Koordinator KPRM, Nurlina, menjelaskan penggusuran terhadap warga Kampung Pisang sudah berlangsung sejak 2005. Dulunya, rumah-rumah warga saling berjauhan dan tersebar di lahan seluas kurang-lebih 7.000 meter persegi. Warga digusur oleh pengusaha pemilik tanah sehingga permukiman mereka dipadatkan pada satu titik.
Aktivis masyarakat miskin urban, Ari Ujianto, mengatakan Hari Habitat diperingati sejak 1985 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendorong pemenuhan hunian layak bagi masyarakat miskin. Kegiatan yang dilakukan di Kampung Pisang sesuai dengan tema Hari Habitat tahun ini, yakni “Suara dari Warga Miskin di Perkotaan”.
Selain Arkom, KPRM, dan masyarakat miskin urban, Jejaring Rakyat Miskin (Jerami) dari Jakarta, Lampung, Kendari, Parepare, dan Porong turut meramaikan kegiatan Hari Habitat itu. Hadir pula Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri.
REZKI ALVIONITASARI
Berita lain:
Sensasi Gowes Menyusuri Pedesaan di Bali
Temuan Baru Arkeolog di Bukit Siguntang, Palembang
Kie Raha, Festival Internasional Maluku Utara