Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video memperlihatkan bayi kera meronta dan menggeliat saat mencoba melarikan diri dari pria yang menyiksanya. Pria itu memegang lehernya di atas tangki beton lalu berulang kali menyiramnya dengan air. Dalam klip video lainnya, seseorang memainkan alat kelamin kera jantan yang sedang duduk di atas balok batu kapur dari sebuah kuil kuno untuk membuatnya bergairah di depan kamera.

Penyiksaan terhadap monyet itu terjadi di Situs Warisan Dunia UNESCO Angkor di barat laut Kamboja. Selama ini, penyiksaan terhadap monyet tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak. Para pembuat video online melakukan cara apa pun untuk menarik perhatian pemirsa demi cuan. 

Dilansir dari CBS News, Long Kosal, juru bicara APSARA, kantor pemerintah Kamboja yang mengawasi situs arkeologi Angkor, mengatakan bahwa monyet seharusnya hidup di alam liar, tempat mereka seharusnya hidup. Namun saat ini monyet diperlakukan seperti hewan peliharaan. "Mereka membuat konten untuk mendapatkan uang dengan mendapatkan penonton di YouTube, jadi ini adalah masalah yang sangat besar bagi kami," kata dia. 

APSARA mengaku kesulitan menghentikan para YouTuber itu, namun mereka telah membuka penyelidikan dengan Kementerian Pertanian untuk mengumpulkan bukti. Jika sudah cukup, mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap para pelaku kekerasan tersebut.

“Kalau kita bisa membangun kasus, mereka pasti ditangkap,” katanya. “Setiap pelaku kekerasan terhadap hewan akan dihukum berat berdasarkan hukum di Kamboja.”

Perilaku binatang berubah

Penyiksaan terhadap monyet ini membuat perilaku binatang itu berubah. Baru-baru ini di luar Kuil Bayon yang terkenal sebagai peninggalan dari abad ke-12 di Angkor, setidaknya selusin YouTuber berkerumun di sekitar sekelompok kecil kera ekor panjang. Mereka mendekat untuk mengambil foto seorang ibu monyet dengan bayi di punggungnya dan mengikutinya kemana pun dia bergerak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Monyet-monyet liar itu memakan pisang yang dilemparkan oleh para YouTuber dan minum air dari botol plastik. 

Seorang sipir APSARA berkemeja biru melihat namun mereka yang merekamnya tidak terpengaruh. Mengambil video monyet saja tidak apa-apa, tapi memberi makan mereka tidaklah disarankan. Alasannya, kebiasaan ini membuat mereka bergantung pada bantuan, dan interaksi dekat dengan manusia membuat mereka semakin agresif terhadap wisatawan.

“Para turis membawa makanan mereka, dan mereka akan merampas makanan tersebut,” kata Long Kosal, sambil membuka-buka beberapa foto di telepon genggamnya mengenai luka-luka yang baru-baru ini disebabkan oleh kera. “Jika turis menolak, mereka akan menggigit dan ini sangat berbahaya.”

Pilihan Editor: Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain di Lebanon, Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia Bertugas di Negara Mana Saja?

3 hari lalu

Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh  (kanan) memberikan apresiasi kepada prajuritnya yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-N/UNIFIL usai mengikuti upacara penyambutan di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 6 Februari 2024. Sebanyak 119 prajurit satgas yang dipimpin Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh tersebut disambut langsung oleh Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali usai melaksanakan tugas misi perdamaian dunia sekitar 12 bulan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Selain di Lebanon, Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia Bertugas di Negara Mana Saja?

Sejak dulu Indonesia memang rutin mengirim pasukan perdamaian PBB. Di negara konflik mana saja pasukan tersebut pernah ditugaskan?


Kisah Benteng Bahrain yang Berusia Ribuan Tahun, Bekas Ibu Kota Negeri Kuno di Tanah Arab

5 hari lalu

Qal'at al-Bahrain (Fort of Bahrain). Shutterstock
Kisah Benteng Bahrain yang Berusia Ribuan Tahun, Bekas Ibu Kota Negeri Kuno di Tanah Arab

Fort Bahrain bukan hanya sebuah benteng, tetapi juga sebuah kota kuno yang pernah menjadi ibu kota Kekaisaran Dilmun.


Selain Wisata Alam Bebas 5 Taman Nasional Juga Melestasrikan Sejarah Kuno

6 hari lalu

Serengeti National Park atau Taman Nasional Serengeti, Tanzania. Unsplash.com/George Stainton
Selain Wisata Alam Bebas 5 Taman Nasional Juga Melestasrikan Sejarah Kuno

Tdak hanya untuk wisata alam bebas, beberapa taman nasional juga berfungsi untuk melestarikan sejarah kuno


Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

7 hari lalu

Game Black Myth: Wukong. YouTube
Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

Kesuksesan Black Myth: Wukong mendapat sambutan positif yang ditandai dengan peningkatan pariwisata di beberapa wilayah Tiongkok


Kemlu Sebut 72.000 Pekerja Migran Indonesia di Kamboja Tak Lapor Diri, Mayoritas Bekerja di Sektor Judi

8 hari lalu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal dan Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu Rolliansyah Soemirat saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Kemlu Sebut 72.000 Pekerja Migran Indonesia di Kamboja Tak Lapor Diri, Mayoritas Bekerja di Sektor Judi

Mayoritas WNI memilih bekerja di perusahaan judi online di Kamboja secara sadar, sehingga tidak bisa disebut korban penipuan kerja.


Kemlu Sebut Pemulangan Jenazah WNI yang Tewas Dikeroyok Di Kamboja Dijamin Perusahaan

9 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kemlu Sebut Pemulangan Jenazah WNI yang Tewas Dikeroyok Di Kamboja Dijamin Perusahaan

Kemlu: Apapun penyebabnya (kematian), kita minta mereka (perusahaan) bertanggung jawab penuh.


Kemlu Pastikan 22 WNI Pelaku Pengeroyokan di Kamboja Mendapat Keadilan

9 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemlu Pastikan 22 WNI Pelaku Pengeroyokan di Kamboja Mendapat Keadilan

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tengah mengajukan permohonan pendampingan hukum bagi seluruh pelaku pengeroyokan di Kamboja.


Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

11 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.


Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

11 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kasus WNI meninggal di Kamboja akibat kekerasan yang diduga dilakukan sesama WNI


Jess No Limit Jadi Youtuber Pertama dengan 50 Juta Subcribers di Asia Tenggara

13 hari lalu

Jess No Limit - Sisca Kohl. Foto: Instagram Jess No Limit
Jess No Limit Jadi Youtuber Pertama dengan 50 Juta Subcribers di Asia Tenggara

Jess No Limit menjadi Youtuber Asia Tenggara pertama dengan jumlah subscribers di atas 50 juta.