Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menengok Tradisi Tahun Baru Imlek di Berbagai Negara Asia

Reporter

image-gnews
Sebuah keluarga berpose di depan tampilan lentera yang menggambarkan kostum barongsai tradisional Tiongkok Utara dan Selatan selama festival tahunan River Hongbao pada malam Tahun Baru Imlek di Gardens by the Bay Singapura, 11 Februari 2021. REUTERS/Loriene Perera
Sebuah keluarga berpose di depan tampilan lentera yang menggambarkan kostum barongsai tradisional Tiongkok Utara dan Selatan selama festival tahunan River Hongbao pada malam Tahun Baru Imlek di Gardens by the Bay Singapura, 11 Februari 2021. REUTERS/Loriene Perera
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi tradisi tahunan yang dirayakan oleh berbagai negara. Imlek merupakan salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tiongkok.

Selain itu, keturunan Tionghoa yang banyak tersebar di belahan dunia membuat tahun baru Imlek dirayakan dengan berbagai cara sesuai dengan tradisi masing-masing negara. Menurut dari Travel and Leisure, berikut tradisi Tahun Baru Imlek dari berbagai negara Asia:

Korea Selatan

Tahun Baru Imlek di Korea Selatan disebut Seollal. Perayaan tahun baru ini berlangsung selama tiga hari.

Pada saat Seollal, umumnya masyarakat akan pulang kampung untuk melakukan ritual penghormatan kepada orang tua dan leluhur. Mereka mengenakan kostum tradisional (dikenal sebagai hanbok) dan anak-anak menunjukkan rasa hormat mereka kepada orang yang lebih tua dengan membungkuk dalam-dalam. Sebagai bagian dari perayaan, anak-anak juga menerima uang dan kata-kata bijak untuk tahun baru. 

Cina

Perayaan masyarakat Tionghoa berfokus pada malam Tahun Baru Imlek dengan berkumpul bersama keluarga dan saling memberikan amplop merah. Biasanya mengenakan pakaian baru dengan warna keberuntungan merah dan emas.

Beberapa kepercayaan juga dipercaya oleh masyarakat Tionghoa, seperti tidak membeli sepatu baru selama Tahun Baru Imlek dan membersihkan rumah sebelum liburan agar tidak menghilangkan keberuntungan di awal tahun. Untuk alasan yang sama, orang juga tidak memotong atau mencuci rambut di sekitar Tahun Baru Imlek.

Vietnam

Tahun Baru Imlek di Vietnam juga dikenal sebagai Tet dan dirayakan bersama keluarga. Makanan, seperti banh tet (silinder seperti balok kayu) dan kue ketan banh chng (persegi), memainkan peran penting dalam perayaan tersebut.

Sama seperti negara lain, Vietnam memiliki kostum tradisionalnya sendiri. Ao dai merupakan tunik sutra dengan celah di kedua sisi yang dikenakan di atas celana oleh pria dan wanita. Anak-anak juga menerima amplop merah berisi uang dari kerabat mereka yang lebih tua.

Sebagian besar keluarga pergi ke bait suci bersama untuk berdoa memohon keberuntungan, kesehatan dan keberuntungan. Beberapa kepercayaan, seperti melunasi semua utang dan membersihkan rumah sebelum tahun baru serta tidak membuang apa pun pada Hari Tahun Baru dilakukan karena dianggap menyingkirkan keberuntungan.

Singapura

Penduduk Singapura sekitar 75 persen adalah masyarakat Tionghoa. Amplop merah dibagikan dengan tulisan Fu (keberuntungan) terukir di atasnya. Ada juga kebiasaan untuk menghormati Buddha dengan pergi ke kuil dan menyalakan dupa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Parade Chingay yang diadakan setiap tahun untuk Tahun Baru Imlek adalah perayaan mewah yang mencakup segala hal mulai dari kendaraan hias raksasa hingga penari singa. Sementara itu, festival Tahun Baru Imlek terbesar di Singapura di Sungai Hongbao. Festival ini memberikan pengalaman budaya Tionghoa yang istimewa, mulai dari lentera raksasa hingga makanan yang lezat.

Malaysia

Tahun Baru Imlek di Malaysia dipandang sebagai penyambutan musim semi dan kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul bersama untuk makan malam reuni tahunan. Liburan berlangsung selama 15 hari, kemudian Cap Go Meh dirayakan. Pakaian tradisional masyarakat Malaysia disebut cheongsam (juga dikenal sebagai qipao) dikenakan dengan warna merah.

