Lantaran dikelilingi hutan dan dibelah oleh enam sungai, antara lain Oyapock, Comte, Maroni, dan Kourou yang merupakan pecahan dari Sungai Amazon, maka wisata yang diunggulkan di sini adalah wisata alam. Bisa pilih apakah mau berlayar, menelusuri hutan, melihat keindahan burung-burung dan binatang lainnya. Atau, ini yang paling asyik, menelusuri hutan Amazon dengan perahu. Banyak tersedia berbagai paket perjalanan wisata menyusuri Sungai Amazon. Untuk paket termurah biayanya 20 euro (sekitar Rp 280 ribu) per orang.
Salah satu tempat yang menawarkan paket wisata alam di Guyana adalah Camp Maripas yang berjarak sekitar setengah jam perjalanan dari Kourou. Maripas cukup terkenal di Guyana. Begitu tiba di tempat ini, pengunjung disuguhi berbagai buah-buahan lokal segar yang bisa disantap sepuasnya. Nah, setelah itu baru dipersilakan menaiki perahu. Ketika saya ke sana, tempat itu ramai pengunjung. Sejumlah bus pariwisata terparkir di depan camp.Dermaga di Kamp Maripas (Tempo/LR Baskoro)
Wisata penyusuran sungai yang saya ikuti berlangsung sekitar satu jam. David, pria berkulit legam yang mengendalikan perahu, membawa kami masuk ke anak sungai kecil yang lebarnya kadang hanya 15 meter. “Awas…” ia berkata singkat jika ada dahan atau batang pohon yang jaraknya dekat dengan kepala kami.
Turis dibawa masuk ke dalam hutan alam yang rapat, sunyi, serta tak ada bunyi apa pun kecuali deru mesin perahu dan sesekali suara binatang. Inilah kiranya atraksi yang dijual sebagai wisata menikmati hutan Amazon: merasakan keganasan dan keliaran hutan Amazon seperti dalam cerita. Bagi para turis, tentu pengalaman yang satu ini mengesankan.
Tapi, jangan sampai tak plesiran ke Guiana Space Center. Terletak dalam areal seluas 700 kilometer persegi, inilah tempat peluncuran satelit terbaik di muka bumi. Guyana menjadi favorit perusahaan peluncur satelit lantaran lokasinya yang sangat dekat dengan ekuator serta angin dan cuaca yang stabil.Arianespace, di Kourou, Guyana (Tempo/Ferry Firmansyah)
Dibangun pada1964, di lokasi ini sekarang berdiri dua hanggar raksasa tempat satelit disiapkan yakni Batiment d’Integration Lanceur (BIL) dan Batiment d’Assemblage Final (BAF). Satelit yang baru tiba akan dimasukkan dalam BIL untuk dirakit, kemudian dikirim ke BAF, lalu ditarik melalui rel ke titik peluncuran. Ada tiga titik tempat peluncuran satelit yaitu Ariane Launch Site, Vega, dan Soyuz.
Di Guiana Space Center saya melongok-longok ruang kontrol tempat seratusan ahli bekerja saat ada peluncuran satelit. Ada pun bagi mereka yang ingin menonton peluncuran dengan mata telanjang, bisa melihat dari Toucan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi peluncuran. Jarak ini adalah jarak terdekat yang diizinkan.
Di Toucan ada bangunan terbuka yang di dalamnya berjejer kursi bagi para tamu. “Di tempat itu biasanya fotografer berkumpul untuk mengabadikan momen-momen satelit mulai terbang,” kata Magali Montarlier, pemandu kami.
Tempat lain untuk menonton peluncuran satelit adalah Jupiter Room yang berjarak sekitar 15 kilometer dari titik peluncuran. Ruangan yang masih berada dalam kompleks Guiana Space Center ini ukurannya luas dan nyaman. Di depan ruangan tergantung layar raksasa untuk menyaksikan saat-saat satelit ditembakkan hingga menembus atmosfer. Agar bisa menonton peluncuran satelit, pengunjung harus mendaftar jauh hari ke pengelola Guiana Space Center.
Jika kebetulan tidak ada jadwal peluncuran satelit, tidak perlu kecewa. Karena pengunjung bisa mengikuti tur ke areal peluncuran satelit. Tur ini cukup menarik karena turis dibawa melihat-lihat sejumlah tempat peluncuran satelit termasuk satelit milik Rusia, Soyuz.
Dan, jangan lupa, di sana ada museum yang menyajikan berbagai informasi perihal aktivitas tempat ini sejak berdiri hingga sekarang, lengkap dengan foto dan film dokumentasinya. Ke Guyana tanpa melihat Guiana Space Center memang bak makan bakso tanpa sambal, kurang lengkap….
Lestantya R. Baskoro (Guyana)
Lihat video: Hotel Terbaik Dunia Ada di Indonesia