TEMPO.CO, Mataram - Kementerian Kelautan dan Perikanan meresmikan program sinergitas pembangunan desa wisata bahari di Desa Padak Guar Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 25 September 2021. Lewat program itu, potensi bahari yang ada di desa itu akan dikembangkan sehingga bisa menarik minat lebih banyak wisatawan.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Pamuji Lestari mengatakan program pengembangan potensi wisata alam bahari di sana ditujukan untuk memulihkan sektor pariwisata sekaligus menata kembali potensi wisata bahari. ''Agar benar-benar dapat dikelola secara berkelanjutan melalui ekowisata berbasis masyarakat dan potensi lokal” kata dia, Sabtu.
Baca Juga:
Tari mengatakan pihaknya akan membangun sejumlah fasilitas untuk melengkapi sarana pariwisata di Desa Padak Guar. Mulai dari berugak (tempat duduk-duduk khas Sasak Lombok), pondok wisata, pos pelayanan tiket penyeberangan dan berbagai petunjuk taman wisata.
Dengan makin lengkapnya sarana di sana, wisatawan diharapkan bisa lebih nyaman berwisata. Selama ini, sebenarnya desa wisata bahari itu sudah cukup dikenal dan menjadi tujuan wisata pelancong dari berbagai daerah.
Di sana, wisatawan dapat menikmati keindahan sejumlah gili atau pulau kecil. Misalnya Gili Lampu yang memiliki daya tarik berupa mercusuar yang dibangun pada zaman Belanda. Ada juga Gili Kondo dan Gili Bidara yang memiliki pasir putih dan hutan mangrove. Gili terbesar adalah Gili Petagan seluas 60 hektare dengan pesona bawah laut yang indah.
Kepala Desa Padak Guar Tarmizi mengatakan setiap akhir pekan, gili-gili di sekitar desanya dikunjungi lebih seratusan wisatawan nusantara maupun internasional. Jika ingin menginap, bisa memasang tenda di Gili Kondo dan Bidara. ''Dipilih menginap di sini karena lebih kelihatan sunrise dan sunset,'' kata dia.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Padak Guar Suyanto Suladi mengatakan wisatawan yang datang biasanya juga suka snorkling dan diving di kedalaman 7-12 meter untuk melihat terumbu karang. ''Selain itu juga bisa melihat penyu Blimbing,'' ujarnya.
Baca juga: Daya Tarik Desa Wisata Bejijong, Simpan Peninggalan Kerajaan Majapahit