TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan agen perjalanan online (OTA) Booking.com melakukan survei untuk mengamati tren pelesiran generasi Z -- generasi yang berusia 16 hingga 24 tahun.
Survei tersebut melibatkan responden generasi Z dari 29 pasar wisata. Setiap negara yang disurvei, Booking.com mengambil 1.000 responden. Adapun negara yang menjadi objek survei adalah Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, Cina, Brasil, India, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Indonesia, Kolombia, dan Korea Selatan.
Sementara di beberapa negara lain, Booking.com mengambil 600 responden dari masing-masing negara. Negara-negara tersebut antara lain: Jepang, Selandia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Taiwan, Meksiko, Belanda, Swedia, Singapura dan Israel. Survei dilakukan secara online selama dua pekan pada Mei.
Berdasarkan hasil survei, 65 persen responden menyatakan traveling masuk dalam prioritas utama generasi Z. Hal itu diketahui dari jawaban atas pertanyaan tentang cara menggunakan uang lima tahun mendatang. Tak cuma itu, 60 responden menyatakan traveling dianggap lebih penting daripada menabung untuk membeli rumah atau properti.
Sebanyak 69 responden mengatakan membuat perencanaan untuk perjalanan sangat penting. Sementara 63 persen resonden, mempertimbangkan dampak lingkungan saat traveling,. Untuk itu mereka menghindari destinasi wisata yang terlalu ramai.
Hutan Pinus Mangunan menjadi destinasi liburan generasi milenial. Foto: @sholikhinnur
Generasi Z juga memiliki gagasan tentang perjalanan untuk mendapatkan pengalaman. Sebanyak 49 persen responden mengatakan bepergian untuk menikmati keajaiban alam . Berkunjung ke taman hiburan 38 persen. Liburan sambil memberikan kontribusi untuk komunitas lokal 44 persen, dan mendaki gunung 21 persen.
Pengalaman perjalanan yang paling menarik minat generasi Z adalah atraksi wisata, 67 persen, one-off event 59 persen, bertualang 56 persen, trekking ke lokasi ekstrem 52 persen, dan sukarelawan saat traveling 37 persen.