Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Ini Menyeret Pengunjung ke Era 125.000 SM

image-gnews
Museum Krapina Neanderthal didirikan di dekat situs penggalian arkeologi Neanderthal di Kroasia Utara. Foto: Zeljko Filipin
Museum Krapina Neanderthal didirikan di dekat situs penggalian arkeologi Neanderthal di Kroasia Utara. Foto: Zeljko Filipin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Krapina Neanderthal atau Muzej Krapinskih Neandertalaca dibuka pada 2010, tidak jauh dari salah satu situs paleontologi paling penting di Eropa. Lokasi museum memang bukan kebetulan. Eksterior gedung bergaya minimalis nemun megah, dan beraura futuristic yang kuat.

Museum Krapina Neanderthal dibangun di kota Krapina di Kroasia utara. Lokasinya hanya sepelemparan batu dari situs penggalian Krapina Neanderthal (juga dikenal sebagai Hušnjakovo). Museum Krapina Neanderthal memang didedikasikan kepada penemuan manusia purba khas Eropa itu.

Museum itu didedikasikan untuk memperingati penemuan paleontologi Kroasia Dragutin Gorjanovi-Kramberger. Ia melakukan penggalian situs itu, antara 1899 dan 1905. Hasilnya, ia sisa-sisa fosil setidaknya 24 orang dewasa dan anak-anak Neanderthal awal, yang tinggal di Kroasia bagian utara sekitar 125.000 SM.

Meskipun bergaya minimalis modern, saat memasuki museum, pengunjung seperti memasuki gua dan bersua dengan manusia Neanderthal. “Gua-gua” itu memajang 900 tulang fosil Neanderthal dan dilengkapi diorama, patung, dan berbagai peralatan serta gaya hidup manusia purba Neanderthal. Pendek kata, Museum Krapina menunjukkan potongan-potongan fragmen kehidupan manusia gua pasa masa lalu. 

Museum Krapina Neanderthal menampilkan interior gua untuk menyaksikan diorama seukuran nyata. Foto: Tromber

Fragmen patung-patung itu bahkan mengisahkan teori mengenai kanibalisme selama periode kelaparan, atau mungkin terinjak-injak oleh binatang -- banyak sisa-sisa fosil hewan Pleistosen telah ditemukan di lokasi penggalian, termasuk spesies besar seperti badak, beruang, dan rusa raksasa.

Museum itu sendiri adalah instalasi multimedia modern, yang pintu masuknya menyerupai gua dan interiornya berdinding semen, dirancang untuk meniru gua batu, yang mencerminkan gua yang berfungsi sebagai tempat tinggal mereka.

Di dalam struktur bangunan dua tingkat, terdapat 18 unit tematik yang berbeda yang menceritakan kisah asal usul kehidupan di Bumi dan evolusi manusia. Ditata secara kronologis, pameran dimulai dengan representasi kota Krapina pada akhir abad ke-19, dan penggalian situs terdekat. Jalan setapak yang berputar kemudian membawa pengunjung kembali melalui proses evolusi, sebelum mencapai usia Neanderthal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pameran Neanderthal menampilkan sejumlah diorama besar yang menunjukkan evolusi Neanderthal, serta pemandangan dari kehidupan sehari-hari mereka. Sosok-sosok berukuran realistis yang ditampilkan dalam habitat gua mereka.

Mereka dapat dilihat pengunjung – seolah-olah – sedang terlibat berbagai kegiatan, seperti menggunakan alat-alat untuk menguliti binatang dan mengenakan pakaian bulu dari kulit. Peta besar juga menunjukkan lokasi Krapina Neanderthal dan kelompok Neanderthal lainnya di seluruh dunia.

Bagian museum di luar ruangan menunjukkan kehidupan Neanderthal di gua-gua di atas situs penggalian. Foto: Zeljko Filipin

Saat keluar dari museum, pengunjung dapat mengikuti serangkaian jalan setapak melalui daerah sekitarnya, melalui hutan tempat Neanderthal pernah hidup. Jalan setapak akhirnya mengarah ke situs penggalian Hušnjakovo. Di area luar ruangan itu, wisatawan bisa melihat figure-figur Neanderthal yang hidup, dan hewan-hewan Pleistocene, berdiri membeku dalam waktu.

Museum Neaperthal Krapina terletak di kota Krapina di Distrik Krapina-Zagorje, sekitar 30 mil di utara Zagreb. Museum ini buka pada hari Selasa hingga Minggu dari jam 09.00 hingga 17.00. Tiket masuk sebesar biaya HRK 60 (sekitar US$9) untuk dewasa dan HRK 30 (US$4,50) untuk anak-anak.

Museum ini memiliki informasi yang ditulis dalam bahasa Kroasia, Inggris, dan Jerman. Panduan audio dalam delapan bahasa berbeda juga tersedia, serta tur berpemandu dalam bahasa Inggris dan Jerman dengan biaya tambahan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

4 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

5 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

7 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

19 hari lalu

Bubblecar Museum. Instagram.com/@thebubblecarmuseum
6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro


Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

19 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.


Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

19 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.


21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

33 hari lalu

Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023.  TEMPO/S. Dian Andryanto
21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.


7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

35 hari lalu

Big Budha, Lantau, Hong Kong. Instagram.com/Nadine Marfurt
7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

Kalau merencanakan perjalanan dengan tepat, wisatawan dapat merasakan banyak hal di Hong Kong dengan gratis.


Mengenang 29 Tahun Nike Ardilla Berpulang, Perangko Wajahnya Pernah Diterbitkan di Rusia

37 hari lalu

Gaya rambut khas Nike Ardilla. Instagram/@billboard_ina
Mengenang 29 Tahun Nike Ardilla Berpulang, Perangko Wajahnya Pernah Diterbitkan di Rusia

Hampir 3 dekade penyanyi Nike Ardilla meninggal, 19 Maret 1995 akibat kecelakaan di Bandung. Penggemarnya masih tersebar sampai hari ini.