Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lapis Legit, Kue Blasteran yang Terdiri dari 30 Lapis

image-gnews
Kue lapis legit merupakan pertemuan budaya kuliner Belanda -Indonesia, yang dibuat selapis demi selapis. Foto: The Lapis Place Singapore
Kue lapis legit merupakan pertemuan budaya kuliner Belanda -Indonesia, yang dibuat selapis demi selapis. Foto: The Lapis Place Singapore
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama 350 tahun dijajah Belanda, warisan budaya Belanda di Indonesia salah satunya adalah kuliner. Sebut saja klappertart, bistik, selat solo, hingga spiku. Lalu ada satu lagi yang istimewa: lapis legit. Orang Belanda menyebut lapis legit Indonesia sebagai "bacon cake."

Dalam bahasa Inggris, kue manis ini disebut sebagai “thousand-layer cake.” Meskipun kedua nama tersebut hiperbolik, namun wujudnya memang berlapis-lapis. Makanan penutup fusion Indonesia-Belanda ini tampak terdiri dari 18 hingga 30 lapisan. Setiap lapisan dibuat dari mentega, guladan kuning telur yang dipanggang sendiri-sendiri. Bayangkan waktu memasaknya, tentu lama. 

Belanda tiba di Indonesia sekitar abad ke-15. Bersama mereka datanglah versi baumkuchen Jerman – kue lapis yang dibuat selapis demi selapis. Masyarakat nusantara menambahkan kue lapis Belanda itu dengan rempah-rempah untuk menambahkan citarasa lokal semisal kayu manis, cengkeh, bunga pala, dan pala ke dalam adonan mentega.

Alih-alih menggunakan pengukus berbentuk silinder, tukang roti di seluruh pulau menyiapkan makanan penutup dalam panci persegi, memanggang setiap lapisan halus sebelum menambahkan yang berikutnya. Hasilnya kaya, kue rumit yang populer di antara kedua budaya.

Setelah Belanda pergi, mereka mengimpor campuran rempah-rempah untuk kue lapis sehingga mereka dapat terus membuatnya di Eropa. Sementara masyarakat nusantara mengimpor mentega, agar juga bisa terus membuatnya di tanah air.

Maka, jadilah lapis legit kue mewah dan mahal, karena bahan bakunya harus impor. Potongan-potongan kecilnya juga tak murah. Senasib dengan kue lapis di Eropa yang memakai rempah-rempah Indonesia. Tetapi jika 30 lapis mentega dan kuning telur berlebihan, kue lapis ala Singapura dan Malaysia sedikit lebih sederhana dan tak rumit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka membuatnya sebanyak sembilan lapis dan berbahan baku nabati, yang disebut kueh lapis . Tidak seperti bahan-bahan kue lapis legit Eropa, kueh lapis mencerminkan produk lokal. Orang-orang Asia Tenggara membuat kotak-kotak menghasilkan adonan “lembek” dan penuh warna. Komposisinya terdiri dari santan, tepung beras, tapioka, dan pandan. Semuanya dikukus bukan dipanggang.

Layar demi layar ini dibuat dengan mentega, kuning telor, dan rempah-rempah. Memanggangnya lapis demi lapis. Di Inggris disebut kue 1.000 lapis. Di Indonesia, cukup lapis legit. Foto: @kucdush

Baik kue lapis legit maupun kueh lapis sama-sama ikonik di Indonesia. Nah, sama-sama lapis, maka untuk membedakannya bagi yang belum pernah melihatnya: hitunglah jumlah garis-garisnya. 

Membuat hal-hal sedikit membingungkan, nama kueh lapis sekarang digunakan untuk menggambarkan kue baik, dan Anda bahkan dapat menemukan versi lapis yang sah yang menggabungkan warna pelangi kerabatnya. Cara termudah untuk mengetahui jenis kue apa yang Anda makan? Hitung saja garis-garisnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Kue Indonesia Terbaik versi TasteAtlas, Ada Lapis Legit

9 Oktober 2023

Kue lapis legit merupakan pertemuan budaya kuliner Belanda -Indonesia, yang dibuat selapis demi selapis. Foto: The Lapis Place Singapore
3 Kue Indonesia Terbaik versi TasteAtlas, Ada Lapis Legit

TasteAtlas, platform online yang fokus pada makanan otentik dan tradisional dari seluruh dunia, mendaftar tiga kue terbaik Indonesia.


5 Hidangan Lezat Saat Idul Fitri dari Berbagai Belahan Dunia

20 April 2023

Sheer Khurma. shutterstock.com
5 Hidangan Lezat Saat Idul Fitri dari Berbagai Belahan Dunia

Makanan adalah hal yang penting dalam perayaan Idul Fitri, saat keluarga dan teman-teman berkumpul untuk menikmati hidangan yang dipersiapkan.


Holland Bakery Beri Diskon 45 Persen: Kue Lapis Legit, Bika Ambon, Roti Tawar Paling Laris

28 Januari 2023

Pelayan Holland Bakery Tebet Barat satu per satu melayani pembeli yang mengantre pada Sabtu, 28 Januari 2023. Toko roti itu sedang menggelar diskon 45 persen dalam rangka merayakan ulang tahun Holland Bakery yang ke 45 tahun. TEMPO/Moh Khory Alfarizi
Holland Bakery Beri Diskon 45 Persen: Kue Lapis Legit, Bika Ambon, Roti Tawar Paling Laris

Di gerai Holland Bakery yang berada di Jalan Tebet Barat yang mulai buka pukul 07.00 WIB, terpantau beberapa jenis produk sudah ludes terjual.


5 Kudapan Tradisional Berbahan Buah Durian

14 Mei 2022

Pancake durian. Tokopedia
5 Kudapan Tradisional Berbahan Buah Durian

Buah durian dapat diolah menjadi berbagai macam kudapan, mulai dari wingko durian hingga lapis mandarin durian.


Makanan Indonesia yang Terinspirasi dari Belanda, Ada Semur dan Perkedel

22 Desember 2021

Perkedel nike di warung Raja Oci, Jalan Jendral Sudirman Nomor 85, Pinaesaan, Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara. Tempo/Andi Prasetyo
Makanan Indonesia yang Terinspirasi dari Belanda, Ada Semur dan Perkedel

Kolonialisasi Belanda membawa pengaruh terhadap budaya Indonesia, termasuk kulinernya. Berikut makanan Indonesia yang terinspirasi dari Belanda.


Imlek Virtual, Warga Tionghoa: Daripada Kumpul Terus Kena Covid-19, Repot

12 Februari 2021

Pria yang mengenakan masker terlihat dalam dekorasi di sebuah pusat perbelanjaan menjelang Tahun Baru Imlek, di tengah pandemi COVID-19 di Jakarta, 11 Februari 2021. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Imlek Virtual, Warga Tionghoa: Daripada Kumpul Terus Kena Covid-19, Repot

Sejumlah warga Tionghoa di Jakarta memilih merayakan Imlek 2021 dengan kumpul keluarga secara virtual untuk mencegah penularan Covid-19.