Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Perpanjang PPKM, Sultan Yogyakarta Malah Khawatir Kalau PPKM Level 2

image-gnews
Kawasan Malioboro, Yogyakarta, ramai wisatawan pada akhir pekan pertama PPKM Level 3, Sabtu, 11 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kawasan Malioboro, Yogyakarta, ramai wisatawan pada akhir pekan pertama PPKM Level 3, Sabtu, 11 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berakhir pada Senin, 18 Oktober 2021. Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku belum mendapat informasi soal nasib status PPKM Yogyakarta.

Sultan Yogyakarta belum tahu apakah wilayah yang dipimpinnya masih akan menyandang PPKM Level 3 atau turun ke PPKM Level 2. Yang jelas, selama ini tren kasus Covid-19 di Yogyakarta terus turun. 

"Kalau saya, meskipun pemerintah pusat menetapkan DI Yogyakarta masih PPKM  Level 3 juga tidak apa-apa," kata Sultan di Yogyakarta, Senin 18 Oktober 2021. Sultan justru khawatir jika level PPKM turun karena gelombang wisatawan ke Yogyakarta dalam beberapa waktu terakhir semakin banyak.

Hingga Senin, 18 Oktober 2021, Yogyakarta masih berstatus PPKM Level 3 dan hanya tujuh destinasi wisata yang buka. Apabila turun ke PPKM Level 2, maka pemerintah boleh membuka lebih banyak destinasi wisata.

"Misalkan turun ke PPKM Level 2, lalu (objek wisata) soyo akeh le dibuka (semakin banyak yang dibuka, maka potensi kasus Covid-19 naik lagi tinggi)," kata Sultan. "Tapi terserah pemerintah pusat soal status PPKM itu. Hanya saja kami susah mengontrol (gelombang wisatawan yang sangat tinggi ke Yogyakarta). Ya, semoga kasusnya tidak naik lagi saja."

Sultan Yogyakarta menuturkan, di satu sisi dia merasa senang ketika kasus Covid-19 melandai dan ada kelonggaran wisata, masyarakat bisa sedikit bergerak mengusir kejenuhannya. Ekonomi juga bergerak naik. "Namun di sisi lain, kasus saat ini juga ternyata masih fluktuatif. Saya khawatir kalau kasus ini Covid-19 naik lagi ketika mobilitas sangat tinggi," kata dia.

Sultan menuturkan kekhawatiran yang dirasakannya lebih kepada wisatawan yang datang dengan status yang tidak jelas. Misalkan apakah sudah divaksin atau belum, dan apakah orang tanpa gejala atau benar-benar sehat. "Kenyataannya mereka nekat masuk ke Yogyakarta, malam-malam sudah di dalam Pantai Parangtritis. Kan susah," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat dan wisatawan bijaksana dengan masih fluktuatifnya kasus Covid-19 saat ini. "Berhati-hati saja. Kalau tidak perlu, ya tak usah berpergian dulu," kata Sultan.

Sekretaris DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji sebelumnya mengatakan, naik turunnya kasus Covid-19 di masa PPKM Level 3 sepanjang Oktober ini menjadi perhatian serius. "Masyarakat sudah mulai abai protokol kesehatan," ujar Aji.

Dia merujuk pada sejumlah kasus, seperti masyarakat menengok orang sakit dan senam bersama yang akhirnya memicu kasus baru. "Meski kasus sudah mulai melandai, jangan abai. Kita harus waspada dan yang positif Covid-19 mestinya tahu diri," kata dia.

#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Temukan Cara Menyaring Wisatawan Malioboro

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

7 jam lalu

Ilustrasi liburan keluarga (pixabay.com)
5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga


3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

9 jam lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/chanhee lee
3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023


Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

17 jam lalu

Perayaan adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman pada 1-3 Mei 2024. Dok. istimewa
Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.


Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

19 jam lalu

Benda berpendar cahaya kehijauan terekam melintasi langit Yogyakarta. Dok. Istimewa
Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).