TEMPO.CO, Jakarta - Kebun Raya Batam di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, mengoleksi sekitar 3.000 tanaman dari berbagai jenis tumbuhan maritim, dan sekitar 4.000 tanaman pengarah.
“Rencananya, kebun raya yang mengusung tema maritim itu akan resmi dibuka pada 18 Desember 2018, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-189 Kota Batam,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, dan Pertamanan Kota Batam, Eryudhi Apriadi di Batam, Senin, 22/10.
Kebun Raya tersebut dibangun sejak 2014. Ada dua taman yang melengkapi kebun raya, yaitu taman warna-warni dan taman palem. Eryudhi berharap pemanfaatan kebun raya tersebut bisa maksimal. "Kemarin Deputi Ilmu Pengetahuan LIPI sudah datang meninjau kondisi terakhir. Menurut beliau, sudah layak untuk dilakukan launching," kata Eryudhi.
Selain koleksi tanaman dan taman, Kebun Raya Batam juga dilengkapi gerbang, gedung pengelola, rumah kompos, dan paranet untuk pembibitan. "Juga sudah ada rumah kaca untuk anggrek, embung air, instalasi pengolahan air, jalan lingkar, dan jalan koleksi yang Oktober ini akan selesai," kata dia.
Menurut Eryudhi, meski belum resmi dibuka, Kebun Raya Batam sudah banyak dikunjungi masyarakat, juga pelancong dari dalam dan luar negeri. Setiap minggu tempat edukasi sekaligus wisata itu didatangi sekitar 800 orang pengunjung.
Sebelumnya, peneliti LIPI Hartuningsih Siregar menyebutkan kebun raya di kota kepulauan itu mengkhususkan pada konservasi tumbuhan dari pulau-pulau kecil pesisir. Para ahli mulai mengeksplorasi dan mengumpulkan tumbuhan pesisir di Kepri itu sejak 2013.
ANTARA