TEMPO.CO, Makassar - Pemerintah Sulawesi Selatan akan membenahi tempat-tempat wisata pulau untuk mendukung Program Pariwisata South Sulawesi 2012. Selama ini daya tarik pariwisata (DTW) yang menonjol di Sulawesi Selatan adalah destinasi buatan, seperti Trans Studio, dan itu tak cukup melengkapi destinasi wisata. DTW Bahari, termasuk wisata pulau, dianggap memiliki potensi pariwisata yang cukup besar.
"Pariwisata kita harus kita lengkapi. Tidak cukup dengan Trans Studio, kami berharap ada 'pemain' baru. Yang sekarang kita benahi agar pulau-pulau kita makin maksimal," ujar Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo saat ditemui di rumah jabatannya, Jumat, 13 Januari 2012.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan Syafruddin Rahim mengatakan pemerintah Sulawesi Selatan melalui Dinas menyiapkan obyek wisata pulau yang ada di kabupaten dan kota, dengan menyelenggarakan event di masing-masing tempat, yang diharapkan menjadi event tahunan. "Itu yang ditawarkan kepada wisatawan, terutama wisatawan mancanegara," ujar Syafruddin.
Pemeliharaan akan dilakukan di pulau-pulau spermonde utamanya di sekitar Kota Makassar dan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, di antaranya Pulau Samalona dan Kapoposang. Kapoposang sendiri menjadi lokasi spot diving dan snorkling yang paling diminati dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Syafruddin, daya tarik wisata pulau tak lepas dari minat khusus seperti menyelam dan snorkling. "Orang yang berkunjung ke tempat wisata pulau secara kuantitas tak begitu banyak. Namun cukup signifikan secara kualitas. Karena satu orang yang ke sana bisa menghabiskan biaya hingga Rp 60 juta, dengan minat khusus tersebut," ujarnya.
Dinas mengharapkan keaktifan pemerintah kabupaten dan kota dalam mengelola aset wisata bahari tersebut. "Kami pemerintah Sulsel sangat men-support itu," katanya. Dinas menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 100 ribu di tahun 2012. Sedangkan untuk wisatawan domestik ditargetkan sebanyak 4 juta orang.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2011 tercatat sebanyak 52 ribu orang. Dan wisatawan domestik sebanyak 3,7 juta orang. Sektor pariwisata termasuk salah satu penyumbang pendapatan daerah Sulawesi Selatan yang terbesar. Meski demikian, menurut Syafruddin, kendala terbesar yang masih dihadapi adalah minimnya infrastruktur. "Namun promosi wisata harus tetap terus berjalan," ujarnya.
SUKMAWATI