Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melongok Penjara S-21, Kisah Masa Kelam Kamboja

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Pintu gerbang Museum Pemunahan Tuol Sleng yang merupakan bekas komplek Penjara S-21 di masa pemerintahan Khmer Merah, yang terletak di Distrik Chamkarnmon, Phnom Penh, Kamboja, sebagaimana dikunjungi pada Sabtu 23 Feb 2019. (ANTARA)
Pintu gerbang Museum Pemunahan Tuol Sleng yang merupakan bekas komplek Penjara S-21 di masa pemerintahan Khmer Merah, yang terletak di Distrik Chamkarnmon, Phnom Penh, Kamboja, sebagaimana dikunjungi pada Sabtu 23 Feb 2019. (ANTARA)
Iklan

Begitu membayar tiket masuk dan menaruhnya di alat pemindai, sebuah papan informasi besar akan menyambut Anda dengan berbagai penjelasan singkat mengenai denah Museum Pemunahan Tuol Sleng.

Tepat di belakang papan informasi terdapat 14 kuburan tanpa nama yang menjadi penilasan jenazah korban kekejaman Penjara S-21 yang ditemukan ketika operasi pembebasan Kamboja dari rezim Khmer Merah berlangsung pada 7 Januari 1979.

Bersinggungan dengan pemakaman tanpa nama, terdapat sebuah tiang gantungan tempat para tentara Khmer Merah melakukan penyiksaan ketika menginterogasi tahanan.

Ada tiga kait yang di bawahnya terdapat gentong yang biasanya diisi air dan tahanan digantung dalam keadaan terbalik ketika diinterogasi.

Kepala mereka akan dibenamkan ke dalam air jika kondisi badan tahanan menyerah sehingga mereka kembali sadar dan kembali diinterogasi.
Seorang wisatawan mengamati tiang penyiksaan yang bersinggungan dengan pemakaman tanpa nama di dalam komplek Museum Pemunahan Tuol Sleng yang merupakan bekas komplek Penjara S-21 di masa pemerintahan Khmer Merah. (ANTARA)
Di samping pemakaman, terdapat papan yang berisikan 10 aturan Penjara S-21 yang mengharuskan para tahanan untuk menjawab setiap pertanyaan penyidik Khmer Merah disertai berbagai siksaan yang dijanjikan jika jawaban tak sesuai dengan keinginan mereka.

Bahkan salah satu poin tertulis bahwa tahanan tidak boleh menyebutkan mengenai Kampuchea Krom, sebuah wilayah di delta Sungai Mekong di bagian selatan Vietnam yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kamboja, untuk menyembunyikan jawaban mereka.

Terdapat empat gedung dengan tiga lantai di dalam komplek Penjara S-21. Gedung A merupakan ruangan-ruangan interogasi yang didalamnya terdapat ranjang besi dengan pasung agar tahanan tak melarikan diri selama pemeriksaan.

Ironisnya dari banyaknya ranjang yang ada, hanya satu bantal usang tersisa. Satu-satunya hal lunak di antara kekejaman yang dihadirkan dalam saksi kekejaman Khmer Merah.

Sementara foto-foto hitam putih terpampang di tiap-tiap ruangan di Gedung A, yang memperlihatkan kondisi korban-korban tanpa nama yang kini dikuburkan di dalam kompleks museum.

Di Gedung A terdapat dua ruangan di lantai tiga dan satu, sedangkan ruangan di lantai dua kondisinya terkunci sehingga tidak diperkenankan untuk dikunjungi oleh pengunjung museum.

Memasuki Gedung B terdapat papan-papan informasi berisikan cerita mengenai betapa suka citanya rakyat Phnom Penh menyambut kedatangan pasukan Khmer Merah sebelum kemudian kehidupan mereka berubah 180 derajat di bawah pemerintahan rezim tersebut yang diwarnai banyaknya kerja-kerja paksa serta penghapusan kepemilikan pribadi.

Berbagai alat-alat penyiksaan yang dipakai oleh para petugas Penjara S-21 juga masih tersimpan di salah satu ruangan Gedung B, yang di bagian ujungnya berada empat patung kepala Pol Pot sang Sekretaris Jenderal Partai Komunis Kamboja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Foto-foto para pemimpin Partai Komunis Kamboja yang menjadi dalang kekejaman rezim juga berada di Gedung B, termasuk salah satunya Kang Keck Iev yang merupakan Kepala Penjara S-21.

Di papan-papan lain yang lebih banyak terpampang para tahanan yang pernah masuk ke Penjara S-21. Tak jarang anda akan menemukan perempuan yang masih membawa anaknya yang masih balita bahkan menggendong bayinya ketika difoto masuk ke dalam Penjara S-21.

Kecuali di wajah para pemimpin Khmer Merah, tak ada senyum di antara foto-foto para tahanan. Yang tergambar hanyalah nanar yang mewakili betapa nahasnya nasib yang menghampiri hidup mereka.

Kawat-kawat berduri terlihat membungkus bagian balkon Gedung C, yang dipasang demi mencegah para tahanan untuk melakukan bunuh diri setelah mereka tak lagi sanggup menerima siksaan yang diberikan oleh para petugas penjara.

Gedung C, sebagaimana gedung-gedung lainnya yang merupakan bekas kelas SMA Svay Pray, dijadikan sel tahanan yang dibuat dengan sekat bata-bata menjadi ruang sempit berukuran tak lebih dari 1x2 meter.

Di antara sel-sel tahanan yang bisa dikunjungi, terdapat sel bekas salah seorang penyintas, Chum Mey, mendekam selama ia berada di Penjara S-21.

Memasuki Gedung D, foto-foto nanar para korban Penjara S-21 kembali terpampang di papan-papan yang ada, disertai alat-alat yang digunakan petugas untuk mengidentifikasi tahanan seperti kursi tempat foto dan alat pengukur tinggi badan.

Sebagian besar tahanan Penjara S-21 adalah agen-agen CIA dan/atau KGB maupun mereka yang dicurigasi sebagai agen CIA ataupun KGB. Yang terbanyak tentu saja petugas-petugas ataupun tentara masa pemerintahan Lon Nol, yang ditangkap dan disiksa dengan tuduhan kontrarevolusioner.

Penjara S-21 menjadi saksi bisu dari kekejaman Republik Demokratik Kamboja, negara yang dibentuk oleh Khmer Merah setelah mereka naik berkuasa.

Berikutnya ada oleh-oleh hasil karya penyintas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

4 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

4 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

5 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

8 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

8 hari lalu

Seorang tahanan Palestina memeluk ibunya setelah dibebaskan di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 1 Desember 2023. Layanan Penjara Israel telah membebaskan 30 warga Palestina dari penjara-penjara Israel. REUTERS/Ammar Awad
Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

9 hari lalu

Pura Luhur Uluwatu, Bali. shutterstock.com
10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.


Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

9 hari lalu

Bhikhu berdoa bersama saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 8 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.


Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

13 hari lalu

Sejumlah penumpang berdesakan di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin, 24 April 2023. VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.