Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Dia Flying-V, Pesawat Masa Depan dengan Penumpang Duduk di Sayap

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Maskapai Belanda KLM dan Universitas Delft mengembangkan pesawat berbentuk V yang dikenal sebagai Flying-V, yang menggabungkan kabin penumpang, tangki bahan bakar, dan ruang kargo pada sayap. Foto: KLM/CNN
Maskapai Belanda KLM dan Universitas Delft mengembangkan pesawat berbentuk V yang dikenal sebagai Flying-V, yang menggabungkan kabin penumpang, tangki bahan bakar, dan ruang kargo pada sayap. Foto: KLM/CNN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Flying-V merupakan pesawat terbang komersial masa depan. Dinukil dari CNN Travelpara peneliti sukses menerbangkan Flying-V. Lalu apa yang membuat pesawat ini jadi futuristik? Perancangnya, menempatkan penumpang pada sayap. 

Desain unik Flying-V menempatkan kabin penumpang, ruang kargo, dan tangki bahan bakar di sayap. Hal itu membuat bentuk aerodinamis pesawat bisa memangkas konsumsi bahan bakar hingga 20 persen dibandingkan dengan pesawat saat ini.

Para ahli menguji model pesawat futuristik seberat 22,5 kg dan panjang 3 meter, yang dikembangkan oleh para peneliti di Delft University of Technology di Belanda, yang sekaligus mitra maskapai penerbangan Belanda KLM. Kesuksesan menerbangkan model pesawat itu, sangat dinanti-nantikan dalam tahap perkembangan selanjutnya.

Tim yang terdiri dari peneliti dan insinyur itu, menguji pesawat di pangkalan udara di Jerman. Pangkalan yang dijaga ketat itu, memungkinkan tim dari Belanda bisa bekerja dengan tim Airbus untuk menguji lepas landas, manuver, serta pendaratan.

"Salah satu kekhawatiran kami adalah bahwa pesawat mungkin mengalami kesulitan untuk lepas landas, karena perhitungan sebelumnya telah menunjukkan bahwa 'rotasi' bisa menjadi masalah," kata Roelof Vos, asisten profesor pada fakultas teknik kedirgantaraan Universitas Teknologi Delft, yang memimpin proyek tersebut, sebagaimana dinukil CNN. 

"Tim mengoptimalkan model penerbangan berskala untuk mencegah masalah tersebut, Anda perlu terbang untuk tahu pasti," katanya.

Mengendalikan pesawat dari jarak jauh, para peneliti berhasil lepas landas dengan kecepatan 80 km per jam. Seluruh parameter kecepatan, sudut, dan daya dorong pesawat lalu dicatat.

Para ahli bekerja keras untuk mengoptimalkan pesawat: untuk meningkatkan telemetri, tim terpaksa mengubah pusat gravitasi pesawat dan menyesuaikan antenanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyempurnakan pesawat sebelum bisa dibawa ke langit dengan penumpang di dalamnya. Tim itu mengatakan bahwa uji terbang menunjukkan bahwa desain pesawat saat ini memungkinkan terlalu banyak "Dutch roll", yang menyebabkan pendaratan yang kasar.

Menurut situs PadpilotDutch roll adalah kondisi pesawat bergerak oleng ke kiri dan ke kanan, depan dan belakang, saat melaju di udara. 

Para ahli berencana untuk menggunakan data yang dikumpulkan dari uji terbang untuk model aerodinamis pesawat, yang memungkinkan mereka memprogramnya dalam simulator penerbangan untuk pengujian pada masa mendatang, dan untuk meningkatkan penerbangan.

Bentuk V pada pesawat memungkinkan penghematan bahan bakar fosil hingga 20 persen dan kemungkinan diganti dengan mesih bertenaga hidrogen yang ramah lingkungan. Foto: KLM/CNN

Tim akan melakukan lebih banyak tes pada model tersebut, dan berharap untuk memberikan Flying-V dengan penggerak yang berkelanjutan, mengingat bahwa desain tersebut cocok untuk membawa hidrogen cair daripada bahan bakar fosil.

