Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Jenis Kopi Tradisional di Bali Pulina, dari yang Paling Kuat hingga Manis

image-gnews
Berbagai jenis kopi Arabica Kintamani yang disajikan di Bali Pulina. Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Berbagai jenis kopi Arabica Kintamani yang disajikan di Bali Pulina. Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Iklan

TEMPO.CO, Gianyar - Berkunjung ke Bali Pulina, destinasi wisata yang satu ini menyuguhkan pengalaman berbeda untuk menikmati kopi. Mulai dari perkebunan yang dibudidayakan menggunakan arabika Kintamani hingga proses mengolahnya.

Salah satu hal menarik yang ditawarkan bagi para pengunjungnya adalah sensasi menikmati berbagai jenis biji kopi khas Bali. Pengunjung akan mendapatkan edukasi mengenai biji kopi yang dihadirkan di Bali Pulina.

Berikut ini berbagai jenis kopi yang dibedakan berdasarkan proses pengolahan biji kopinya. Mulai dari yang paling lembut hingga yang kadar pahitnya kuat.

1. Wet Coffee

Jenis yang satu ini merupakan biji kopi yang dipetik merah, kemudian kulitnya dikupas. Setelah itu bijinya direndam di air selama kurang lebih 24 jam. Sesuai dengan namanya, biji kopi dijemur selama beberapa hari hingga satu sampai dua minggu. Rasa yang diciptakan dari proses ini cenderung asam dan ada sensasi buah jeruknya.

2. Natural Coffee

Sementara natural coffee yang dipetik merupakan biji kopi bewarna merah. Jadi biji kopinya yang dipilih hanya merah saja. “Biasanya jenis ini harus dijemur sekitar 2 bulanan karena prosesnya harus dilakukan secara perlahan dan tak harus terpapar sinar matahari secara langsung,” kata Ayu, staf dari Bali Pulina. Rasa dari jenis kopi ini terasa seperti wewangian floral dan fruity.

3. Honey Coffee

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses honey coffee ini memiliki keunikannya tersendiri. Disebut kopi madu karena pada prosesnya, kulit merah dari biji kopi dikupas tapi gel atau lendir dari bijinya masih dibiarkan menempel. “Biji itu yang kami jemur. Jadi gelnya nanti akan terfermentasi ke kopinya. Makanya, rasa yang diciptakan ada sedikit sensasi manisnya," kata Ayu. 

4. Dry Coffee

Untuk dry coffee, jenis ini merupakan pilihan biji kopi yang dipetik campuran, ada yang berwarna merah dan kuning. Proses penjemuran dry coffee lebih cepat dari jenis yang lain, yaitu kurang lebih selama 2 hingga 3 minggu. Proses ini menghasilkan rasa yang lebih pahit dan kuat dibandingkan jenis kopi lainnya. “Kalau pernah mencoba kopi Bali, itu jenis dry coffee,” ujar Ayu.

Semua proses ini dilakukan khusus untuk biji kopi Arabica. Hal ini penting karena akan menentukan rasa apa yang nantinya ingin dihasilkan. Biasanya, arabica cenderung lebih berasa seperti buah yang agak asam.

Tertarik mencicipi kopi hitam di destinasi wisata Bali ini?

Pilihan Editor:  Menjelajah Wisata Edukasi Kopi Bali Pulina di Gianyar Ubud

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia; Jembatan Ambruk di Cina dan WNI Buka Kedai Kopi di Swiss

5 hari lalu

Jembatan runtuh di China tewaskan 11 orang, Presiden Xi Jinping minta tim penyelamat lakukan evakuasi besar-besaran. (Foto: X/@ChinaNews)
Top 3 Dunia; Jembatan Ambruk di Cina dan WNI Buka Kedai Kopi di Swiss

Top 3 dunia pada 21 Juli 2024, berita tentang jembatan ambruk di Cina yang menewaskan 12 orang dan 20 kendaraan hilang.


Orang Indonesia Dirikan Warkop di Swiss, Obati Rindu Kopi dari Tanah Air

6 hari lalu

Alista Ponti, pemilik kedai kopi Omnia Coffee di Zurich, Swiss. Foto: Krisna Akassa
Orang Indonesia Dirikan Warkop di Swiss, Obati Rindu Kopi dari Tanah Air

Kopi Indonesia diusung oleh pasangan suami istri asal Swiss di kedai kopi Omnia Coffee. Mengobati rindu akan kopi di tanah air.


