TEMPO.CO, Jakarta - Warga RW 01, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, mencanangkan gerakan Kampung Bekelir dengan melukis 300 dinding rumah. Tema lukisan adalah hal-hal yang bersifat kearifan lokal.
"Mereka membuat lukisan tiga dimensi dengan menggambar beberapa jenis kesenian atau ikon ciri khas Tangerang, seperti Lenggang Cisadane, gambang kromong, cokek, laksa, dan Masjid Al Azhom," kata Communication Manager Project Kampung Bekelir Andika Panduwinata di Tangerang, Minggu, 30 Juli 2017.
Ia menjelaskan, Kampung Bekelir merupakan ide asli masyarakat setempat untuk mendukung program Pemerintah Kota Tangerang, yakni Kota Layak Dikunjungi.
Dengan lokasi perumahan warga yang dilukis berada di Jalan Perintis atau sepanjang bantaran Sungai Cisadane, maka akan menambah keindahan dan daya tarik tersendiri.
Kegiatan melukis ini melibatkan seniman dari luar daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, Cilacap, Semarang, bahkan Filipina. Para seniman menggambar identitas budaya dan ikon Kota Tangerang.
Lurah Babakan Abu Sofyan berharap Kampung Bekelir bisa menjadi tujuan wisata baru di Kota Tangerang. Hal ini, kata dia, bisa dilaksanakan di lokasi lain dan menumbuhkan kreativitas masyarakat.
Program Kampung Bekelir dengan mengecat rumah warga ini mendapat dukungan dari perusahaan cat dan kuas, seperti PT Pacific Paint, PT Samurai Paint, dan PT Ace Oldfields.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menyambut baik program ini karena mendorong peran serta masyarakat dalam menata permukiman. "Kreativitas dan semangat dalam membangun Kota Tangerang untuk menjadi kota layak huni, layak dikunjungi, layak investasi, dan kota pintar melalui pengembangan teknologi informasi," ujarnya.
ANTARA