Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Surakarta Gelar Tradisi Tabuh Gamelan Sekaten, Sempat Diwarnai Insiden

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Para pengrawit menabuh gamelan Sekaten Keraton Surakarta di kawasan Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Senin, 9 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Para pengrawit menabuh gamelan Sekaten Keraton Surakarta di kawasan Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Senin, 9 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi Ngungelaken Gangsa atau mengeluarkan dan menabuh untuk pertama kali pusaka gamelan Sekaten yang bernama Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari, Senin, 9 September 2024. Ritual yang dihelat di halaman Masjid Agung itu biasanya dilangsungkan menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ritual tersebut juga sebagai penanda dimulainya tradisi budaya Sekaten dan Hajad Dalem Gerebeg Maulud yang akan diselenggarakan Senin, 16 September 2024. Dua gamelan pusaka itu dibawa dari Keraton Surakarta ke bangsal Pradangga atau Pagongan Masjid Agung. Di lokasi itu, kedua gamelan akan ditabuh nonstop selama tujuh hari enam malam. 

Insiden Saling Dorong

Namun, ditabuhnya dua pusaka Keraton Surakarta itu sempat diwarnai insiden saling dorong dan pukul antara kubu Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau Gusti Moeng, dengan kubu Raja Paku Buwono (PB) XIII yang diwakili Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko. 

Gesekan dipicu aksi protes pihak PB XIII yang merasa mendapatkan titah atau perintah untuk membunyikan dua gemelan pusaka Sekaten, tetapi didahului pihak LDA. 

Pantauan Tempo, gesekan bermula saat LDA menabuh gamelan sekaten tiba-tiba didatangi perwakilan PB XIII, Kanjeng Haryo, yang memprotes ditabuhnya gemelan tersebut. Padahal, ia merasa yang berhak memulai menabuh gamelan tersebut dengan dibuktikannya adanya surat perintah langsung dari PB XIII.

Aksi protes itu pun mendapat respons kubu LDA dengan menarik Kanjeng Haryo keluar halaman parkir Masjid Agung. Pendukung keduanya bahkan terlibat adu mulut dan saling pukul. Gesekan tak berlangsung lama setelah TNI dan Polri melerai dan Kanjeng Haryo meninggalkan lokasi dengan wajah kecewa.

“Saya dapat perintah langsung dari Sinuhun (PB XIII) untuk memulai gongso (menabuh gemelan), kenapa harus harus diwiwiti (dimulai) dulu. Adatnya, saya diutus (perintah) dari Masjid Agung baru menabuh gamelan, benar atau tidak. Ini dawuh (perintah) PB XIII, kok dimulai sendiri (LDA),” kata Kanjeng Haryo.

Ia memastikan kejadian ini tidak bisa dibiarkan. Terlebih aturan penabuhan sekaten dimulai dari Masjid Agung Keraton Surakarta. 

“Saya sudah sesuai adat, kalau ini menyalahi adat. Keraton Surakarta itu harus sesuai dawuh Sinuhun. Perintahnya sudah jelas pada saya,” katanya. 

Miskomunikasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perwakilan LDA Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi di Solo, menyebut masalah ini hanya karena miskomunikasi.

“Ini salah miskomunikasi saja. Karena saya mendengar sendiri yang mendapatkan perintah menabuh gemelan sekaten. Lalu ada yang protes. Jadi mungkin yang protes ndak tahu kalau dawuhnya (perintah) dari sana tadi Kanjeng Sinuhun (PB XIII) itu saja,” ungkap dia.

Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo mengatakan, sesuai aturan, yang mendapatkan perintah PB XIII membuka penabuhan gamelan sekaten adalah Kanjen Haryo. Namun, yang terjadi seperti itu. 

“Kalau saya sesuai SOP saja, sesuai dawuh Ndalem dalam hal ini yang ditugaskan adalah menantu PB XIII (Kanjeng Haryo). Sah secara prosedur. Memang terjadi seperti itu ditabuh dulu kita lihat nanti,” kata Gusti Dipo.

