Untuk masuk ke kawasan itu, pengunjung hanya membayar tiket Rp5.000 per orang sesuai dengan Perda Kabupaten Muaro Jambi Nomor 7 tahun 2015. Sedangkan biaya sewa sepeda kayuh Rp10.000 sampai pulang, tanpa dibatasi waktu penggunaan.
Kendaraan roda empat tidak diperbolehkan masuk ke kompleks candi namun telah dipersiapkan lapangan parkir yang memadai dengan tiket pasti yakni sepeda motor Rp3.000, roda empat Rp5.000 dan kendaraan bus atau roda enam Rp10.000.
Bagi wisatawan yang tidak membawa bekal makanan, bisa membeli di dalam kompleks utama percandian. Selain itu sejumlah pedagang juga menyediakan jasa persewaan tikar bagi wisatawan untuk duduk lesehan di atas rumput yang tertata hijau.
"Saya sudah dua tahun berjualan di kompleks candi ini, warungnya baru diperbaiki. Saya juga menyewakan tikar," kata Ny Ismayati (50) seorang pedagang makanan di sana.
Kawasan itu bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar sejam dari Kota Jambi maupun dari Bandara Sultan Thaha Jambi. Salah satu aksesnya melintasi Jembatan Batanghari yang merupakan jembatan terpanjang di daerah itu.
Sedangkan bagi pengunjung yang senang memburu cenderamata, bisa memperoleh di kios-kios yang ada di pintu masuk. Selain topi juga ada T-Shirt, gelang-gelang, cincin dan kerajinan. Beberapa jenis kerajinan adalah karya Suku Anak Dalam (SAD).
Di beberapa kios juga tersedia beberapa ramuan tradisional untuk kesehatan, kecantikan dan untuk keperluan lainnya dengan harga normal.
"Ada bedak dingin tradisional di sini, saya membeli beberapa buah untuk oleh-oleh. Harganya hanya Rp2.500-an," kata Ny Lina salah seorang pengunjung.
ANTARA