Lebaran kali ini, Polda DIY akan menurunkan personel gabungan sejumlah 3.775 personel l, terdiri dari 1.932 personel Polri dan 1.843 dari instansi terkait. Selain itu, Korem menyiapkan 3.000 personel on call yang ada di Koramil l, termasuk di Kodim dan di batalyon. "Semua personil sudah disiapkan di pos pengamanan," ujarnya.

Baca juga: Polisi Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Wisata Dataran Tinggi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

8 jam lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

9 jam lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.


Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

10 jam lalu

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa
Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.


Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, seusai menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Eko akan disidang dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI.TEMPO/Imam Sukamto
Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.


Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.


Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Pekerja menurunkan sampah dari truk pengangkut di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Sleman mengoperasikan TPS Sementara Kalasan selama 45 hari untuk mengatasi permasalahan sampah terkait penutupan TPST Piyungan yang ditutup karena sudah melebihi kapasitas. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.


Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

3 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.


Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Sejumlah karya seniman difabel dari berbagai provinsi di Indonesia ditampilkan dalam pameran bertajuk Jumangkah di Taman Budaya Yogyakarta 14-22 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.