TEMPO.CO , Jakarta--Jika Anda berkunjung ke Lembang di Kabupaten Bandung Barat, jangan lupa singgah di Aneka Oleh-Oleh dan Jajanan Serba Susu. Terletak di Jalan Sesko AU Lembang, Anda bisa mendapatkan hasil olahan dari susu sapi perah dari Kelompok Ternak Serba Susu yang beranggotakan 15 orang peternak yang memelihara 70 ekor sapi perah di Parongpong Lembang Bandung Barat.
Di sana, tersedia susu murni cair dan botolan, yoghurt cair dan krim, dodol susu, permen susu, kerupuk susu dan rempeyek susu. Produk terbanyak adalah dodol dan permen. Untuk yoghurt, memiliki beberapa rasa seperti leci, melon, moka, coklat, strawberi, sirsak, mangga, durian dan jeruk. Tanpa pengawet sehingga kalau di luar pendingin hanya bertahan 12 jam tetapi jika disimpan di dalam lemari pendingin bisa bertahan tahan sebulan.
Harganya, mulai dari yoghurt Rp 7.500 sampai satu kotak dodol Rp 15.000. Rata-rata ada 200 orang pengunjung yang berbelanja di pusat penjualannya yang luasnya 800 meter persegi tersebut. Total penjualan yang diperolehnya Rp 3 juta - Rp 4 juta.
Peningkatan penjualan diperoleh dari kunjungan liburan akhir pecan hingga Rp 5 juta - Rp 6 juta. Sebab, banyak yang datang dari Jakarta. Kunjungan dan penjualan bisa meningkat hingga dua kali lipatnya. "Setiap hari ada 200 orang wisatawan yang datang belanja," kata Sekretaris Ketua Kelompok Usaha Pengolahan Susu Serba Susu Lembang Titin Wahyuni Ahad, 7 Oktober 2012 siang.
Adapun produksinya, Titin Wahyuni menjelaskan bahwa setiap harinya rata-rata mengolah 200 liter susu. Untuk menghasilkan yoghurt melalui proses pengolahan yang suhu panasnya mencapai 80 derajat. Setelah didinginkan sampai 45derajat dimasukkan bibit kemudian difermentasi selama 6 jam dalam lemari pendingin. Setelah satu malam baru bisa diolah dicampur gula cair dan menggunakan perasa ? berbagai perasa makanan tadi.
Kelompok ini yang dibentuk tiga tahun terakhir ini melibatkan 9 orang di pusat penjualan dan 4 orang di penjualan cabang yang berpenghasilan Rp 600 ribu - Rp 900 ribu sebulan. Produksinya dimulai dengan adukan susu dalam wajan yang dipanasi diatas kompor gas selama delapan jam secara terus menerus. Setiap wajan berisi delapan liter susu yang diolah dicampur karamel menjadi kental. Setelah itu dicetak di loyang. Seorang pengawas produksi yang bernama Amor mengatakan sehari membuat empat wajan dodol dan jumlah sama berupa permen..
Ketua Kelompok Usaha Pengolahan Susu Serba Susu Lucy Trisna Mayasanti menjelaskan kepada Tempo, secara terpisah, produksi oleh-oleh ini untuk meningkatkan nilai tambah dari sapi perah yang dimiliki 15 orang anggotanya yang memelihara hingga 70an ekor sapi perah. Apalagi banyak peminatnya."Saya suka memasak. Ada nilai tambahnya menjadi produk olahan," ujar Lucy.
Menurut Lucy, olahan susu adalah penyisihan dari hasil perahan susu peternak ke Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU). Setoran wajib ke KPSBU ini sebagai pengganti pakan ternak yang diterima para peternak. "Yang membawa kepada kelompok bervariasi diantara lima liter," kata Lucy.
Pelaksana pada bidang pembinaan Dinas Peternakan Jawa Barat Aan Komarudin membenarkan adanya nilai tambah tersebut. Sebab, jika hanya dijual susu cair saja, per liternya hanyalah Rp 3 ribu ? Rp 4 ribu saja. Tetapi penjualan yoghurt seperempat liter mencapai Rp 7.500. "Ada tiga sentra produksi di sini," ucapnya kepada Tempo. Di daerahnya, sentra produksi pengolahan itu ada di Cisarua Bandung Barat, Lembang dan di Pangalengan Kabupaten Bandung.
SUPRIYANTHO KHAFID