Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Hidden Heritage Week 2021, Festival Wisata Sejarah Budaya Nusantara

Reporter

image-gnews
Pemadu wisata menjelaskan tentang sejarah Lubang Mbah Suro di bekas tambang batu bara di Sawahlunto, Padang, Sumatera Barat, 10 Juli 2019. Situs tambang batu bara Ombilin dimasukkan ke daftar sementara warisan dunia UNESCO kategori budaya sejak 2015. Situs pertambangan batu bara Ombilin menjadi yang kelima sebagai warisan budaya dunia UNESCO di Indonesia, setelah Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran (1996) dan sistem Subak di Bali (2012). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Pemadu wisata menjelaskan tentang sejarah Lubang Mbah Suro di bekas tambang batu bara di Sawahlunto, Padang, Sumatera Barat, 10 Juli 2019. Situs tambang batu bara Ombilin dimasukkan ke daftar sementara warisan dunia UNESCO kategori budaya sejak 2015. Situs pertambangan batu bara Ombilin menjadi yang kelima sebagai warisan budaya dunia UNESCO di Indonesia, setelah Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran (1996) dan sistem Subak di Bali (2012). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka mendukung Tahun Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kreatif Hub Indonesia Hidden Heritage (IHH) menggelar festival virtual Indonesia Hidden Heritage Week (IHHW) 2021. Festival tersebut diisi dengan beragam kegiatan untuk mempromosikan daya tarik wisata sejarah dan budaya.

"Pertunjukan produk sejarah dan budaya dalam bentuk festival menjadi produk wisata yang tidak kalah menarik daripada destinasi wisata lain seperti wisata alam dan religi,” kata Founder sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Nofa Farida Lestari dalam keterangannya, Selasa, 26 Oktober 2021.

Menurut Nofa, kemelekatan nilai sejarah budaya daerah pada sebuah destinasi wisata memiliki keunikan yang menarik untuk dikunjungi. Festival ini, kata dia, juga bermaksud mewadahi itu.

"Tapi lebih dari itu, IHHW memberi pengalaman estetis serta menjadi ruang diskusi dan edukasi sejarah budaya bagi setiap pemerintah, masyarakat serta semua pemangku kepentingan," kata Nofa.

Karena itu, festival itu menggelar beragam kegiatan yang merepresentasikan kekayaan wisata heritage secara keseluruhan melalui webinar, talkshow dan virtual tour yang mengangkat situs-situs warisan dunia di Indonesia, nostalgia ke kantor-kantor pos kuno serta potensi destinasi wisata di kepulauan-kepulauan terluar. IHHW 2021 juga membuka ruang untuk memperkaya wawasan dari sharing story dengan direktur Museum Westfries di Beland, direktur The National Museum and Research Center of Altamira Spanyol dan Kurator the National Railway Museum Australia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya mulai 21-30 Oktober digelar kegiatan antara lain webinar bertajuk ‘Situs-Situs Warisan Dunia di Indonesia’, virtual tour ‘Situs Pertambangan Batubara Ombilin’ dan ‘Jelajah Kuliner Tanah Papua’. talkshow ‘Museum & Gallery Live Talk: from the Post Museum with Love’ di Instagram @indonesiahiddenheritage, ‘Jelajah Kisah 10 Kantor Pos Tua di Indonesia’, ‘Temu Komunitas: Travel Your City Heritage’ melalui Zoom dan ‘Hobbyist Talk: Perangko & Kartu Pos Terunik di Indonesia’ di IG Live @indonesiahiddenheritage, ‘Online Workshop: Kelas Heritage Sketching’ dan ‘Nobar Film Surat Cinta untuk Kartini’.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Judi Wahjudin menyebutkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung penyelenggaraan IHHW 2021. “Kami mendukung kegiatan ini karena pada dasarnya, situs-situs warisan ini adalah aset dunia dan diakui oleh UNESCO sehingga dapat menjadi acuan di seluruh dunia,” kata dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani Mustafa menyebutkan bahwa pengembangan wisata sejarah merupakan salah satu prioritas Kemenparekraf. “Heritage harus dilestarikan karena ada aspek sejarah yang harus dihargai. Pariwisata juga ada aspek pendidikan dan apresiasi. Kami harapkan kota-kota di Indonesia memiliki ciri berdasarkan heritage,” ujarnya.

Baca jugaSejarah Istana Bogor, Mulanya karena Belanda Cari Tempat Istirahat Berhawa Sejuk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

6 hari lalu

Putri Ayudya sebagai Karin saat berlaga aksi dalam film 13 Bom di Jakarta. Visinema
13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

7 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

15 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

25 hari lalu

Yerevan, Armenia. Unsplash.com/Alexander Popovkin
Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut


Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

25 hari lalu

Patan Durbar Square, Nepal. Unsplash.com/Aaron Santelices
Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

Kalau tertarik mengunjungi Patan di Nepal, setiap sudutnya sangat menarik dieksplorasi dan mengkungkapkan sebuah cerita


Mas Dhito Berharap Festival Kuno Kini Berdampak Bagi Masyarakat

30 hari lalu

Mas Dhito Berharap Festival Kuno Kini Berdampak Bagi Masyarakat

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggelar festival Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Festival Kuno Kini.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

31 hari lalu

Hegra, Arab Saudi. Unsplash.com/Hatem Boukhit
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

Kekayaan budaya, tradisi, dan sejarah Arab Saudi menyatu dengan keindahan alam yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan untuk wisatawan


Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

34 hari lalu

Situs Gunung Padang Akan Dipugar
Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

Jurnal online, Wiley Online Library umumkan tarik publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian Situs Gunung Padang. Bagaimana ke sana?


Mengenal Glastonbury Festival, Seventeen Grup K-Pop yang Ikut Tampil

37 hari lalu

Ekspresi dua orang wanita saat menyaksikan Festival Glastonbury di Somerset, Inggris, 21 Juni 2023. REUTERS/Jason Cairnduff
Mengenal Glastonbury Festival, Seventeen Grup K-Pop yang Ikut Tampil

Seventeen menjadi grup K-Pop pertama yang akan tampil di Pyramid Stage acara Glastonbury