TEMPO.CO, Solo - Keraton Kasunanan Surakarta saat ini tengah menyiapkan rangkaian upacara adat Sekaten yang digelar rutin tiap tahun. Tradisi ini digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Rangkaian acara Sekaten akan dimulai pada Jum'at besok. "Ditandai dengan ditabuhnya gamelan Sekaten," kata Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo, Rabu, 22 November 2017.
Pada Jum'at besok, para abdi dalem akan membawa dua set gamelan, Kyai Guntursari dan Gunturmadu dari dalam keraton menuju Masjid Agung. "Gamelan akan ditata dan kemudian mulai ditabuh usai Salat Jum'at," katanya.
Mulai ditabuhnya gamelan atau yang biasa disebut ungeling gangsa ditandai dengan datangnya utusan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang memberi perintah pada para abdi dalem pradangga untuk menabuh gamelan. Biasanya, masyarakat yang menyaksikan menyambut ungeling gangsa dengan mengunyah sirih.Pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun Be 1944/2011 di Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Selanjutnya, gamelan akan terus ditabuh sejak pagi hingga malam hari sampai ada Jum'at pekan depan (1/12). "Setelah itu gamelan kembali dibawa ke keraton," kata Dipokusumo. Keraton melanjutkannya di hari yang sama dengan acara inti, yaitu Garebek Sekaten. Dalam acara itu, keraton menyediakan dua gunungan sayuran dan buah untuk diperebutkan oleh masyarakat.
Selain upacara adat, sebagaimana Sekaten pada tahun-tahun sebelumnya, keraton juga menggelar acara Pasar Malam Sekaten. Aneka permainan dan basar kerajinan digelar di sekitar kompleks Keraton Kasunanan Surakarta.
Biasanya, pasar malam ini dipusatkan di Alun Alun Utara. Namun, saat ini tempat tersebut sedang digunakan untuk pasar darurat bagi sebagian pedagang Pasar Klewer. Kondisi itu membuat basar digelar di jalan yang berada di sekeliling Alun-Alun Utara. Sedangkan aneka permainan ditempatkan di Alun Alun Selatan.
AHMAD RAFIQ (Solo)
Berita lain:
Dusun Gajian, Sentra Durian di Magelang yang Belum Banyak Diketahu