TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara yang terjangkit wabah virus corona, menerapkan aturan karantina 14 hari, bagi warganya yang pelesiran ke mancanegara. Menurut Travel and Leisure, menjalani masa karantina membuat seseorang menghadapi masalah yang kompleks. Selain membutuhkan stok makanan yang cukup, mereka membutuhkan hiburan untuk mengatasi rasa bosan.
Televisi kabel, layanan media streaming digital, dan internet bisa membantu mengatasi rasa bosan. Pilihan lain, warga yang dikarantina bisa mengunjungi museum secara virtual. Menurut Fast Company, Google Arts & Culture bekerja sama dengan lebih dari 500 museum dan galeri di seluruh dunia, menawarkan tur virtual dan pameran secara online dari beberapa museum paling terkenal di seluruh dunia.
Google Arts & Culture, membuat wisatawan pelesiran ke museum dan tidak perlu meninggalkan sofa. Koleksi Google Arts & Culture meliputi Bristish Museum di London, Museum Van Gogh di Amsterdam, Guggenheim di Kota New York, dan ratusan tempat lainnya. Mereka yang dikarantina bisa memperoleh pengetahuan tentang seni, sejarah, dan sains – cukup dari rumah. Pelesiran ke museum secara online itu, juga membuat para siswa terius mendapat pengetahuan, sementara sekolah mereka diliburkan.
Bila sejarah dan budaya masih kurang, Metropolitan Opera New York juga menawarkan acara digital gratis setiap malam pukul 19.30 malam dari 16 Maret hingga 22 Maret. Berikut museum-museum yang menawarkan tur secara virtual, sebagaimana dinukil dari Travel and Leisure.
Karya seni seniman Maurizio Cattelan toliet emas yang diberi nama "Amerika" dipamerkan di The Guggenheim Museum, New York City, 30 Agustus 2017. Toliet yang berlapis emas 18 karat ini berfungsi normal dan dapat digunakan sepenuhnya. REUTERS/Brendan McDermid
British Museum, London
Museum ikonik yang terletak di jantung kota London ini, memungkinkan pengunjung virtual untuk melakukan tur di Pengadilan Agung (Great Court) dan menemukan Batu Rosetta kuno dan mumi Mesir. Anda juga dapat menemukan ratusan artefak di tur virtual museum.
Museum Guggenheim, New York
Fitur Street View Google memungkinkan pengunjung menjelajahi tangga spiral Guggenheim yang terkenal tanpa harus meninggalkan rumah. Dari sana, Anda dapat menemukan karya seni luar biasa dari era impresionis, post-impresionis, modern, dan kontemporer.
Galeri Seni Nasional, Washington, D.C.
Museum seni Amerika yang terkenal ini memiliki dua pameran online melalui Google: pertama adalah pameran mode Amerika dari 1740 hingga 1895, termasuk banyak rendering pakaian dari era kolonial dan Revolusi. Kedua adalah koleksi karya pelukis beraliran barok asal Belanda, Johannes Vermeer.
Seorang petugas kemanan berdiri di samping lukisan berjudul "Sunset at Montmajour" karya Maestro Belanda Vincent van Gogh yang baru saja ditemukan dalam konferensi pers di Museum Van Gogh, Amsterdam, Senin (9/9). Pihak museum mengatakan lukisan ini milik seorang kolektor seni yang tidak disebutkan namanya. AP/Peter Dejong
Musee d'Orsay, Paris
Anda sebenarnya dapat berjalan-jalan di galeri populer ini yang menampung puluhan karya terkenal dari seniman Prancis, yang berkarya antara tahun 1848 dan 1914. Mengintip karya seni dari Monet, Cézanne, dan Gauguin, dan lain-lain.
Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer, Seoul
Salah satu museum populer Korea Selatan, dapat diakses dari mana saja di seluruh dunia. Tur virtual Google akan membawa Anda melalui enam lantai seni kontemporer dari Korea Selatan dan seluruh dunia.
Museum Pergamon, Berlin
Sebagai salah satu museum terbesar di Jerman, Pergamon memiliki banyak hal yang ditawarkan - bahkan jika Anda secara fisik tidak dapat berada di sana. Museum bersejarah ini adalah rumah bagi banyak artefak kuno termasuk Gerbang Ishtar Babel dan Altar Pergamon.
Rijksmuseum, Amsterdam
Museum ini menyimpan karya-karya dari era Zaman Keemasan Belanda, termasuk karya-karya dari Vermeer dan Rembrandt. Google menawarkan tur street view dari museum ikonik ini, sehingga Anda dapat merasa seolah-olah berkeliling di aula.
Rijksmuseum Amsterdam (pixabay.com)
Museum Van Gogh, Amsterdam
Siapa pun penggemar pelukis tragis dan cerdik ini dapat melihat karya-karyanya dari dekat (atau, hampir dari dekat) dengan mengunjungi museum ini - koleksi karya seni terbesar oleh Vincent van Gogh, termasuk lebih dari 200 lukisan, 500 gambar, dan lebih 750 surat pribadi.
Museum J. Paul Getty, Los Angeles
Karya seni Eropa dari abad ke-8 dapat ditemukan di museum seni California ini. Ikuti tur street view untuk menemukan banyak koleksi lukisan, gambar, patung, manuskrip, dan foto.
Galeri Uffizi, Florence
Galeri yang kurang terkenal di Florence ini, menyimpan koleksi seni keluarga paling terkenal di Italia, de'Medici. Bangunan ini dirancang oleh Giorgio Vasari pada 1560 khusus untuk Cosimo I de'Medici. Tapi tetapi siapa pun dapat menjelajahi aula dari mana saja di dunia.
MASP, Sao Paulo
Museu de Arte de Sao Paulo (MASP) adalah nirlaba dan museum modern pertama Brasil. Karya seni ditempatkan pada bingkai perspektif, yang membuatnya tampak seperti karya seni melayang di udara. Ikuti tur virtual untuk mengalami sendiri tampilan yang menakjubkan.
Mural sebagai bagian dari artefak yang dipamerkan di Museum Nasional Antropologi Meksiko. Foto: Mario Yair TS/Atlas Obscura
Museum Nasional Antropologi, Mexico City
Dibangun pada tahun 1964, museum ini didedikasikan untuk arkeologi dan sejarah warisan pra-Hispanik Meksiko. Ada 23 ruang pameran yang dipenuhi dengan artefak kuno, termasuk beberapa dari peradaban Maya.
Sayangnya, tidak semua museum dan galeri seni populer dapat dimasukkan dalam koleksi Google Arts & Culture, tetapi beberapa museum menawarkan kunjungan secara online, dengan cara mengunjungi situs mereka. Menurut Fast Company, Louvre juga menawarkan tur virtual di situs webnya. Untuk melihat museum secara virtual Google Arts & Culture, artsandculture.google.com.