“Keunggulan budaya (culture) kita akan kembangkan dalam produk wisata, antara lain wisata heritage dan relegi, wisata kuliner dan belanja, dan wisata kota dan desa. Pengembangan produk wisata yang mengandalkan kekuatan culture memiliki porsi sekitar 60%."
“Ubud sudah lama dikenal oleh wisman dengan wisata pedesaan dan masyarakatnya yang kreatif mengembangkan kesenian, baik seni kriya atau lukisan, serta seni tari dan pertunjukkan,” kata Arief Yahya.(Baca : Sensasi Gowes Menyusuri Pedesaan di Bali)
Arief menjelaskan, keunggulan alam (nature) akan dikembangkan dengan produk wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan.
Porsi pengembangan nature sebesar 35%, sedangkan manmade dikembangkan sebagai wisata MICE dan Event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpatu (integreted resort) porsinya sebesar 5%.
Ada lima besar produk wisata sebagai kontributor kunjungan wisman ke Indonesia, sebagaimana hasil dari survey PES (passenger exit survey) 2013 oleh Pusdatin Kemenpar yakni; wisman yang melakukan wisata belanja dan kuliner (80%), wisata religi dan heritage (80%), wisata bahari (35%), wisata MICE (25%), dan wisata olah raga (5%).
Arief mengatakan tekad untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisman pada 2019 mendatang perlu upaya perbaikan dan peningkatan sarana infrastruktur pariwisata, infrastrutur ICT, aksesibilitas (conectivity, seat capacity dan direct flight) serta regulasi di antaranya penyederhanaan perizinan serta kemudahan pelayanan visa.
“Dalam rakor dengan Menko Kemaritiman, belum lama ini telah disepakati untuk memberikan bebas visa kepada wisman dari pasar utama yakni; Australia, Jepang, Korea, Tiongkok, dan Rusia. Juga kemudahan perizinan bagi masuknya wisman kapal Yacht yang dapat meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat Indonesia,” kata Arief.
Lembaga MarkPlus Center for Tourism and Hospitality yang diresmikan oleh Menpar merupakan lembaga pengembangan bisnis industri pariwisata dan hospitality yang fokus pada peningkatan kapabilitas SDM melalui pembelajaran(learning), pendalaman industry melalui penelitian (research) yang komprehensif serta menyediakan solusi permasalahan bisnis melalui konsultasi (advisory).
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Dua Abad Meletusnya Tambora, NTB Undang Wisatawan
Merawat Tradisi di Asakusa
BART, Restoran Roof Top Baru di Jakarta
Belanda Incar 41 Ribu Turis dari Indonesia
Yogyakarta Sama Seperti Prancis