TEMPO, Silangit --Langit Bandara Silangit , Minggu 19 November 2017 siang itu agak berkabut. Cuaca dingin serta angin sedikit kencang langsung menyergap para penumpang pesawat Bombardier CRJ 1000 NextGen milik Garuda Indonesia yang baru mendarat dari Jakarta di Bandara Silangit, Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara.
Di Ketinggian 4,690 kaki, cuaca di bandara dengan landasan pacu sekitar 2650 x 45 m ini memang sulit diprediksi. "Kabut sering tiba-tiba turun, sehingga pandangan mata sangat terbatas," ujar Services & Maintenance Junior Manager Bandar Udara Silangit Yosapath Tambunan, Airport Operation.
Tak heran jika penerbangan dari dan ke Silangit sering ditunda. Saat itu penerbangan dari Jakarta pun sempat tertunda dua jam. “Lalu lintas penerbangan terakhir dari Silangit ini pukul 14.30 WIB. Lebih dari itu seringkali kabut sudah menutupi bandara,” katanya.
Lepas dari itu semua, Bandara Silangit yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 24 atau 25 November ini, tampak sudah bebenah diri. Desain interior bandara, misalnya kini sudah terlihat ciri khas bangunan rumah adat Batak. Tampak kokoh berbentuk dengan segitiga plus ukiran gorga yang menghias di setiap plangnya.Bandara Silangit. Tempo/Sudandijani
Terminal baru seluas 2.436 m2 itu siap dioperasikan dengan beberapa fasilitas. Berikut yang bisa ditemui: 4 check-in counter untuk keberangkatan internasional, 5 check-in counter untuk domestik, dan 2 conveyor belt di baggage claim area. Di dalamnya pun dilengkapi informasi digital dan mural berisi informasi wisata di sekitaran Danau Toba. Tentu ini mempermudah pengunjung baru memilih destinasi sesuai minatnya.
Sampai saat ini, penerbangan domestik ke Silangit, selain Garuda, ada juga Citilink, Wings Air, dan Sriwijaya. Dan sejak Oktober 2017, ada penerbangan internasional berupa Chater Flight kerjasama travel biro dengan Garuda 3 kali sepekan dari Singapura.
Rencananya, menurut Yosapath, tahun depan akan ada penerbangan reguler, juga tak hanya dari Singapura, tapi dari negara lain, seperti Malaysia. “Maskapai penerbangan lokal pun, bulan depan akan bertambah, ada Batik Air,” katanya.
Semakin banyak penerbangan, semakin mudah juga menuju Danau Toba--yang ditetapkan sebagai salah satu dari 4 Bali Baru ini.
Dari Bandara Silangit, berbagai destinasi wisata memang menjadi hanya sepelemparan batu saja. Ke Huta Ginjang misalnya, tempat para pehobi gantole beraksi, hanya butuh waktu tempuh 15 menit saja. Tempat ini juga merupakan destinasi yang dikunjungi Presiden Jokowi pada pertengahan Oktober lalu.
Dari tempat yang disebut juga Kampung Atas ini kita bisa melihat hamparan Sibandang, Samosir juga desa-desa marga (Silalahi) dengan Tugu Aritonang yang berawarna putih. Meski tampak kecil, tapi tugu yang dibuat dari beton putih itu tampak mencolok di antara hijaunya pepohonan.
Di Huta Ginjang, di ketinggian MDPL 1550, ini juga Anda bisa membeli berbagai buah yang ditanam penduduk sekitar. Seperti markisa, mangga khas Balige yang berukuran kecil dan lainnya. Kalau beruntung Anda juga bisa membeli ulos yang ditenun penduduk sekitar. Kainnya tipis dan per lembar dengan ukuran 1,5 meter X 75 Centimeter harganya 50 ribu rupiah.
Tempat lain yang tak kalah menarik dan juga menjadi tujuan kunjungan Presiden Jokowi tahun lalu adalah Sipinsur. di desa Pearung, Kecamatan Paranginan, kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Jaraknya sekitar 30 menit dari Huta Ginjang. Di sini bersama ibu negara, Presiden Jokowi berswafoto dengan latar belakang Danau Toba. Pemandangan Danau Toba dari kawasan Sipinsr memang tak kalah hebat dari panorama yang dilihat dari tempat sebelumnya. Presiden Jokowi menikmati panorama Danau Toba dari Dusun Panoguan Solu, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, 22 Agustus 2016. Ikut mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan. Aditya Budiman/Tempo.
Hari Minggu itu, Sipinsur yang luasnya sekitar dua Hektare di ketinggian MDPL 1200-an, ramai dikunjungi muda mudi, baik yang berombongan ataupun berdua-duaan. Wangi buah durian semerbak tercium di kitaran area sipinsur itu. Rupanya ada beberapa buah durian yang sudah matang dan siap dipetik.
Area Danau Toba yang romantis, sepertinya membuat Jokowi berkeinginan membangun sebuah taman bunga di kawasan Sipinsur. Jenis bunga yang akan ditanam masih belum ada. “Tapi, nanti rencananya akan seperti taman bunga di Cileungsi Bogor,” kata Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik Badan Pengelola Otoritas Danau Toba, Faisal.
Faisal mengatakan sampai saat ini kawasan yang sudah disiapkan ada di Kabupaten Humbahas seluas 1.811 Hektare dan di Kabupaten Tapanuli Utara dengan luas 246 Hektare.
Bicara Danau Toba memang tak pernah ada habisnya. Mengelilingi Danau Toba tanpa henti butuh waktu seharian penuh. Jika ingin menikmati seluk beluknya, paling tidak Anda perlu 2 malam 3 hari. “Satu malam menginap di Samosir, 1 malam lagi di luar Samosir,” ujar Faisal.Penjual Ulos Rp 50 Rb di Huta Ginjang, Senin 20 November 2017 | Tempo, SUSAN
Danau Toba, diperkirakan terbentuk pada 75 ribu tahun lalu melalui letusan besar super volcano, kedalaman hingga 505 meter (1.666 kaki). Di tengah danau ke dua terbesar di dunia ini terdapat Pulau Samosir, yang besarnya hampir menyamai luas Singapura.
Di sini pula ada ikan arsik khas Danau Toba, pohon Andaliman seperti pohon cabai yang super pedas, buah mangga Toba seukuran telur ayam yang bisa langsung dimakan dengan kulitnya. Semuanya berada di kawasan Geopark Kaldera Toba (GKT) yang kini sedang diproses untuk didaftar di Unesco Global Geopark (UGG).
“Kawasan GKT dengan luas 100 Kilometer x 40 Kilometer ini menyebar di 15 titik pada 4 geosite yang berlokasi di 8 kabupaten,” kata Faisal. Delapan Kabupaten itu adalah Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, D a i r i , Karo, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, dan Samosir.
Berbagai acara menjelang akhir tahun ini akan digelar di Danau Toba. Ada Toba Kayak Marathon pada 24- 26 November 2017. Kemudian ada Festival Sigale-gale pada 25 November,-Festival Arung Jeram pada 29 November hingga 3 Desember 2017,Toba Coffee Festival pada 2 hingga 3 Desember 2017, dan Festival Danau Toba pada 6- 9 Desember 2017.
Bandara Silangit pasti akan sibuk nantinya. Semoga saat itu langit di Bandara Silangit tak sering-sering berkabut.
Berita lain:
Inspirasi Penataan Tanah Abang, Ini 9 Fakta Mengenai Grand Bazaar
Tiang Listrik yang Ditabrak Setya Novanto Jadi Ajang Pelancongan