TEMPO.CO, Jakarta - Operator kapal pesiar untuk sungai-sungai raksasa, Aqua Expeditions, mencoba pasar baru. Lama di pedalaman sungai, mereka mulai mencoba luas lautan. Aqua Expeditions mengakui, pasar wisata kapal pesiar masih menggiurkan. Sebagai pemain kapal pesiar sungai, Aqua ingin mencoba tantangan itu.
“Kami telah mempelopori pesiar dengan kapal mewah di sungai selama 12 tahun terakhir. Kami ingin mencoba memperluas layanan kapal pesiar kami,” ujar Francesco Galli Zugaro, pendiri dan Chief Executive Officer Aqua Expeditions, mengatakan kepada Travel + Leisure.
Untuk proyek laut lepas pertamanya, Zugaro memilih Indonesia Timur sebagai basis layanan. Kapal yang digunakan dinamai Aqua Blu, yang memulai
pelayaran perdananya pada bulan November tahun ini. Ia melayari kepulauan Indonesia timur. Kemudian, pada Juli 2020, Aqua Nera akan bergabung dengan armada, berlayar di sepanjang Amazon Peru.
Aqua Blu bakal jadi proyek prestisius. Zugaro menyebut Aqua Blu, dulunya adalah kapal perang Inggris HMS Beagle yang dibuat pada 1968. Usai pensiun dari layanan, pada 2006 hingga 2019, Aqua Expeditions bekerja sama dengan perancang yacht Cor D. Rover mengubahnya menjadi kapal pesiar.
Zugaro menjanjikan, kemewahan pelesiran dengan kapal pesiar sungai bakal dibawa dalam Aqua Blu. Ia menjanjikan layanan bintang lima termasuk pemandu lokal, kunjungan darat yang dipersonalisasi, makanan yang baik berstandar bintang Michelin, dan suite pribadi yang mewah.
Aqua Blu memiliki 20 suite yang masing-masing memiliki jendela menghadap ke laut. Ia juga memastikan kapal pesiar ini berkonsep butik. Satu tamu bahkan dilayani satu kru kapal.
Pemandagan gugusan bukit kars Pianemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 19 November 2016. Kawasan tersebut merupakan salah satu tempat populer yang banyak dikunjungi wisatawan domestik ataupun internasional di Kabupeten Raja Ampat. TEMPO/Hariandi Hafid