TEMPO.CO, Mataram - Pemilik gerai Kayla Mutiara Lombok, Yulida Samad berhasil mengembangkan usaha mutiara yang turut mendukung pariwisata Nusa Tenggara Barat. Mutiara merupakan salah satu produk cenderamata andalan Nusa Tenggara Barat. Mutiara hasil budidaya dari Lombok telah menembus pasar nasional dan internasional.
Yulia Samad mengatakan, omzet usahanya mencapai Rp 420 juta per tahun. Produk Kayla Mutiara Lombok juga dapat dinikmati pecinta perhiasan sampai ke mancanegara, seperti Hong Kong, Dubai, Qatar, dan Korea Selatan. "Kami menyediakan berbagai jenis mutiara air laut dan mutiara air tawar. Lengkap dengan sertifikatnya," kata Yulida.
Selain ulet dan telaten dalam berusaha, Yulida berbagi tips sukses dalam menjalani bisnisnya. Salah satunya, menurut dia, dengan rajin mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan. Dan usaha Kayla Mutiara Lombok yang terletak di Jalan Raya Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, ini adalah salah satu mitra binaan PLN NTB di Rumah Kreatif BUMN (RB) Kabupaten Lombok Barat.
Pemilik gerai Kayla Mutiara Lombok, Yulida Samad. Dok. PLN NTB
Yulida mengikuti pelatihan pemasaran, manajemen keuangan, foto produk, pengelolaan media sosial, hingga bagaimana cara melayani pelanggan. Dia kemudian menerapkan setiap ilmu pelatihan dalam berbisnis. Hingga pada 2019, PLN mengajak label Kayla Mutiara Lombok mengikuti pameran di Korea Selatan. "Pameran ini membuka jalan bagi usaha saya untuk masuk ke pasar internasional," ujarnya.
Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN NTB, Refa Purwati mengatakan, pembentukan Rumah Keratif BUMN Kabupaten Lombok Barat ini sejalan dengan program inisiatif Kementerian BUMN untuk memberdayakan UMKM di setiap daerah. "Kami membentuk wadah supaya dapat berkolaborasi dengan UMKM dan meningkatkan kapasitas mereka," kata Refa.
Rumah Keratif BUMN Kabupaten Lombok Barat yang terbentuk sejak 2016 kini memiliki 77 anggota yang menjalankan berbagai jenis UMKM. Pengelola rumah kreatif ini memberikan pelatihan gratis bagi anggotanya yang berlokasi di Kabupaten Lombok Barat.
Baca juga:
Penduduk Lokal Kini Sah Mengelola Pulau Wisata Gili Trawangan NTB