Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sensasi Blusukan di Ngayogjazz 2018 Gilangharjo, Yogyakarta

image-gnews
Dua seniman melakukan performace art sebagai patung pengamen dan petani bersepuh tembaga di perhelatan Ngayogjazz 2018 di Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Sabtu, 17 Nobember 2018. Tempo/PitoAgustin
Dua seniman melakukan performace art sebagai patung pengamen dan petani bersepuh tembaga di perhelatan Ngayogjazz 2018 di Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Sabtu, 17 Nobember 2018. Tempo/PitoAgustin
Iklan
    

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suara khas Endah Laras sayup-sayup terdengar memanggil-manggil dengan lagu Pring Gapuk-nya. Musisi keroncong yang khas dengan kebaya, berkain jarik, bersanggul dan menyandang okulele acap disebut-sebut generasi lanjutnya maestro keroncong Waldjinah. Malam itu, Endah tampil lincah dengan kebaya kuningnya.

Dari sini, petualangan blusukan dimulai. Lantaran gelap malam arah lokasi panggung tak bisa dikenali dengan mudah. Apalagi ruas-ruas jalan dipenuhi hilir mudik pengunjung membuat tak leluasa memanjakan mata ke sisi kiri kanan. Untungnya, ada lampu-lampu pijar temaram yang dipajang untuk penunjuk jalan. Lampu-lampu itu dibungkus keranjang dari anyaman bambu yang digantung seperti sangkar burung di sepanjang tepian jalan kampung.

Lantaran remang-remang, pengunjung dibuat kaget dengan penampilan tiga seniman yang melakukan performance art menjadi patung di ujung gang. Mereka memerankan sosok petani, pengamen, juga pengemis. Seluruh badan dicat dengan warna tembaga, ada juga dengan warna hijau. Sekaligus menjadi obyek untuk foto bareng.

Uniknya pula, setiap panggung maupun arena kuliner menempati area kosong atau pun pekarangan rumah warga. Ada panggung kecil, seperti Panggung Carik. Ada panggung besar, seperti Jagatirta tempat pembukaan sekaligus penutupan acara.

Setiap panggung dilengkapi dengan alat musik dan permainan lampu warna warni. Penonton berdiri uyel-uyelan di seputaran panggung dengan kamera handphone siap menjepret aksi pementasan di panggung.

“Percaya enggak, jazz itu musik dari pantura (kawasan pantai utara Jawa) lho,” kata vokalis kelompok jazz Anteng Kitiran yang suka berkelakar. Penonton dan awak musiknya protes. Mereka bilang tidak percaya.

“Coba kalau orang pantura bilang, buka sithik. Jawabnya jazz kan?” kata si vokalis yang memelesetkan istilah “joss” seperti yang sering digunakan untuk dangdut koplo. Pengunjung menyerbunya dengan tawa.

Pengunjung yang ingin jeda sejenak menikmati sajian kuliner bisa bertandang ke beberapa pekarangan warga. Ada yang menjual menu khas ndeso, seperti sego wiwit, mi lethek, juga sego gilang. Ada pula jajanan lain, seperti cilok, kacang rebus, pisang rebus.

Dan Tempo menemukan jajanan baru yang nyempil di pekarangan penduduk dekat Panggung Carik. Namanya sempol ayam, sempol ikan, dan sempol telur. Jajanan ini disajikan dengan tusukan bilah bambu. Untuk telur gulung adalah campuran telur ayam dan maezena. Diaduk, dituang dalam cetakan bulat-bulat kecil, sembari dipanasi. Setelah matang dicungkil dan ditusuk. Tiap lima tusuk harganya Rp 5 ribu.

“Maezena itu temannya Maesaroh, tetangganya Maemunah,” kata penjualnya bertopi merah dibalik yang selalu menjawab dengan kelakar setiap pertanyaan pengunjung padanya.

Malam kian larut ketika ajang Ngayogjazz paripurna. Berduyun-duyun pengunjung luar desa itu beranjak. Membawa serta sensasi di telinga dengan musik jazz, di lidah denga kulinernya, di mata dengan keseniannya, dan dalam kalbunya untuk kebudayaan warga yang guyub.

PITO AGUSTIN RUDIANA (Yogyakarta)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 jam lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

4 jam lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

5 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

5 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.