TEMPO.CO, Malang - Empat bocah tersenyum saat menerima baskom plastik kecil, yang masing-masing berisi dua ekor anak penyu alias tukik. Sementara, seratusan orang dewasa lainnya juga membawa baskom berisi dua ekor tukik.
Mereka kemudian melepas tukik-tukik ke perairan laut Pantai Bajulmati di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, saat teja matahari yang terbenam terlihat di kejauhan.
Ombak Samudera Hindia yang bergulung-gulung sesekali mendorong mundur ratusan tukik ke hamparan pasir, sampai akhirnya semua anak penyu imut sukses memasuki perairan laut selatan Malang dalam tempo hampir dua jam. Orang-orang bertepuk tangan seru sambil melambai-lambaikan tangan perpisahan ke arah laut.
Pelepasan tukik dilakukan pada Kamis, 27 Agustus 2020, di depan kantor pusat konservasi penyu Pantai Bajulmati. Pusat pelestarian penyu ini dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengawas Pilar Harapan alias Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC).
Ketua BSTC Sutari mengatakan, total sebanyak 1.242 ekor tukik yang dilepas ke perairan laut selatan Malang. Jumlah ini terdiri dari 1.100 ekor tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) dan 142 ekor tukik penyu hijau (Chelonia mydas). “Umur tukiknya antara 10-14 hari,” kata Sutari.
Pelepasan penyu dilakukan bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur Resor Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu, Perhutani Malang, rombongan PKK dan istri anggota perlemen Kabupaten Malang, Camat Gedangan dan jajaran, personel TNI dan kepolisian, puluhan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Brawijaya Malang, serta komunitas pegiat alam bebas, seperti Sahabat Alam (Salam), Gimbal Alas Indonesia, dan Sahabat Volunteer Semeru (Saver).
Kepada para hadirin saat tukik-tukik belum dilepas, Sutari berbagi pengetahuan tentang penyu dan fungsinya dalam menjaga keseimbangan keseimbangan ekosistem dan mata rantai makanan, serta perbedaan penyu dengan kura-kura dan bulus.
Sutari yang dibantu 12 staf BSTC juga menjelaskan potensi habitat dan ancaman keberadaan penyu di pesisir selatan Malang, supaya masyarakat peduli dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian satwa yang dilindungi oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dunia internasional itu.
Menurut Sutari, enam dari tujuh spesies penyu langka di dunia ada di Indonesia dan dua spesies di antaranya masih berupa tukik yang dilepas ke perairan laut Bajulmati. Empat spesies penyu langka lainnya adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu belimbing (Dermochelis coriace), penyu tempayan (Coretta coretta), dan penyu pipih (Natator depressa).
Ketua BSTC Sutari mengatakan, total sebanyak 1.242 ekor tukik yang dilepas ke perairan laut selatan Malang. Jumlah ini terdiri dari 1.100 ekor tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) dan 142 ekor tukik penyu hijau (Chelonia mydas). TEMPO/Abdi Purmono