TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku senang jika pada libur Lebaran ini pemudik bisa datang lebih awal. Hal itu diungkap Sultan merespons mulai banyaknya pemudik yang saat ini sudah berada di Yogyakarta atau sebelum arus mudik mendekati puncak akhir April nanti.
"Menurut saya (pemudik yang sudah datang lebih awal) itu justru bagus, jadi datangnya pemudik ini tidak dalam satu waktu bersamaan sehingga bisa mengurangi kemacetan," kata Sultan, Senin, 25 April 2022.
Selain mencegah kemacetan, Sultan mengatakan kedatangan para pemudik ini lebih awal juga berpotensi mempercepat geliat perekonomian di masa libur Lebaran. "Pemudik yang datang lebih awal artinya akan lebih lama di Yogyakarta, jadi kesempatan mereka untuk berbelanja semakin besar, yang berarti ekonomi masyarakat lokal bisa berputar dengan baik," kata dia.
Sultan mengatakan jumlah pemudik pada Lebaran kali ini diprediksi tiga kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini cukup wajar karena selama dua tahun pandemi Covid-19, masyarakat tidak bisa keluar daerah akibat larangan mudik untuk pembatasan mobilitas.
"Mungkin uangnya (saat tidak mudik) itu dicelengi (ditabung) selama 2 tahun, jadi pada waktu ke daerah tujuan mudik mereka bawa uang yang lebih," kata Sultan.
Hanya saja, Sultan telah meminta jajarannya lebih awal antisipasi kemacetan di Yogya saat libur Lebaran ini. Sultan mengarahkan bagi para pemudik yang tujuannya tidak singgah di Yogyakarta alias hanya sekedar lewat tak perlu menempuh jalur tengah kota yang berpotensi macet.
"Pemudik yang tak singgah di Yogya bisa melintasi jalur selatan atau jalur utara, tidak perlu melewati jalur tengah kota," kata Sultan.
Namun, menurut Sultan, tentu lewat jalur alternatif ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemudik yang belum hafal jalur Yogyakarta. Maka, Sultan berharap nanti ada gabungan dari TNI/POLRI untuk membantu mengarahkan sehingga kemungkinan kemacetan bisa diurai.
“Pemudik yang tidak berencana stay di Jogja tapi hanya lewat itu jangan diarahkan ke tengah kota," kata Sultan. "Tapi bisa diarahkan misalnya dia datang dari arah timur atau jalur Prambanan mau ke Magelang atau Purworejo ya dibelokkan ke kanan atau ke kiri lewat jalur lingkar".
Demikian juga yang datang dari barat atau arah Purworejo mau ke Solo atau Surabaya, tidak perlu harus lewat tengah kota.
Selain itu, untuk mengantisipasi kemacetan di jalur wisata, segala alternatif akan dilakukan. Bisa menggunakan konsep one way ataupun juga ada penutupan sementara, pembukaan sementara dan sebagainya. Konsep ini akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan
Kepolisian DIY memprediksikan sebanyak 3,9 juta orang diprediksi akan datang ke DIY pada Idul Fitri 1443 Hijriah. Jumlah ini lebih banyak dari jumlah penduduk tetap DIY, yang berada di kisaran 3,7 juta jiwa sehingga diperlukan berbagai langkah antisipasi terhadap berbagai kemungkinan.
Sultan menuturkan pemudik biasa belum akan memadati tempat wisata pada hari pertama Lebaran. Namun, tujuan wisata akan mulai dipadati pengunjung pada H+2 dan hari berikutnya hingga waktu liburan berakhir.
“Biasa pas Lebaran sepi karakternya seperti itu, hanya saling berkunjung saja ke sanak famili. Nah ini yang kita akan koordinasi dengan kabupaten kota terkait dengan antisipasi segala kemungkinan,” kata Sultan.
Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Inspektur Jenderal Asep Suhendar menjelaskan pada pengamanan Lebaran kali ini, Polda DIY akan menurunkan personel gabungan sejumlah 3.775 personel l, terdiri dari 1.932 personel Polri dan 1.843 dari instansi terkait. Selain itu, Korem menyiapkan 3.000 personel on call yang ada di Koramil l, termasuk di Kodim dan di batalyon. "Semua personil sudah disiapkan di pos pengamanan," ujarnya.
Baca juga: Polisi Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Wisata Dataran Tinggi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.