Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menilik Koleksi Museum HOJ, dari Alat Musik Sampai Bakiak

Bakiak atau sandal kayu dari abad 19, yang digunakan bangsawan wanita Madura. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Bakiak atau sandal kayu dari abad 19, yang digunakan bangsawan wanita Madura. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Dakon terbesar dengan 3.000 peserta, bakal dihelat di kompleks Museum History of Java, yang berada di Jalan Parangtritis KM 5,5 Sewon Bantul pada November 2019 nanti.

Museum History of Java sebagai tuan rumah dikenal sebagai museum modern, yang dilengkapi teknologi canggih untuk merepresentasikan cerita sejarah asal usul Jawa 2,5 juta tahun silam.

Menyambangi museum ini, pengunjung bakal disuguhi ratusan koleksi benda purbakala. Mulai dari masa prasejarah hingga kerajaan-kerajaan kuno.Di antara koleksi-koleksi bersejarah itu, terdapat alat musik masa lampau berwujud rebab. Alat musik gesek ini dibuat pada abad 19 dan ditemukan di area Jawa Barat.

Berbahan ivory, kayu, tempurung kelapa dan kulit sapi, rebab itu merupakan milik keluarga bangsawan di Jawa dengan penyangga dua kaki berukir sosok naga. Sementara penggeseknya memiliki hiasan bermotif anjing kepala naga dan ekornya.

Selain itu di museum yang beroperasi akhir 2018 lalu itu, juga menyimpan alat musik celempung atau siter berbahan kayu. Alat musik petik berlanggam Jawa yang dibuat pada abad 19 dan ditemukan di area Jawa Tengah itu bentuknya masih utuh dan mulus alias tanpa kerusakan berarti.

Alat sejenis kecapi dengan notasi tiap senarnya berpasangan seperti mandolin ini juga masih lengkap dengan hiasan atau ukiran bunga lili. Ada pula alat musik terompet kuno buatan abad 16 yang berasal dari Kesultanan Turki dan ditemukan di Jawa Tengah.

Terompet dengan panjang sekitar 50 sentimeter bergaya Eropa itu masih jelas ukiran huruf arab kaligrafinya. Terompet itu diperkirakan merupakan barang hadiah dari Kesultanan Turki kepada para pemimpin Islam di tanah Jawa.

Di lorong lainnya, pengunjung bisa melihat koleksi benda-benda pribadi berusia ratusan tahun silam. Seperti bakiak atau teklek atau sandal kayu dari abad 19 yang ditemukan di Madura, Jawa Timur.

Bakiak ini bermotif sulur, dengan perpaduan motif bergaya Madura campuran Tionghoa itu, dipakai kaum perempuan kalangan bangsawan di masa lampau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perlengkapan pribadi yang usianya lebih tua lagi juga ada. Seperti tempat kapur dari abad 15 yang dipakai untuk perlengkapan makan sirih dan berbagai kebutuhan untuk membersihkan badan pada masa itu. Alat berbahan kayu yang ditemukan di Jawa Timur itu berbentuk menyerupai burung merpati sebagai simbol kasih sayang dan kesetiaan.

Di sudut lain, museum itu juga menyimpan beberapa alat permainan tradisional yang tak kalah tuanya. Seperti dakon atau congklak dari abad 16 yang ditemukan di Jawa Tengah, juga dakon dari abad 19 yang ditemukan di Jawa Timur.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul Isdarmoko menuturkan museum History Of Java menjadi penyokong wisata edukasi berkonsep outdoor learning.

"Bagaimanapun, museum ini menjadi museum pertama di Yogya yang dapat mendigitalisasi sejarah. Ini bisa menjadi sarana untuk mendukung outdoor learning yang menarik siswa," ujar Isdarmoko di sela menyambangi museum itu bersama sejumlah kepala sekolah Selasa sore (27/8).

Teromper dari Turki dari abad ke 16, merupakan koleksi Museum HOJ yang menunjukkan kekasiran Turki Otoman berhubungan dengan kerajaan di Indonesia. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Isdarmoko menilai museum tersebut dapat menjadi sarana belajar luar kelas menarik karena dari satu sisi memiliki konsep alur cerita yang runut dari masa ke masa dengan penataan artefak tertata rapi.

"Museum ini membuat orang tak hanya melihat, tapi juga merasakan dan mendengar, semua panca indera kita terfokus dengan faisiltas digital Augmented Reality nya,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional, Tempat Tokoh Pergerakan Pernah Berkumpul

7 hari lalu

Ruang STOVIA di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Sabtu, 23 Maret 2019. TEMPO | Bram Setiawan
Berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional, Tempat Tokoh Pergerakan Pernah Berkumpul

Museum Kebangkitan Nasional berada tak jauh dari Pasar Senen dan RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Ada apa saja di sana?


