TEMPO.CO , Makassar: Kampung Pisang, begitulah sebutan sebuah kawasan di Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar. Dulu, kawasan Kampung Pisang luas dan banyak ditumbuhi pohon pisang. Seiring dengan pesatnya pembangunan, kawasan ini kian menyempit, hanya tersisa 0,35 hektare atau 3.586 meter persegi. Kawasan inilah yang kemudian ditata oleh sejumlah komunitas.
Salah satunya adalah Arsitek Komunitas Makassar (Arkom). Mereka akan turut membuat maket Kampung Pisang menjadi nyata. Rumah-rumah tiruan berskala 1 : 100 itu berupa rumah panggung yang tertata mengikuti bentuk lahan di wilayah Kampung Pisang sebelah utara.
Koordinator Arkom, Muhammad Cora, mengatakan luas lahan tiap rumah berkisar 5 x 8 meter hingga 8 x 10 meter. “Rumah-rumah itu nantinya dibangun menggunakan sebagian material bekas dari rumah sebelumnya,” kata Cora di sela-sela peringatan Hari Habitat Dunia 2014, di Makassar, Selasa pekan lalu.
Sebuah maket dengan ukuran lebih besar tampak memiliki jendela di sisi depan dan samping. Dengan adanya jendela yang banyak dan besar itu, rumah terlihat lebih terbuka dan leluasa. Namun, Cora mengaku model ini tidak harus sama dengan rumah asli. Masih ada penyesuaian, misalnya, dengan material yang ada.