Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Venesia Siap Terima Wisatawan, Tapi Siapa yang Mau Berkunjung?

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Polisi mengenakan masker pelindung saat berbicara dengan seorang pengunjung berkosum di Venice Carnival di Venesia, Italia, Ahad, 23 Februari 2020. Hingga Senin dinihari, sebanyak 155 kasus telah ditemukan di Italia, dengan korban jiwa 3 orang. REUTERS/Manuel Silvestri
Polisi mengenakan masker pelindung saat berbicara dengan seorang pengunjung berkosum di Venice Carnival di Venesia, Italia, Ahad, 23 Februari 2020. Hingga Senin dinihari, sebanyak 155 kasus telah ditemukan di Italia, dengan korban jiwa 3 orang. REUTERS/Manuel Silvestri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Italia sedang bersiap membuka seluruh karantina wilayah (lockdown). Dengan begitu, wisatawan domestik bebas pelesiran. Venesia yang dikarantina wilayahnya sejak 10 Maret, menunjukkan kebangkitan. Warga mulai lalu lalang di jalanan.

Belum ada turis memang. Sebaliknya kebisingan berasal dari penyedot debu dan kru sanitasi di dalam toko. Mereka membersihkan toko untuk bersiap menyambut pengunjung pada 18 Mei.

Menurut CNN, meskipun warga sibuk berbenah, namun ada tanda tanya besar yang menggelayut, untuk siapa pariwisata Venesia dibuka kembali? 

Setiap tahun, sebanyak 30 juta wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi Venesia. Mengalirkan devisa US$2,5 miliar ke dalam ekonomi lokal, menurut Kementerian Pariwisata Italia.

Uniknya, tak banyak warga Italia yang ingin bertandang di kota di atas laguna itu. Menurut Matteo Secchi, kepala kelompok wisata Venessia, kotanya lebih memikat wisatawan internasional daripada domestik, "Turis tidak akan benar-benar mulai kembali sampai perbatasan dibuka kembali dan perjalanan internasional diizinkan," kata Secchi.

Jane da Mosto, yang mengepalai kelompok nirlaba We Are Here Venice, telah berjuang untuk membuat para pembuat kebijakan memahami manfaat pariwisata berkelanjutan bagi Venesia. Mereka meluncurkan kampanye untuk menjaga kapal pesiar berlabuh dan mencari berbagai opsi untuk mencegah banjir. 

Sejumlah pertokoan tutup setelah pemerintah Italia melakukan penutupan wilayah utara negara tersebut akibat mewabahnya COVID-19, di Venesia, Italia, 9 Maret 2020. REUTERS/Manuel Silvestri

Dia melihat pandemi sebagai titik balik bagi kota, dan membayangkan Venesia yang baru. Venesia yang lebih banyak penduduknya, "Masalah bagi Venesia bukanlah kurangnya wisatawan, tapi kurangnya penduduk tetap," ujar Mosto.

Dengan lebih banyak penduduk, menurut Mosto, kota akan menjadi lebih hidup dan lebih banyak gaya hidup yang ditawarkan kepada wisatawan. Dengan begitu, wisatawan dapat menikmati lebih banyak dari Venesia.

Venesia memang bermasalah dengan jumlah warga asli. Kota itu bergelut dengan overtourism. Kapal pesiar, penerbangan murah, dan kunjungan turis membuat warga lebih senang meninggalkan kampung halamannya. 

Populasi Venesia telah menurun dari 175.000 setelah Perang Dunia II menjadi lebih dari 52.000 orang saat ini.

"Virus ini menunjukkan bagaimana pariwisata telah membantai penduduk," kata Secchi, yang juga berbisnis dalam industri perhotelan. "Ketika kota itu terkunci dan hanya Venesia di sini, kamu bisa melihat betapa sedikitnya warga kami."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Musim panas lalu, pergulatan batin dengan pariwisata massal mengemuka ketika pemerintah, khawatir tentang efek ekologis dari pariwisata massal di kanal-kanal kota. Mereka mengancam akan melarang kapal pesiar memasuki pelabuhan bersejarah melalui St. Mark's Square, yang merupakan lanskap utama Venesia.

Air terlihat jernih di kanal-kanal Venesia saat kunjungan wisatawan dihentikan yang mengurangi lalu lintas perahu motor dan polusi di Venesia, Italia, Rabu, 18 Maret 2020. Bukan hanya air, kondisi udara juga membaik seiring pemberlakuan lockdown karena virus corona. REUTERS/Manuel Silvestri

Itu adalah pilihan yang sulit bagi Venesia karena terminal kapal pesiar besar mempekerjakan ribuan orang. Rencana itu akhirnya dibatalkan ketika pemerintahan berganti pada bulan Agustus. Lalu kota itu itu dibiarkan dengan pilihan yang sulit: terus berjalan seperti semula dan berisiko menghancurkan diri sendiri.

Kemudian, pada 25 Februari, Covid-19 melakukan apa yang belum bisa dilakukan Venesia: membuat semuanya berhenti.

Kini, banyak orang di Venesia sekarang melihat pandemi ini sebagai peluang untuk melakukan apa yang gagal dilakukan oleh pemerintah kota di masa lalu. Warga sedang memikirkan kembali pariwisata massal dan mencoba menciptakan jenis pariwisata baru, yang berkelanjutan untuk kota yang rapuh.

Melissa Conn, direktur kantor Venice Save Venice, sebuah kelompok warisan budaya Amerika, yang bekerja untuk melestarikan warisan budaya kota melalui hibah konservasi, melihat pandemi sebagai titik balik. 

Mereka bergerak dengan 30-40 proyek mendesak, untuk membantu setelah Venesia menderita banjir bersejarah tahun lalu. Kelompok ini biasanya harus bekerja di sekitar wisatawan.

"Yang akan terjadi nanti adalah wisata lambat, bukan wisata massal lagi," kata Conn. "Kami yakin bahwa kami dapat membangun kembali dan memikirkan kembali Venesia, berkonsentrasi pada membantu kota menahan unsur-unsur dan pariwisata."

Conn tahu bahwa mengabaikan pariwisata massal seperti Venesia akan menyebabkan beberapa bisnis tutup, "Kita akan melihat toko-toko kosong," katanya. "Kami perlu memikirkan kembali Venesia, untuk membawanya ke tingkat yang lebih tinggi."

Suasana sepi terlihat di Grand Canal, Venesia, usai pemerintah Italia melakukan penutupan wilayah utara negara tersebut akibat mewabahnya COVID-19, Senin, 9 Maret 2020. Pemerintah Italia mengesahkan aturan itu beberapa jam setelah otoritas terkait mengumumkan jumlah pasien positif tertular virus mencapai 1.200 orang dalam waktu 24 jam. REUTERS/Manuel Silvestri

Tapi dia tidak ingin berbicara tentang toko-toko desainer dan barang-barang mewah. "Kami tidak ingin itu menjadi Monte Carlo," katanya. "Kami perlu fokus pada merek Made in Venice, untuk mempromosikan pengrajin lokal," ujarnya. Lalu mengembalikan Venesia dan menawarkan kualitas hidup yang lebih baik kepada warga dan turis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

2 hari lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

2 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

3 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

3 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

3 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

4 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

4 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.