Sumsel Siapkan Destinasi Wisata Kopi, Libatkan Petani di Lima Daerah

9 hari lalu

Ilustrasi buah kopi
Sumsel Siapkan Destinasi Wisata Kopi, Libatkan Petani di Lima Daerah

Agrowosata kopi akan memberdayakan daerah penghasil kopi seperti Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, OKU Selatan dan Muara Enim


4 Waktu Terbaik untuk Berkunjung ke Bali Berdasarkan Aktivitas

9 hari lalu

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Bali. Foto: Canva
4 Waktu Terbaik untuk Berkunjung ke Bali Berdasarkan Aktivitas

Untuk mendapatkan pengalaman menyenangkan, ada beberapa waktu terbaik untuk berkunjung ke Bali berdasarkan aktivitas yang ingin dilakukan.


Sumsel Gelar Ngopi di Pinggir Sungai Musi untuk Promosikan Kopi

12 hari lalu

Ngopi di Pinggir Sungai Musi yang dipusatkan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang pada Sabtu, 13 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Sumsel Gelar Ngopi di Pinggir Sungai Musi untuk Promosikan Kopi

Ngopi di Pinggir Sungai Musi diselenggarakan di berbagai daerah di Sumsel yang di sepanjang Sungai Musi.


Harapan Petani Kopi Saat Jokowi Berkunjung ke Lampung Barat

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo melihat biji kopi yang dipanen petani di Desa Kembahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat, Jumat, 12 Juli 2024. Dalam kunjungannya, Jokowi menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas kopi Indonesia, yang memiliki sekitar 1,2 juta hektare lahan produksi yang tersebar di seluruh negeri. Foto: Sekretariat Presiden
Harapan Petani Kopi Saat Jokowi Berkunjung ke Lampung Barat

Presiden Jokowi berkunjung ke lahan kopi di Lampung Barat pada hari ini. Seorang petani kopi mengharapkan dukungan ini.


Jokowi Panen Kopi di Lampung Barat: Permintaan Ekspor Naik Terus

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo melihat hasil biji kopi yang dipanen petani di Desa Kembahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat, Jumat, 12 Juli 2024. Dalam kunjungannya, Jokowi menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas kopi Indonesia, yang memiliki sekitar 1,2 juta hektare lahan produksi yang tersebar di seluruh negeri. Foto: Sekretariat Presiden
Jokowi Panen Kopi di Lampung Barat: Permintaan Ekspor Naik Terus

Jokowi mendorong pentingnya meningkatkan produktivitas kopi Indonesia, saat ikut panen bersama para petani di Desa Kembahang, Lampung Barat.


Jokowi Bakal Hadiri Panen Raya Kopi di Lampung Barat Hari Ini

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana mencoba kopi lokal jenis Lintong Arabica saat mengunjungi kawasan Sipinsur Geosite di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Senin, 29 Juli 2019. Dalam kunjungan kerja ini, Jokowi dijadwalkan meninjau pengembangan proyek infrastruktur. ANTARA
Jokowi Bakal Hadiri Panen Raya Kopi di Lampung Barat Hari Ini

Usai meninjau panen raya kopi, Jokowi akan kembali ke Stadion Bumi Sekala Bekhak guna lepas landas menuju Kabupaten Tanggamus.


Miliki Indra Penciuman yang Tajam, Berikut 8 Bau yang Tidak Disukai Kucing

16 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Miliki Indra Penciuman yang Tajam, Berikut 8 Bau yang Tidak Disukai Kucing

Indra penciuman kucing sangat tajam, bahkan 9 sampai 16 kali lebih kuat dibandingkan manusia.


5 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Ada Indonesia dan Vietnam

16 hari lalu

Kopi yang merupakan komoditas kedua paling banyak diperdagangkan. Berikut ini beberapa negara penghasil kopi terbesar di dunia, termasuk Indonesia. Foto: Canva
5 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Ada Indonesia dan Vietnam

Kopi merupakan salah satu komoditas yang paling banyak diperdagangkan. Berikut negara penghasil kopi terbesar di dunia, termasuk Indonesia.