Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WWF Rilis Kondisi Borneo Peringati Hari Lingkungan Hidup  

image-gnews
Orang utan beraktivitas di tengah kabut asap yang menyelimuti areal hutan sekolah Orang utan Yayasan Penyelamatan Orang utan Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, 5 Oktober 2015. Tidak hanya berdampak penyakit ISPA pada orang utan tetapi juga bisa berimbas pada kepunahan orang utan di Indonesia. ANTARA FOTO
Orang utan beraktivitas di tengah kabut asap yang menyelimuti areal hutan sekolah Orang utan Yayasan Penyelamatan Orang utan Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, 5 Oktober 2015. Tidak hanya berdampak penyakit ISPA pada orang utan tetapi juga bisa berimbas pada kepunahan orang utan di Indonesia. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - WWF-Indonesia bersama WWF-Malaysia merilis ringkasan eksklusif publikasi mengenai kondisi Borneo terkait Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni. Ringkasan itu diberi tajuk "The Environmental Status of Borneo 2016".

Hari Lingkungan Hidup ini diperingati di penjuur dunia dengan menyoroti perkembangan terakhir. "Sangat penting untuk memiliki gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai status hutan Borneo sekarang dan sebelumnya," kata plt CEO WWF-Indonesia Benja V Mambai dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan sangat penting melihat perubahan besar kondisi ekologis terjadi termasuk di Hearth of Borneo (HoB) atau Jantung Borneo. "Ini akan membantu kami dalam memantau serta merencanakan usaha masa depan kita di pulau ini dengan lebih baik," kata dia. Ringkasan ini tampaknya hal yang cukup baik guna mempeirngati Hari Lingkungan Hidup sedunia kali ini.

Dia berharap hasil analisis yang ada memandu pihak berwenang dan pemangku kepentingan untuk mengambil langkah efektif mengatasi keadaan lingkungan yang menurun. 

Meskipun ada banyak tantangan, ia mengatakan laporan tersebut juga memberikan kabar baik di beberapa bidang ekosistem. Kawasan yang dikenal sebagai Jantung Borneo, yang berada di tengah pulau ini, memang bernasib jauh lebih baik dibandingkan dengan dataran rendah dan daerah pesisir.

Direktur Eksekutif/CEO WWF-Malaysia Dato Dr Dionysius Sharma mengatakan dengan bekerja berrsama maka hamparan hutan terakhir di Borneo yang tersisa di dunia bisa menjadi tempat tinggal yang lebih baik. "Bagi manusia maupun keanekaragaman hayati yang tumbuh subur di pulau hutan hujan tropis yang unik ini." Kayan Mentarang, jantungnya Borneo.

Pulau Borneo merupakan rumah bagi beragam spesies tumbuhan dan hewan, kaya akan sumber daya alam bagi keberlangsungan hidup 11 juta orang termasuk satu juta Masyarakat Adat yang tinggal di kawasan Heart of Borneo (HoB).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam ringkasan eksklusif laporan tersebut menjelaskan bahwa Borneo berada dalam bahaya karena secara perlahan kehilangan ekosistem utamanya yang sangat penting. Padahal ekosistem itu sangat penting bagi kelangsungan jangka panjang masyarakat baik nasional maupun regional. Yakni, bagi Brunei Darussalam, provinsi-provinsi di Kalimantan dan negara bagian Malaysia di Sabah dan Sarawak.

Sekitar 74 juta hektare (ha) tutupan hutan secara keseluruhan telah menurun menjadi 55 persen pada 2015 dan di daerah hutan tertutup, fragmentasi tersebar luas dengan deforestasi terus meningkat. Dalam skenario "business-as-usual" (BAU) atau bisnis seperti biasa, pada tahun 2020, diperkirakan Borneo bisa kehilangan 75 persen hutannya.

Menurut proyeksi dalam laporan tersebut, jika tingkat deforestasi 2005-2015 terus berlanjut, dalam skenario BAU, 6 juta ha hutan lainnya kemungkinan akan mengalami deforestasi selama periode lima tahun berikutnya dari tahun 2015 dan 2020.

Laporan lengkap WWF Environmental Status of Borneo 2016 akan dirilis akhir Juni 2017. Dan merupakan edisi ketiga laporan yang merinci kondisi kritis ekosistem dan indikator tumbuhan dan hewan.

"Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini merupakan kesempatan yang baik untuk menarik perhatian pada keadaan lingkungan yang kita jalani bagi generasi mendatang. Kita perlu bertindak cepat untuk menyelamatkan hutan Borneo," kata Direktur Eksekutif/CEO WWF-Malaysia Dato Dr Dionysius Sharma.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

41 hari lalu

Baterai Litium. shutterstock.com
BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

56 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

15 Maret 2024

Hendrikus Woro hadir menggunakan pakaian adat sebagai saksi sidang kasus pencabutan izin kawasan hutan di Pengadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Selasa 11 Juli 2023. Agenda sidang hari ini pemeriksaan saksi, Kuasa Hukum tergugat menghadirkan dua perwakilan masyarakat adat Suku Awyu. TEMPO-Magang/Andre Lasarus Benny
Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.


4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

Penyidik Gakkum KLHK menangkap DPO kasus dugaan pengrusakan dan perambahan kawasan hutan produksi Sungai Sembulan di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. (ist)
4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.


Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya (tengah) bersama Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin (kanan) dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (12 Februari 2024). (ANTARA/Prisca Triferna/rst)
Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.


Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berdiskusi bersama tokoh nasional Emil Salim di Jakarta, Minggu 28 Januari 2023. ANTARA/HO-Timnas AMIN
Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.


Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim. ANTARA
Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?


Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama seniman Sidik Gunawan melihat gambar area persawahan di Desa Sidorejo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Menurut Gunawan, seni pari corek yang bergambar Ganjar-Mahfud itu telah viral di media sosial dan mendatangkan rezeki untuk komunitas pari corek dan Lodji Londo. Foto: TKN Ganjar-Mahfud
Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan


Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan saat memberikan pidato politik pada kampanye terbuka di Lapangan Mini Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2024. Diharapkan target 80 persen suara di Jawa Barat dapat tercapai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.