TEMPO.CO, Jakarta - Paris salah satu destinasi populer saat liburan akhir tahun dan musim dingin. Salah satu acara ikonik kota tersebut kembali digelar, yaitu Grand Palais des Glaces. Gelanggang es dalam ruangan terbesar di dunia di bawa atap kaca Grand Palais.
"Grand Palais Des Glaces @le_grand_palais kembali hadir mulai 14 Desember mendatang! Situs web tiket kami akan online dalam beberapa hari," bunyi keterangan Instagram Le Grand Palais des Glaces, pada 25 September 2024.
Bagi penggemar ice skating dan warga setempat menyambut gembira acara tersebut. Sebab terakhir kali digelar pada tahun 2019, sebelum Grand Palais direnovasi untuk Olimpiade, Paralimpiade Paris 2024 dan pameran Art Basel 2024. Acara ini bisa menjadi salah satu atraksi menarik untuk liburan akhir tahun di Paris.
Grand Palais des Glaces akan dibuka mulai 14 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025. Pengunjung bagi skater profesional atau pemula, tua dan muda dapat meluncur di atas gelanggang es seluas tiga ribu meter persegi di bawa atap kaca megahnya yang telah direnovasi. Khusus anak-anak terdapat area yang dirancang khusus dengan aman dan di bawa pengawasan.
Harga tiketnya bervariasi dari 15 euro (sekitar Rp 250 ribu) hingga 35 euro (sekitar Rp 496 ribu) tergantung sesinya. Biasanya dibuka dua sesi antara jam 10 pagi hingga jam 1 siang, dan jam 2 siang hingga jam 7 malam.
Di malam hari, gelanggang es bernuansa seperti lantai dansa. Di mana pengunjung dapat meluncur sepanjang malam diriingi musik DJ, dan diterangi cahaya bola disko raksasa. Setiap tahun terdapat karya seni momunental di bagian tengah landasan. Namun tahun ini masih dirahasiakan.
Edisi pertama Grand Palais des Glaces yang digagas Olivier Maurey, pendiri Luderic Group, pada tahun 2012 sukses besar. Hampir 300 ribu pengunjung datang memenuhi gelanggang es tersebut. Grand Palaies des Glaces edisi ke-4 digelar dengan meriah. terdapat karya XXL Richard Orlinski berbentuk beruang kutub, bertahta di tengah gelanggang es.
TIMEOUT | PARIS SECRET
Pilihan editor: Paris Destinasi Terpadat di Dunia, Wisatawan Keluhkan Antrean Panjang dan Lama