TEMPO.CO, Sukabumi - Kalau berhadapan dengan bahan makanan yang satu ini, sebaiknya jangan dilihat. Penampakannya memang agak seram karena seolah kita yang balik ditatap. Namanya Mata Lembu. Dalam versi mentah memang tampak seperti bola mata sapi.
Mata lembu adalah kuliner khas masyarakat Pajampangan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tentu ini bukan mata lembu sungguhan. Bahan dasar kuliner Mata lembu ini sejatinya hewan gastropoda atau sejenis siput laut yang biasa ditangkap di Pantai Ujung Genteng, Ciracap.
"Siput mata lembu ini menempel di batu-batu karang," kata Budiman, 37 tahun, warga Kampung Citarate, Ciracap, Ujunggenteng. Masyarakat biasanya berburu siput mata lembu saat ombak surut, baik pada malam maupun siang hari.
Jika menemukan siput mata lembu di batu karang, tinggal dicomot saja langsung dengan tangan. Tapi harus jeli dalam mencari karena warna cangkang siput ini mirip batu karang. Satu kilogram siput mata lembu dijual seharga Rp 15 ribu.
Mata lembu, sajian khas pesisir selatan Garut berupa rebusan sejenis siput laut. TEMPO/Prima Mulia
Siput mata lembu ini biasanya diolah dengan cara digoreng, ditumis, atau ditusuk dan dibakar seperti sate. Sebelum dimasak, Budiman mengingatkan agar hati-hati saat membersihkan bagian dalamnya dan pastikan kotoran terbuang.
Pengolah kuliner mata lembu, Usman Kavien, 40 tahun, mengatakan siput mata lembu yang masih mentah direbus dulu selama 10 menit. "Keluarkan daging dari cangkangnya lalu dicuci," kata dia. Mata lembu siap diolah menjadi aneka hidangan yang diinginkan.
Untuk membuat tumis mata lembu, Usman melanjutkan, bumbu yang diperlukan antara lain bawang putih, bawang merah, kemiri, cabai merah, dan garam secukupnya. Bumbu tersebut kemudian dihaluskan dan ditumis dengan minyak goreng secukupnya. "Setelah bumbu matang, masukkan mata lembu yang sudah bersih," kata dia.
Saat tumis mata lembu hampir matang, masukkan gula merah secukupnya dan biarkan bumbu meresap. Kuliner mata lembu yang kenyal dan lezat siap disantap.