Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kawa Daun, Menyeruput Daun Kopi di Padang Panjang

image-gnews
Kopi kawa daun dan lemang durian yang banyak dijual di Padang Panjang, Sumatera Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Kopi kawa daun dan lemang durian yang banyak dijual di Padang Panjang, Sumatera Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Padang Panjang – Kawa daun bukan kopi biasa. Minuman khas Sumatera Barat itu terbuat bukan dari biji kopi, melainkan daunnya.

Bagi masyarakat asli Minangkabau, kawa daun adalah wedang yang istimewa. Pasalnya, ketika menyeruput secangkir kawa daun, mereka bukan cuma merayakan kenikmatan, tapi juga sejarah.

Lihat juga: Bermodal Sofa Bekas, Pemuda Ini Sukses Bikin 11 Kafe Kopi

Hal ini berkaitan dengan cerita masa lampau Sumatera Barat, yang pada masa kolonial, menjadi lumbung penghasil kopi terbesar. Kala itu, biji-biji kopi atau bean yang ditanam oleh petani lokal dikirim ke Belanda. Masyarakat asli, yang menjadi petaninya, tak kebagian hasil panen mereka sendiri.

Penduduk lantas menyeduh daunnya sebagai pengganti kopi. Sebab, hanya daun yang bisa mereka nikmati. Budaya minum kopi dari daun ini lalu berkembang dan menjadi kebiasaan.

Kini, kopi kawa daun menjadi minuman yang dicari-cari. Konsumsinya bukan lagi terbatas untuk masyarakat lokal. Sebab, keberadaannya bisa ditemukan di beberapa tempat di Sumatera Barat. Misalnya di dekat Kelok Sembilan, yakni di jalan utama Bukittinggi menuju Payakumbuh. Bisa juga dijumpai di Padang Panjang, tepatnya di Kota Baru, Padang Panjang, di tepi jalan yang menghubungkan Kota Padang dan Bukittinggi.

Baca juga: Kopi Indonesia Berjaya di Pameran Pariwisata Dunia di London

Di Kota Baru, terdapat beberapa penjaja kopi kawa daun. Pedagang yang kebanyakan berasal dari Batu Sangkar, Sumatera Barat, ini membuka lapak-lapak dagangannya di warung kayu sederhana.

Desember lalu, Tempo berkunjung ke Kota Baru, Padang Panjang, dan mengunjungi salah satu warung. Yakni Pondok Lamang Kawa Daun Pangeran milik Deny. Dalam perjalanan mencicipi kawa daun, sejumlah penduduk lokal menemani untuk memandu cara meminum wedang khas itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kopi kawa daun disajikan dengan batok kelapa. Cara minumnya seperti menyeruput sop. Adapun dari penampakannya, sekilas tak ada bedanya kopi kawa daun dengan seduhan teh. Warnanya kecokelatan, hanya lebih pekat.

Penyeduhannya pun mirip dengan cara membuat teh, yakni daun kopi kawa daun direbus di dalam air mendidih. Uniknya, kawa daun diseduh di dalam kuali yang terbuat dari tanah dan dipanaskan menggunakan perapian tradisional.

Kopi kawa daun memiliki rasa yang sepat. Namun, memberi efek yang segar bagi tubuh. Bila tak suka sepat, pengunjung bisa meminta penjaja menambahkan susu, bahkan telur. Di tengah hawa dingin dataran tinggi Padang Panjang, kawa daun menghangatkan tubuh secara alami.

Untuk teman minum, Deny menyediakan lemang. Lemang adalah ketan yang dimasak di dalam bambu. Setelah masak, lemang disantap bersama durian Sumatera. Perpaduan lemang, durian Sumatera, dan kopi kawa daun menghasilkan rasa yang nano-nano.

Secangkir kawa daun dijual seharga Rp 4.000. Bila ditambah dengan susu, harganya Rp 6.000, sedangkan dengan telur Rp 9.000. Adapun lemang dijual Rp 15 ribu dan durian Rp 50 ribu per buah. Lemang dan durian bisa disantap untuk 5 orang.

Artikel Lain: Tiga Tempat Ngopi Populer di Manado

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Lihat juga video: Sarjana Komputer yang Menemukan Trend Bisnis Kopi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

3 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

25 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

31 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

34 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

39 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

44 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

47 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

48 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

55 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?


Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

55 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Meskipun kopi hitam memberikan sejumlah manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak.