Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Orang Ngopi Bareng di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi

Reporter

image-gnews
Warga menikmati hidangan kopi dalam Festival Minum Kopi 10 Ribu Cangkir di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu malam 23 November 2014. TEMPO/Ika Ningtyas
Warga menikmati hidangan kopi dalam Festival Minum Kopi 10 Ribu Cangkir di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu malam 23 November 2014. TEMPO/Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Ribuan orang memadati jalan utama di desa adat Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 10/11, dalam malam dalam acara "Festival Kopi Sepuluh Ewu".

Ribuan orang yang sebagian besar wisatawan itu berkumpul untuk menikmati kopi bersama di desa adat yang terletak di Kecamatan Glagah itu. Kemiren adalah basis masyarakat Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) yang menggelar festival yang menyediakan 10 ribu cangkir kopi.

Pada malam itu di sepanjang jalan di depan rumah warga, tersedia bangku, tikar, dan tempat duduk lainnya. Pengunjung bebas memilih singgah di rumah siapa pun untuk menikmati seduhan kopi yang disuguhkan secara gratis oleh warga.

Selain kopi, warga juga menyediakan jajanan tradisional untuk para pengunjung, seperti pisang goreng, apem, kucur, klemben, dan lainnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, tradisi meminum kopi bersama ini tak sekadar festival, melainkan ada makna filosifis, merupakan tradisi, hingga mampu menggeliatkan roda ekonomi. "Festival ini sebagai undangan kepada seluruh orang di mana pun untuk datang dan merasakan kehangatan warga Desa Kemiren dalam menyambut tamu," kata Anas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anas mengatakan bahwa filosofi warga Desa Kemiren adalah sak corot dadi seduluran, yang artinya sekali seduh kita menjadi bersaudara. "Dengan meminum kopi bersama, kita bersilaturahim. Orang dari berbagai daerah jadi satu di sini, bersenda-gurau, padahal sebelumnya mereka belum saling kenal," ujarnya.

Menurut Bupati, sudah sejak lama masyarakat Desa Kemiren memiliki tradisi menyuguhkan kopi kepada para tamunya. Suguhannya pun khas, yaitu tak menggunakan gelas, tapi menggunakan cangkir khusus yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Tak heran, cangkir yang digunakan di setiap rumah dalam festival ini pun seragam karena merupakan cangkir yang telah diturunkan dari generasi sebelumnya.

"Tradisi masyarakat Kemiren yang suka berbagi inilah yang menjadi ruh dari festival ini, sehingga memiliki nilai lebih dibanding festival kopi lainnya," ujar Anas.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Pecinan Street Food menyuguhkan beragam atraksi seni hingga aneka kuliner khas Tionghoa selama tiga hari sejak Jumat, 23-25 Februari 2024 di di Tempat Ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Kecamatan Banyuwangi. (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.


Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.


Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Pantai Grajagan, Banyuwangi. Banyuwangitourism.com
Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.


Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.


Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Kuliner Pecel Rawon resmi tercatat sebagai Pengetahuan Tradisional (PT) asli Bumi Blambangan, Kabupaten Banyuwangi. Foto: Diskominfo Pemkab Banyuwangi.
Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.


Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.


Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

27 Juli 2022

Kue kucur, kue tradisional Malang di Lapangan Rampal, Malang, pada Sabtu hingga Minggu, 1-2 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

Dalam Festival Kucur ini banyak kreasi dan ide unik untuk membuat beragam jenis kreasi kucur.


Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

10 Juli 2022

Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

Dengan bergotong royong inilah kunci untuk memajukan bangsa kita.


Tim Penilai UNESCO: Geopark Ijen Hadiah Alam untuk Banyuwangi dan Bondowoso

11 Juni 2022

Dua asesor dari UNESCO, Martina Paskova dan Jacob Walloe disambut tarian khas Banyuwangi ''Jejer Gandrung'', saat tiba di Bandara Banyuwangi, Kamis, 9 Juni 2022. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi
Tim Penilai UNESCO: Geopark Ijen Hadiah Alam untuk Banyuwangi dan Bondowoso

Tim penilai UNESCO berpesan agar pemerintah tetap melibatkan penduduk sekitar dalam pengembangan Geopark Ijen.


World Surfing League Berlangusung di Pantai Plengkung Banyuwangi 28 Mei - 6 Juni

29 Mei 2022

Wisatawan berselancar di Pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. Ombak di Pantai Plengkung terkenal nomor dua terbaik di dunia setelah Hawaii. (Foto: Humas Protokol Banyuwangi)
World Surfing League Berlangusung di Pantai Plengkung Banyuwangi 28 Mei - 6 Juni

World Surfing League di di G-Land, Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki judge tower, sehingga juri dapat memantau manuver peselancar di tengah laut.