Yee sang adalah hidangan salad yang dapat ditemukan di hampir setiap meja, karena melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. Nian gao, kue Tahun Baru Imlek yang dibuat dengan tepung beras, juga populer selama Tahun Baru Imlek. Jeruk mandarin melambangkan keberuntungan, sedangkan amplop merah diberikan kepada anak-anak dan anggota keluarga yang belum menikah. Banyak keluarga Buddhis mengundang penari singa ke rumah mereka untuk memberkati altar mereka dan juga mengusir roh jahat.

Taiwan

Kebanyakan masyarakat Taiwan pulang kampung untuk merayakan tahun baru bersama keluarga di rumah. Mereka juga bertukar amplop merah selama liburan dan banyak lingkungan yang menggelar pertunjukan kembang api. Selain itu, Nian gao (pangsit) adalah hidangan paling populer diikuti oleh nanas. Ini dianggap keberuntungan untuk tidak makan semua ikan dan menyimpan beberapa sisa makanan liburan.

Filipina

Saat jam menunjukkan tengah malam di Filipina, anak-anak dan orang dewasa melompat kegirangan karena konon hal itu akan membuat mereka tumbuh lebih tinggi. Perayaan Tahun Baru Imlek yang paling tradisional disebut Media Noche, di mana keluarga Filipina berkumpul untuk pesta tengah malam untuk merayakan tahun kemakmuran yang akan datang. 

Makanan yang biasa disantap saat Tahun Baru Imlek di Filipina antara lain nasi ketan, seperti biko, bibingka dan nian gao, karena dipercaya dapat membantu menyatukan keluarga. Pancit (mie panjang) juga dinikmati untuk membantu membawa kesehatan, umur panjang dan keberuntungan untuk tahun depan.

Salah satu kepercayaan yang paling unik dari Tahun Baru Imlek di Filipina adalah memilih untuk memakai bintik-bintik karena bentuk bulatnya melambangkan kemakmuran, uang dan keberuntungan. Kembang api juga sering dinyalakan untuk membuat suara keras untuk menakuti roh jahat, sementara lampu dinyalakan dan jendela dan pintu dibiarkan terbuka. Kepercayaan populer lainnya adalah tidak menghabiskan uang pada hari pertama tahun ini untuk mendorong keuangan yang lebih baik.

ANDINI SABRINA | TRAVEL AND LEISURE

Baca juga: Mengetahui Asal-usul Imlek dan Tradisi Perayaan yang Penuh Makna

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

42 hari lalu

Gohyong. Shutterstock
Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

57 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


7 Langkah Membangun Hubungan yang Kokoh

58 hari lalu

Ilustrasi pasangan sarapan. Foto: Freepik.com/wayhomestudio
7 Langkah Membangun Hubungan yang Kokoh

Saat ada masalah dalam hubungan orang pun mencari pendapat dan saran dari orang lain. Berikut saran terapis untuk membantu mengatasi masalah hubungan.


Arti Weton Tulang Wangi dalam Primbon Jawa dan Ciri-Cirinya

26 Februari 2024

Seseorang dengan weton tulang wangi diyakini memiliki kekuatan spiritual yang besar dan disukai makhluk gaib. Berikut ini ciri-cirinya.  Foto: Canva
Arti Weton Tulang Wangi dalam Primbon Jawa dan Ciri-Cirinya

Seseorang dengan weton tulang wangi diyakini memiliki kekuatan spiritual yang besar dan disukai makhluk gaib. Berikut ini ciri-cirinya.


Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)
Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.


Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Wedang Ronde Spesial Campur di Kedai Wedang Warna-Warni, Jalan Gardujati No. 52, Bandung. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar


Sejarah Arak-arakan Sipasan, Tradisi Perayaan Cap Go Meh yang Hanya Ada di Padang dan Taiwan

21 Februari 2024

Warga keturunan Tionghoa menggotong
Sejarah Arak-arakan Sipasan, Tradisi Perayaan Cap Go Meh yang Hanya Ada di Padang dan Taiwan

Tradisi Arak-arakan Sipasan saat Cap Go Meh hanya dilakukan di dua tempat di dunia ini, yaitu di Padang dan Taiwan.


4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

Seorang pria berjalan dengan menutupi telinganya saat melintasi kabut asap saat para pemilik toko menyalakan petasan dan kembang api di depan tokonya, di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Februari 2018. Setelah liburan Festival Musim Semi, para pemilik toko di Cina akan berdoa dengan menyalakan petasan dan kembang api untuk kelancaran bisnis mereka.  REUTERS/Stringer
4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.


Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Festival Musim Semi di Cina. Xinhua
Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

15 Februari 2024

Masyarakat menyaksikan wayang potehi saat pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke 15 di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Minggu (2/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

Perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.