TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi telah menghantam industri pariwisata. Badan Pariwisata Singapura atau Singapore Tourism Board (STB) mengungkapkan dampak besar Covid-19 terhadap industri pariwisata di negara Asia Tenggara.
Meskipun Singapura memiliki ekonomi yang terdiversifikasi dengan baik, pariwisata hanya menyumbang sekitar 4 persen dari PDB sebelum Covid-19, Filipina dan Thailand tidak dapat mengatakan hal yang sama. Menurut data dari World Travel and Tourism Council, pariwisata masing-masing bertanggung jawab atas 24 persen dan 21 persen dari PDB.
Pada 2021, Singapura memiliki rekor wisatawan internasional terendah, yaitu hanya 330.000 pengunjung. Hal itu kurang dari 2 persen dari 19,1 juta wisatawan yang datang ke sana pada 2019. Pada 2020, jumlah wisatawan mengalami peningkatan sebesar 2,7 juta pengunjung.
Cina, India dan Indonesia adalah tiga besar sumber pengunjung ke Singapura tahun lalu. Singapura dikunjungi 88.000 pengunjung dari Cina, 54.000 dari India dan 33.000 dari Indonesia.
Pada akhir 2019, tiga sumber pengunjung teratas serupa. Singapura menarik 3,64 juta pengunjung dari Cina, 3,08 juta dari Indonesia dengan India berada di urutan ketiga dengan 1,42 juta pengunjung. Pada 2019, Singapura mengumpulkan Sing$ 27,7 miliar (Rp 294 triliun) pendapatan dari sektor pariwisata.
STB mengatakan bahwa angka pendapatan Sing$ 4,8 miliar tahun 2020 dan Sing$ 1,9 miliar 2021 hanya mewakili sebagian kecil dari kinerja pariwisata Singapura sebelum pandemi. Tiga kuartal terakhir pada 2021 terlihat pertumbuhan pariwisata sebesar 221 persen dalam kedatangan wisatawan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.
Hal tersebut berhasil menerima beberapa pengunjung pada 2021 karena pembukaan kembali Singapura secara bertahap sebagai akibat dari skema VTL (jalur perjalanan yang divaksinasi) yang diluncurkan pada September 2021.
Selain itu, yang membantu sektor pariwisata adalah penduduk lokal yang tidak mampu atau tidak mau bepergian ke luar negeri untuk memesan staycation di hotel lokal. Hotel mengelola tingkat hunian keseluruhan antara 56 hingga 57 persen pada 2020 dan 2021.
Ada juga hibah pemerintah untuk industri pariwisata melalui Singapore Rediscover Vouchers (SRV) di mana setiap penduduk diberikan Sing$ 100 untuk dibelanjakan pada atraksi dan pengalaman lokal. STB melaporkan bahwa pada akhir skema SRV pada 31 Desember 2021, ada sekitar 2,6 juta transaksi. SRV hampir senilai Sing$ 300 juta, di mana Sing$ 180 juta adalah penukaran voucher dan Sing$ 120 juta dibayar tunai.
ANDINI SABRINA | INDIA.COM
Baca juga: Begini Aturan Keimigrasian untuk Wisatawan Travel Bubble Batam Bintan-Singapura
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.