Gudangnya Museum, Yogyakarta Masih Butuh Satu Museum Khusus Simpan Karya Seni

9 hari lalu

Salah satu koleksi senirupa Taman Budaya Yogyakarta atau TBY yang akan dipamerkan mulai 24 hingga 31 Mei 2023 di TBY. Tempo/Pribadi Wicaksono
Gudangnya Museum, Yogyakarta Masih Butuh Satu Museum Khusus Simpan Karya Seni

Kalangan pelaku seni rupa melihat Yogyakarta masih butuh satu museum lagi, terutama untuk menyimpan koleksi yang selama ini kerap disumbangkan.


Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

10 hari lalu

Bangkai Paus Balin (Mysticeti) yang terdampar di Pantai Kejawan Putih Tambak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 16 Mei 2023. Paus yang ditemukan nelayan sudah dalam keadaan mati itu berukuran panjang sekitar 12 meter. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

Bangkai ikan paus balin itu ditemukan nelayan tersangkut di kawasan hutan mangrove Tambakbatu Sukolilo Surabaya pada Ahad dini hari, 14 Mei lalu.


Ini Sejarah dan Tema Hari Museum Internasional 2023

11 hari lalu

Sebuah patung seorang muslim dengan latar belakang pahatan yang mengilustrasikan peradaban Islam di Cina zaman dahulu, di gedung Quanzhou Islamic Culture Exhibit, di Tiongkok, Jumat, 4 Mei 2018. Jejak sejarah yang tersimpan di
Ini Sejarah dan Tema Hari Museum Internasional 2023

Hari ini, 18 Mei adalah Hari Museum Internasional, dab simak kilas balik penetapan Hari Museum Internasional berikut ini.


Asal-usul Hari Museum Internasional yang Diperingati Tiap 18 Mei

11 hari lalu

Tulip-tulip yang tertata rapi terlihat di Museum Square saat Hari Tulip Nasional di Amsterdam, Belanda, pada 21 Januari 2023. (Xinhua/Sylvia Lederer)
Asal-usul Hari Museum Internasional yang Diperingati Tiap 18 Mei

Hari Museum Internasional untuk penghormatan terhadap kontribusi para pegiat museum dalam masyarakat


Keunikan Marina Bay Sands Singapura, Lokasi Festival Kuliner 2 Pekan

11 hari lalu

Marina Bay Sands, Singapura. TEMPO/Ifa Nahdi
Keunikan Marina Bay Sands Singapura, Lokasi Festival Kuliner 2 Pekan

Marina Bay Sands adakan festival kuliner untuk memanjakan wisatawan selama dua pekan ke depan. Apa istimewanya tempat di Singapura ini?


Indonesia Bakal Punya Museum Otomotif, Target Selesai Agustus 2023

18 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Indonesia Bakal Punya Museum Otomotif, Target Selesai Agustus 2023

IMI akan membangun Museum Otomotif Indonesia (MOI) di tanah seluas empat hektare di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII.


Kadin: Yogyakarta Perlu Event Minat Khusus Seperti Wisata Museum untuk Geliatkan Pariwisata

21 hari lalu

Putri Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X, GKR Mangkubumi menyambangi Museum History of Java (HOJ) di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Ahad, 7 Mei 2023. Dok. Istimewa
Kadin: Yogyakarta Perlu Event Minat Khusus Seperti Wisata Museum untuk Geliatkan Pariwisata

Salah satu penyebab lesunya pariwisata di Yogyakarta pada libur Lebaran lalu diduga karena masih minimnya event.


Melihat Koleksi Sejarah Seragam Hingga Kelas di Museum Pendidikan Nasional

27 hari lalu

Musem Pendidikan Nasional. Dok. UPI
Melihat Koleksi Sejarah Seragam Hingga Kelas di Museum Pendidikan Nasional

Museum Pendidikan Nasional ini menyajikan berbagai koleksi sejarah-budaya perkembangan pendidikan di Indonesia.


Menanti Buka Puasa Sambil Belajar Sejarah di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala

52 hari lalu

Wisatawan menyambangi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta. Dok. Muspusdirla Yogyakarta
Menanti Buka Puasa Sambil Belajar Sejarah di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala

Museum yang menempati areal seluas 12.000 meter persegi itu, memiliki sekitar 61 koleksi pesawat terbang.