TEMPO.CO, Jakarta - Setelah es kepal, sate taichan dan minuman boba kini saatnya croffle yang menduduki posisi sebagai makanan hits di kalangan anak muda. Croffle kini menjadi buruan untuk dicicip.
Croffle sejatinya merupakan croissant. Namun, karena adonannya dituangkan ke dalam tempat pembuatan waffle, maka bentuknya jadi menyerupai waffle. Dari penggabungan antara croissant dan waffle ini nama croffle muncul.
Jika dilihat sekilas, croffle ini tampak mirip dengan waffle asli. Hanya saja, jika dicicipi, rasanya akan berbeda. Croffle memiliki tekstur yang lebih renyah dibandingkan waffle.
Dilansir dari The Taste, croffle merupakan ide Chef Louise Lennox, seseorang yang memang ahli di bidang makanan pencuci mulut. Sebuah restoran kemudian menawarkan sang chef untuk mengembangkan ide tersebut.
Croffle kreasi Lennox akhirnya dijual di La Petite Boulangerie’ dan berhasil menarik perhatian para pembeli dan menjadikan croffle terkenal pada kala itu.
Nama croffle makin dikenal setelah selebriti Korea menyebutnya sebagai makanan favorit. Disusul para Youtuber negeri gingseng yang turut mencicip cemilan dengan paduan manis dan gurih itu.
Saat ini, croffle telah memasuki Indonesia dan kalangan anak muda mulai berbondong-bondong untuk mencicipi croffle. Bahkan salah satu merk yang menjual croffle menjadi viral hingga membuat orang rela mengantri berjam-jam hanya untuk bisa mencicipinya.
Croffle bisa disajikan dengan mewah dengan toping yang unik seperti alpukat, tomat sun blush, krim keju maupun hazelnut. Tetapi, croffle juga bisa disajikan secara sederhana dengan sirup maple, selai coklat maupun susu kental manis.
Teh atau kopi bisa menjadi teman hidangan yang pas untuk disantap bersamaan dengan croffle. Saat ini, kuliner itu sudah banyak dijual lewat aplikasi daring sehingga memudahkan bagi siapapun yang ingin mencicipinya.
LAURENSIA FAYOLA | THE TASTE
Baca juga: Heboh Kuliner Korea: Croffle, Perkawinan Croissant dan Waffle
