TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara (wisman) asal Jerman, pemerintah Jerman meminta pemerintah membenahi aspek kenyamanan dan kelayakan Pulau Dewata.
Ketua Kadin Bali Anak Agung Alit Wiraputra mengatakan permintaan itu disampaikan oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel saat mengunjungi kantor Gubernur Bali.
"Paling disoroti kemacetan, mereka ingin agar kemacetan ditangani agar membuat nyaman. Menurut mereka, Bali sekarang gersang beda dengan Bali 30 tahun lalu," ujarnya, Rabu, 24 Juni 2015.
Dia mengungkapkan pemerintah daerah Bali diminta segera menyelesaikan persoalan infrastruktur dan penanganan sampah agar wisatawan dari Jerman nyaman berkunjung. Selain itu, semakin banyaknya pembangunan hotel-hotel skala kecil juga membuat wisman Jerman terganggu.
Saat ini, wisman Jerman sudah tidak betah berlama-lama di Pulau Dewata akibat ketidaknyamanan tersebut. Mereka lebih banyak memilih ke negara lain di Asia Tenggara seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam.
Wiraputra mengakui kualitas wisman Eropa berbeda dibandingkan wisman negara lain. Salah satu contohnya, mereka lebih senang menginap di hotel mewah dan masa tinggalnya lebih dari sepekan.
Dia mengatakan Bali memerlukan semakin banyak wisman Jerman berkunjung agar menjadi pemicu kedatangan wisman dari negara sekitarnya ke daerah ini.
Dengan kualitas kunjungan yang sangat baik, kehadiran wisman asal negara berjuluk Bavaria tersebut akan berdampak terhadap ekonomi Bali.
Jumlah wisman asal Jerman ke Bali saat ini sekitar 180 ribu per tahun dan diharapkan meningkat hingga 300 ribu per tahun.