CNN TRAVEL | PADPILOT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Faisal Basri Pernah Kritik 3 Menteri Jokowi yang Jadi Saksi Sengketa Pilpres, Paus Fransiskus Lanjutkan Perjalanan ke Papua Nugini Naik Garuda Indonesia

1 jam lalu

Sebelum jatuh sakit, ekonom Faisal Basri yang kritis kepada pemerintah ini masih menyuarakan dukungannya kepada para petani di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, yang menolak tambang seng.
Terkini: Faisal Basri Pernah Kritik 3 Menteri Jokowi yang Jadi Saksi Sengketa Pilpres, Paus Fransiskus Lanjutkan Perjalanan ke Papua Nugini Naik Garuda Indonesia

Ekonom senior UI Faisal Basri pernah mengkritik tiga menteri kabinet Presiden Jokowi yang menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres.


Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

7 jam lalu

CEO AirAsia Group Tony Fernandes berjalan di samping armada AirAsia Airbus A320 yang menggunakan corak
Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes menyoroti mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.


Ini Tipe Pesawat Garuda Indonesia yang Terbangkan Rombongan Paus Fransiskus ke Papua Nugini

8 jam lalu

Pesawat Garuda yang ditumpangi Paus Fransiskus di Bandara VVIP Soekarno-Hatta, Banten, 6 September 2024. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Ini Tipe Pesawat Garuda Indonesia yang Terbangkan Rombongan Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Garuda Indonesia mengoperasikan Airbus A330-900neo untuk menerbangkan rombongan Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus ke Papua Nugini.


AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Melanggar Sanksi

2 hari lalu

Presiden Venezuela Nicolas Maduro bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Istana Miraflores, di Caracas, Venezuela 12 Juni 2023. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria
AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Melanggar Sanksi

Amerika Serikat menyita pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat sedang digunakan.


Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

3 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu anak-anak di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. Dua anak di antaranya memberikan lukisan bergambar pohon, bendera berbagai negara, dan tangan berjabatan serta bertuliskan
Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

Sosok mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan erat kaitannya dengan lawatan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 3-6 September 2024.


Hindari Pilih Kursi Pesawat di Bagian Belakang

3 hari lalu

Ilustrasi kursi pesawat. Unsplash.com/Markus Winkler
Hindari Pilih Kursi Pesawat di Bagian Belakang

Baik itu penerbangan jarak pendek atau jarak jauh, ada kursi pesawat yang dianggap di bawah standar


Mengenal ITA Airways, Pesawat yang Dipilih Paus Fransiskus ke Indonesia Ketimbang Jet Pribadi

3 hari lalu

Pesawat ITA Airways. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/
Mengenal ITA Airways, Pesawat yang Dipilih Paus Fransiskus ke Indonesia Ketimbang Jet Pribadi

Paus Fransiskus memilih datang ke Indonesia pada Selasa, 3 September 2024 menggunakan pesawat komersial ITA Airways dibanding naik jet pribadi. Kenapa


Kongo Beli 5 Unit Pesawat N219 Produksi PT Dirgantara Indonesia

3 hari lalu

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan (kanan) dan CEO CEO Setdco Group, Setiawan Djody (kiri) sebagai end user Pemerintah Demokratik Republik Kongo, menandatangani kontrak  pembelian 5 unit pesawat N219. Penandatanganan kontrak jual beli itu disaksikan oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (tengah). (Foto: Dokumentasi Humas PT Dirgantara Indonesia).
Kongo Beli 5 Unit Pesawat N219 Produksi PT Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani kontrak pembelian 5 unit pesawat N219 dengan Setdco Group untuk Pemerintah Demokratik Republik Kongo


3 Alasan Tidak Boleh Lepas Alas Kaki Selama Berada di Pesawat

4 hari lalu

Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk
3 Alasan Tidak Boleh Lepas Alas Kaki Selama Berada di Pesawat

Melepas alas kaki di pesawat menyimpan sejumlah risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan Anda sendiri maupun penumpang lainnya.


Orang Tua Ganti Popok Kotor Bayi di Kursi Pesawat, Penumpang Lain Kebauan

6 hari lalu

Ilustrasi ibu sedang mengganti popok bayi. Foto: Freepik.com/@gpointstudio
Orang Tua Ganti Popok Kotor Bayi di Kursi Pesawat, Penumpang Lain Kebauan

Pengganti popok kotor di tempat duduk pesawat dinilai tidak pantas dilakukan karena mengganggu penumpang lain, pakar etiket berikan tanggapan.