TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), memperpanjang larangan warga negara AS berlibur dengan kapal pesiar. Sedangkan kapal-kapal pesiar yang berpusat di Amerika Serikat dilarang berlayar, untuk memutus penularan wabah virus corona.
Awalnya diterapkan pada 14 Maret, namun "No-Sail Order" akan tetap berlaku selama setidaknya 100 hari atau sampai keadaan tertentu terpenuhi, termasuk bila Covid-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan masyarakat.
"Kami bekerja dengan industri pelayaran kapal pesiar untuk mengatasi kesehatan dan keselamatan awak di laut serta masyarakat di sekitar titik masuk kapal pesiar AS," kata Direktur CDC Robert Redfield dalam sebuah pernyataan, Kamis, 9 April 2020.
“Langkah-langkah yang kami ambil hari ini untuk menghentikan penyebaran Covid-19 diperlukan untuk melindungi orang Amerika, dan kami akan terus memberikan panduan kesehatan masyarakat yang kritis kepada industri. Untuk membatasi dampak Covid-19 terhadap tenaga kerjanya hingga akhir pandemi."
Larangan berlayar dari CDC itu mengakibatkan sekitar 100 kapal dengan awaknya tetap berlabuh atau di pelabuhan. Diperkirakan, sejumlah 80.000 awak kapal masih tertahan di atas kapal pesiar.
Menurut CDC, setidaknya 10 kapal pesiar yang berbeda dalam beberapa pekan terakhir, termasuk penumpang atau awaknya, dinyatakan positif Covid-19 atau menderita sakit dengan gejala pernapasan seperti flu.
Saat ini ada sekitar 100 kapal pesiar yang berada di lepas pantai AS dengan hampir 80.000 awak, bersama dengan setidaknya 20 kapal di pelabuhan. Kapal-kapal pesiar itu memiliki awak yang diduga terinfeksi Covid-19.
Perpanjangan larangan melaut itu, keluar setelah CDC memutuskan bahwa penumpang atau awak kapal pesiar yang tiba di AS tidak diperbolehkan naik ke penerbangan komersial.
Sementara banyak kapal pesiar telah menunda sementara pelayaran, beberapa kapal yang sudah keluar di laut telah terdampar. Khususnya, kapal Zaandam Holland America Line. Kapal itu akhirnya menurunkan penumpang pada awal April, setelah ratusan jatuh sakit dan beberapa orang meninggal.
Sementara itu kapal pesiar Princess Cruises, yang merapat di Miami, terpaksa menerbangkan awaknya ke rumah dengan penerbangan carter. Setelah ditemukan selusin orang di lapal itu dinyatakan positif Covid-19 dan setidaknya tiga penumpang meninggal.