TEMPO Interaktif, - Isi piring besar itu terlihat menarik. Daging domba dengan tulang besarnya, cous cous, serta salad mentimun dan tomat begitu mengundang selera. Inilah salah satu makanan Turki yang menjadi andalan di restoran Anatolia, restoran yang menyajikan makanan Turki.
Tak seperti biasanya, daging domba yang disajikan di Anatolia sangat empuk. Yang tak kalah penting, daging itu tidak berbau. "Kami menggunakan rempah-rempah khusus, dan waktu memasaknya yang penting," kata asisten chef yang sempat menyapa tamu yang menikmati masakannya.
Makanan yang tersaji di piring besar itu bernama Kukuslu Kuzu Haslama, salah satu menu pilihan di bagian lamb shank (tulang kering). "Lamb shank memang menu andalan kami," kata Sulabh B. Rayanani, Manajer Komunikasi Pemasaran Anatolia.
Untuk menikmati makanan ini memang harus merogoh kantong agak dalam. Harganya Rp 210 ribu.
Anatolia diklaim oleh Sulabh sebagai restoran makanan Turki pertama di Jakarta. "Senin lalu kami baru saja merayakan ulang tahun ke-12," kata dia. Memang, restoran makanan Turki tak banyak di Jakarta. Selain Anatolia, ada Turkuaz Turkish Restaurant, yang berada di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru. Kebetulan pemiliknya pernah menjadi chef di Anatolia.
Tentu bukan hanya Kukuslu Kuzu Haslama yang bisa dinikmati di restoran yang berada di Jalan Kemang Raya ini. Pilihan menu yang ditawarkan sangat banyak. Untuk lamb shank sendiri ada 8 jenis. Adapun untuk makanan pembuka ada 14 jenis yang ditawarkan. Untuk salad ada 9 jenis dan makanan utama 12 jenis. Sementara itu, untuk grilled dan kebab ada 10 jenis serta makanan penutup 14 jenis.
Makanan yang paling direkomendasikan, selain Kukuslu Kuzu Haslama di makanan utama, adalah humus di makanan pembuka. Atau bisa memilih yang lebih lengkap, Meze Plate.
Makanan pembuka ini berisi beberapa makanan: humus dan minyak zaitun; spinach boark's (filo pastry yang berisi bayam); maydonos salatasi (salad prasley dengan tomat, bawang merah, sejenis gandum, dan extra virgin olive oil); serta tahini patlican (terung bakar, bawang putih, yoghurt, dan extra virgin olive oil).
Sementara itu, untuk makan penutup, yang paling direkomendasikan adalah baklava, kue kering berlapis yang dicampur dengan mentega dan kacang pistacio yang diberi sirop dan madu buatan sendiri.
Bagi para vegetarian juga ada banyak pilihan makanan. Misalnya felafil untuk pembuka. Makanan ini terbuat dari kacang polong dan sayuran yang dihaluskan dan digoreng kering, disajikan dengan tahini saus bawang putih. Selain itu, ada Sebzeli Yayla Kababi.
Adapun minuman khas Turki adalah teh dan kopi Turki. Bagi penggemar minuman alkohol, restoran yang bisa menampung sekitar 70 tamu ini juga menyediakan berbagai minuman beralkohol. Bahkan ada yang khas Turki, yakni Yeni Raki.
Selain makanan, suasana Turki bisa dirasakan di Anatolia. Ketika memasuki ruangan, lewat pintu kayu tebalnya, temaram lampu dari Turki sudah menyambut. Dinding sekeliling di ruang yang terbagi di tiga bagian ini jua dipenuhi hiasan dari Turki, seperti piring dan keramik dengan motif Turki.
Selain itu, hiburan yang biasa ditemukan di Turki mewarnai restoran ini pada akhir pekan. "Ada pertunjukan tari perut," kata Sulabh. Tarian dimulai pada pukul 20.00, yang terbagi dalam dua sesi.
Namun kalau malas ke Kemang, yang dikenal macet lalu lintasnya, Anda bisa mengunjungi restoran Turkuaz, yang belum lama buka. Restoran ini ada di Jalan Gunawarman Nomor 32. Jadi tak perlu ke Turki untuk menikmati makanan negeri yang dikenal dengan tarian mistis Darwis ini.
l PURWANI DYAH PRABANDARI
Anatolia Authentic Turkish Restaurant
Jalan Kemang Raya Nomor 110, Jakarta Selatan
Telepon: 021-719 4658
Jam Buka:
Makan siang: 11.00-14.00
Makan malam: 17.00-23.00 (hari kerja)
17.00-24.00 (akhir pekan)
Turkuaz Turkish Restaurant
Jalan Gunawarman Nomor 32, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telepon: 021-7279 5846