Dusun ini didukung oleh PT Pertamina dari dana sosial. Marketing Branch Manager Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta Dody Prasetya menyatakan melalui program ini, Pertamina menyalurkan bantuan permodalan serta memberikan pendampingan untuk desa wisata.
“Sejak 2013 hingga 2018 perkembangan kelompok-kelompok tersebut mengalami kemajuan yang pesat. Salah satu wujud dari kemajuan tersebut diantaranya adalah kelompok peduli lingkungan,pengelolaan sampah mandiri,” kata dia.
Di dusun ini, setiap kepala keluarga menyerahkan sampah secara sukarela, kemudian hasil sedekah sampah untuk kegiatan sosial. Dari 2017 hingga saat ini, bank sampah Gamol telah mengumpulkan 2,4 ton sampah dengan nilai ekonomis mencapai Rp 4.210.725.
Kelompok budidaya dan pengelolaan jamur juga telah menghasilkan produk-produk olahan seperti keripik dengan berbagai varian rasa, kerupuk jamur, kaldu jamur non MSG, brownies jamur, lumpia jamur, dan nugget jamur. Dari susu kambing etawa, warga membuat kerupuk susu, susu bubuk, susu cair, dan permen susu kambing etawa.
“Penyerahan bantuan merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperkenalkan potensi Dusun Gamol agar dapat memberikan warna di dunia pariwisata,” kata dia.
Menurut Hemas yang merupakan permaisuri Raja Yogyakarta, bantuan seperti ini mendorong pemberdayaan dan kesiapan masyarakat menghadapi berbagai peluang di masa mendatang. “Termasuk akan adanya bandara baru di Kulon Progo, masyarakat di sekitar harus bisa memanfaatkan peluang itu. Jangan sampai hanya menjadi penonton di daerah sendiri,” kata Hemas.
MUH SYAIFULLAH (Yogyakarta)