TEMPO.CO, Jakarta - Pelabuhan Kapal RoRo Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, belakangan ini menjadi objek wisata baru yang ramai dikunjungi wisatawan lokal Jambi. Mereka datang sekedar melihat-lihat aktifitas pelabhan dan berfoto-foto.
"Ya memang ramai setiap sore, baik pengunjung dari Kualatungkal maupun dari luar daerah seperti dari Kota Jambi," kata Kepala LASDP Penyebrangan Sungai dan Laut Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjungjabung Barat M Manalu di Kualatungkal, Jumat, 12/5.
Manalu menjelaskan mereka membuka Pelabuhan Roro untuk pengunjung dari pukul 15.00 WIB hingga sore menjelang magrhib tanpa dipungut biaya. Untuk keamanan maka dia meminta petugas Dinas Perhubungan kabupaten setempat untuk mengawasi.
Pengunjung yang mendatangi pelabuhan baru tersebut banyak yang berswafoto sambil menikmati indahnya bibir pantai timur Provinsi Jambi itu. Pelabuhan yang memiliki jembatan kurang dari satu kilometer meenjorok ke laut itu sebenarnya dibangun bukan untuk objek wisata, melainkan tempat bersandarnya kapal ukuran besar. Kapal-kapal itu telah membuka rute Tungkal-Dabo Singkep yang beroperasi pada hari Selasa dan Sabtu.
Namun pelabuhan penyeberangan terbesar di Tanjungjabung Barat itu dimanfaatkan warga untuk bersantai di sore hari. Tidak terkecuali wisatawan dari luar kabupaten yang penasaran dengan pelabuhan kapal berukuran besar itu.
Junaid,i 41 tahun, salah satu pengunjung yang berasal dari kota Jambi mengaku senang berkunjung ke Pelabuhan RoRo Kualatungkal bersama keluarganya."Ya awalnya kita penasaran, sekarang penasaran itu sudah hilang dan sudah kita nikmati. Ini merupakan salah satu tanda bahwa Provinsi Jambi sudah jauh berkembang," kata dia.
Bahkan, anak-anak sekolah dari luar daerah juga memanfaatkan hari libur berkunjung menikmati indahnya wisata baru di Kualatungkal tersebut.
"Selain lokasinya tidak begitu jauh dari pusat Kota Kualatungkal, akses jalannya juga bagus dan lancar, hanya dengan waktu sekitar 10 menit berkendara, kita sudah bisa menikmati keindahan pelabuhan RoRo dan hembusan angin di sore hari," kata pengunjung lainnya, Nurul.
Manalu mengimbau para pengunjung untuk menjaga keamanan. Kata dia anak-anak bila sampai di kapal harus didampingi dan diawasi oleh orang tua.
"Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti bila orang tua yang sedang asyik berswafoto dan anaknya berkeliaran, ini bahaya dan harus ada pengawasan orang tua," katanya.
"Bila terjadi kecelakaan pengunjung di luar tanggung jawab kita, tapi petugas kita selalu ada untuk memantau keselamatan. Terutama pada hari Senin dan Jum'at saat kapal sedang bersandar," katanya dia.
ANTARA