TEMPO.CO, Subang - Cumi-cumi dimasak dengan bumbu saus tiram, asam manis, dan saus balado atau dibakar dengan dilumuri rempah-rempah? itu sih sudah lumrah. Tapi bagaimana jika cumi-cumi disajikan dengan cara dipanggang dan dagingnya dikerat-kerat, layaknya sate.
Warung sea food Kang Maman di pantai Kakalapaan, Patimban, Pantai Utara (Pantura) Subang, Jawa Barat. Tempo yang berkenan mencicipi sate cumi-cumi itu mencoba menguak rahasia dapur Kang Maman yang membuat sate cumi-cuminya terasa enak dan nikmat.
"Bumbunya sederhana, hanya garam dan mentega, tapi cumi-cuminya harus betul-betul cumi-cumi segar," kata Kang Mamang kepada Tempo, Ahad, 28 Desember 2014.
Menurut dia, cara memasak cumi-cumi bakar adalah dengan mencampur garam dan mentega yang dipakai untuk melumuri cumi-cumi segar. "Bumbu garam mentega itu dilumuri ke tusukan cumi yang tengah dipanggang di atas bara api yang tak berasap," ujar Mamang yang mengaku sudah menjalani bisnisnya selama 28 tahun.
Maman pantang melumuri bumbu sate cuminya ketika dalam proses pembakaran yang menghasilkan asap. "Rasanya akan sepet dan aroma bau amisnya tetap terasa," jujar pria bertubuh tambun itu.
Maman mengingatkan sate cuminya wajib cumi segar yang baru datang dari kapal nelayan yang melautnya hanya hitungan setengah hari atau paling lama satu hari. "Aku tak pernah mau masak cumi yang dibawa dari kapal yang berminggu-minggu melaut, hasilnya pasti nggak enak," kata pria dengan logat khas Jawa Panturaan itu.
Rasa sate cuminya yang enak dan segar membuat sate cuminya laku luar biasa. Pada hari-hari biasa, sate cuminya laku hingga 25 kilogram, tapi pada weekend atau hari libur akhir, penjualannya mencapai satu kuintal. "Pada musim liburan panjang Lebaran 2014, sate cumi di sini ludes sampai satu ton," ujarnya.
Setiap satu kilogram cumi-cumi yang disate dibanderol Rp 80 ribu. Dari satu kilo cumi bisa dimasak menjadi empat tusuk sate. Artinya, satu tusuk sate cumi itu setara dengan Rp 20 ribu.
Kenikmatan dan kerenyahan sate cuminya menjadi buah bibir pelancong dari Jakarta, Bandung dan Cirebon. "Sensasi sate cumi ini sangat luar biasa. Bikin lidah tak mau berhenti bergoyang," ujar Besta Besuki, pelancong asal Cirebon.
Besta yang mengaku penggila sea food ini menyatakan bahwa cumi-cumi Kang Maman yang paling nikmat yang pernah dirasakan. "Rasanya renyah dan garing," ujarnya sambil mencocol sate cuminya dengan bumbu saus kecap dengan irisan cabai rawit, barang merah, dan perasan jeruk limo yang menambah aroma dan selera makan bertambah.
Pelancong lainnya, Abdurakhman mengungkapkan sate cumi Kang Mamang benar-benar nikmat di setiap tusukannya. "Setiap tusukan sate cumi enak dan yang penting tak bau amis," ujarnya.
Jangan tunggu rasa penasaran Anda. Mumpung musim libur akhir tahun, Anda bisa mencoba sate cumi yang sensasional ini, sambil menikmati keindahan Pantai Kakalapaan, Patimban, Pantai Utara (Pantura) Subang.
Untuk mencapai warung Kang Maman, dari jalur utama Pantura Pusakanagara, tepat di perempatan pasar belok ke kiri menuju lokasi wisata Kakalapaan. Waktu tempuhnya sekitar 15 menit dari Pusakanagara, Subang. Selamat berlibur akhir tahun.
NANANG SUTISNA