Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Overtourism, Jadi Alasan Old Quarter Vietnam Ditutup

image-gnews
Old Quarter merupakan spot wisata paling
Old Quarter merupakan spot wisata paling "panas" di Hanoi. Wisatawan berswafoto dan berpose di atas rel kereta api. Foto: NHAC NGUYEN / Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas pariwisata dan kereta api Vietnam bakal menutup kafe-kafe dan butik yang berjajar di sepanjang Old Quarter. Jalanan kecil di sepanjang jalur kereta itu dianggap berbahaya karena jumlah turis yang membludak dan alasan keamanan. Pasalnya, antara jalan kecil dan jalan kereta hanya berjarak sekitar 2-3 meter.

Padahal gemuruh kereta dan sensasi gempa bumi saat kereta api lewat, menjadi aktivitas yang disukai wisatawan di Old Quarter. Antara rel dan perumahan yang sejajar itu, telah membuatnya sangat populer di kalangan wisatawan ke ibu kota Vietnam. 

Tetapi pemerintah kota Hanoi, telah memerintahkan kafe-kafe di samping rel kereta api instragamable itu ditutup mulai pertengahan Oktober. Pihak berwenang termotivasi menutup kafe-kafe itu. Puncaknya, seperti yang dilaporkan CNN Travel, terjadi ketika kereta api harus mengatur ulang jadwal keberangkatannya karena terlalu banyak turis di rel pada Minggu, 6 Oktober.

Old Quarter merupakan bagian dari jalur rel kereta api yang dibangun Prancis pada 1902. Namun pertumbuhan kota dan aktivitas wisatawan, membuat jalur tersebut sangat populer di mancanegara, "Meskipun kafe di sepanjang rel kereta api menarik wisatawan, mereka sebenarnya melanggar beberapa peraturan," Ha Van Sieu, wakil ketua Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam.

Kafe-kafe instagenik ini ditutup karena alasan overtourism, puncaknya kereta dijadwal ulang karena padatnya wisatawan yang berfoto di atas rel. Foto: Michael Sugrue/Getty Images

Dia tidak menyebutkan peraturan khusus, tetapi mencatat bahwa jalan telah menjadi masalah selama beberapa waktu. Pada tahun 2018, penulis yang berbasis di Vietnam, Dave Fox mengatakan kepada CNN Travel bahwa "overtourism adalah kata kunci baru untuk sesuatu yang telah berlangsung lama," ujarnya. Wisatawan yang membludak atau overtourism memang menciptakan masalah baru.

Seorang warga Hanoi yang sudah lama tinggal, ia menyaksikan "jalan kereta api" berubah dari kebaruan keren menjadi masalah keamanan, "Wisatawan harus memperhatikan sekitar," tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam hal overtourism, beberapa destinasi menghadapi lebih banyak tantangan daripada yang lain. Sementara Pemerintah Kota Hanoi dapat menutup kafe, sulit untuk benar-benar menutup jalan umum yang dihuni oleh penduduk setempat. 

Tetap saja, mengendalikan membludaknya wisatawan dan mengekang perilaku media sosial yang buruk, adalah masalah yang berkelanjutan di industri perjalanan, termasuk tujuan lain di Asia. Di Indonesia, sejatinya terdapat masalah overtourism di Pulau Komodo, yang membuat pemerintah membatasi jumlah wisatawan.

Awalnya, pemerintah Nusa Tenggara Timur mempertimbangkan untuk menutup pulau itu dari wisatawan sepenuhnya, tetapi kebijakan itu berubah dengan menjual paket-paket wisata berharga mahal, untuk membatasi kedatangan wisatawan. Dengan begitu Pulau Komodo menjadi destinasi wisata eksklusif dan hanya dijangkau oleh wisatawan berkantong tebal. 

Kereta yang berdekatan dengan perumahan menciptakan sensasi tersendiri. Meskipun hal tersebut sangat berbahaya. Foto: Ashit Desai/Getty Images

Thailand juga meneapkan hal yang sama, ketika menutup Teluk Maya yang sangat populer. Pulau yang dijadikan lokaso syuting film The Beach telah ditutup sejak 2018 untuk memperbaiki kerusakan lingkungan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

4 jam lalu

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (dua dari kiri) memberikan sambutan saat konferensi pers penyelenggaraan Solo Great Sale 2024 di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.


Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

15 jam lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

23 jam lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

1 hari lalu

Nha Trang tumbuh menjadi destinasi wisata bahari yang diramaikan dengan berbagai festival dan akomodasi yang lengkap. TEMPO/Vietnam National Administration of Tourism
Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.


Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

3 hari lalu

Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Jauhari saat memberikan keterangan  keberhasilan menggagalkan penyelundupan benih bening lobster alias benur senilai Rp 11,8 miliar ke Singapura oleh dua penumpang pesawat, Senin 9 Oktober 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.


Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

3 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ketika memaparkan mengenai aturan pengelolaan hasil sedimentasi di laut di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ini, KKP mulai mengumumkan lokasi hasil sedimentasi di laut yang tersebar di tujuh lokasi Indonesia, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.


Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?


Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia


Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

5 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.


Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

5 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing