Kepedulian Sutari terhadap penyu dipengaruhi pengalamannya sebagai pemburu penyu. Sutari mengaku dulu suka menangkap penyu yang mendarat di pantai. Begitu pula orangtuanya. Namun, Sutari menukas, dulu penyu hasil buruan hanya untuk dikonsumsi.
Singkat cerita, mulai 2009 Sutari beraksi menyelamatkan penyu di sepanjang pantai selatan Malang. Sutari lebih banyak kerja sendirian sampai akhirnya dapat teman kerja enam orang pada 2012.
Di tahun itu mereka mendirikan rumah penetasan telur penyu tanpa bekal pengetahuan dan teknik memadai. Sutari dan kawan-kawan otodidak mempelajari pengetahuan tentang penyu. Pada 2013, kelompok Sutari dilatih Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang, untuk mendalami pengetahuan tentang penyu, khususnya tentang teknik penyelamatan dan penetasan telur-telur penyu.
Lima tahun berselang, BSTC mulai mendapat cukup banyak dukungan dari beberapa lembaga dan perusahaan. Misalnya, mereka mendapat pendampingan dari pegiat lingkungan Sahabat Alam (Salam), serta dukungan teknis dan finansial dari PT Pertamina dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (DPPM UMM) yang dimotori Novin Farid Styo Wibowo dan Ruli Inaya Romadhon.
Kini BSTC mempunyai bangunan permanen di atas lahan seluas 1.500 meter persegi, yang merupakan lahan milik Perhutani. Selain sebagai tempat penetasan telur penyu, tempat tersebut juga difungsikan sebagai pusat wisata edukasi konservasi penyu.
“Supaya para wisatawan yang ke sini enggak hanya tahu pantai dan air laut, tapi juga bisa dapat tambahan pengetahuan konservasi penyu sepulang dari sini. Edukasi konservasi penyu ini sangat penting, khususnya diajarkan kepada anak-anak,” ujar Sutari.
Nah, menariknya, untuk mendapatkan bonus pengetahuan tentang penyu itu gratis. BSTC tidak memungut biaya sepeser pun. Mereka hanya menyediakan kotak donasi di dekat pintu masuk rumah penetasan penyu yang merangkap jadi balai pertemuan. Wisatawan bebas berdonasi berapa pun karena sejatinya wisatawan sudah membayar tiket saat di pintu masuk objek wisata Bajulmati, yakni Rp 10.000 per orang.
Pengunjung melihat seribuan anak penyu (tukik) yang akan dilepasliarkan ke laut selatan di Pantai Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Kamis sore, 27 Agustus 2020. Kolam berisi tukik itu berada di rumah penetasan penyu atau kantor konservasi penyu yang dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengawas Pilar Harapan atau Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC). TEMPO/Abdi Purmono