Tradisi Sekaten

Dia menjelaskan dua gamelan ini akan dibunyikan selama sepekan atau tanggal 9-15 September.

"Dua pusaka gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari kami keluarkan untuk ditabuh selama tujuh hari ke depan sebagai penanda dimulainya adat budaya Sekaten, yang masuk warisan budaya dunia tak benda UNESCO,” kata dia.

Ia menambahkan, sekaten ini merupakan rangkaian menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini sudah ada sejak Mataram Islam dan Kerajaan Demak.

Pilihan Editor: Menengok Tradisi Gamelan Sekaten Saat Idul Adha di Keraton Kasepuhan Cirebon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Long Weekend Maulid Nabi, 100 Ribuan Orang Berkereta dari Yogyakarta

17 jam lalu

Penumpang kereta memadati stasiun menjelang libur panjang yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 16 September 2024 atau 12 Rabiul Awal 1446 Hijriah, Stasiun Senen, Jakarta, Jumat, 13 September 2024. Untuk mengantisipasi lonjakan volume penumpang, KAI Daop 1 Jakarta menambah KA 7002A Taksaka dengan rute Gambir - Yogyakarta. Bertambahnya jumlah penumpang ini dengan tujuan favorit Yogyakarta, Malang, Solo, Blitar, Surabaya, dan Semarang. TEMPO/Ilham Balindra
Long Weekend Maulid Nabi, 100 Ribuan Orang Berkereta dari Yogyakarta

Daop 6 Yogykarta mencatat 100 ribuan penumpang menggunakan kereta api ke berbagai destinasi selama libur Maulid Nabi


Dua Copet Ditangkap Saat Acara Maulid Nabi di Pesantren At-Taqwa Bekasi, Polisi Temukan 5 Ponsel

19 jam lalu

Ilustrasi copet. protothema.gr
Dua Copet Ditangkap Saat Acara Maulid Nabi di Pesantren At-Taqwa Bekasi, Polisi Temukan 5 Ponsel

Dalam video yang beredar, kedua pria diduga copet itu diamuk massa hingga celana panjangnya melorot.


Keraton Surakarta Gelar Grebeg Maulud, Hanya 15 Menit Isi Gunungan Ludes Diperebutkan Warga

21 jam lalu

Kepsen: Pasukan abdi dalem Keraton Surakarta membawa gunungan berisi hasil bumi saat rangkaian tradisi Grebeg Maulud yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 16 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Keraton Surakarta Gelar Grebeg Maulud, Hanya 15 Menit Isi Gunungan Ludes Diperebutkan Warga

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi Grebeg Maulud di halaman Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Senin, 16 September 2024. Rangkaian upacara adat pada puncak acara Sekaten itu dipimpin langsung Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko.


Peringatan Maulid Nabi, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

22 jam lalu

Sejumlah warga berebut gunungan saat Grebeg Maulud/Jimawal 1957 di Pakualaman, Yogyakarta, Kamis 28 September 2023. Keraton Yogyakarta mengeluarkan enam gunungan yang diperebutkan oleh masyarakat di Masjid Gede Kauman, Kompleks Kepatihan serta Pakualaman dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Peringatan Maulid Nabi, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Peringatan Maulid Nabi, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak umat Islam menampilkan teladan utama


Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

23 jam lalu

Para abdi dalem Keraton Yogyakarta membagikan hasil bumi gunungan dalam Gerebeg Maulud di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Senin 16 September 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.


Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

1 hari lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.


Libur Panjang, Dufan Gelar Promo TransJakarta dan Tiadakan Tiket Fast Track

1 hari lalu

Pengunjung bermain wahana Ontang-Anting saat mengunjungi Dufan Night di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Jumat, 7 Januari 2022. Dufan Night yang diselenggarakan untuk memeriahkan awal tahun 2022. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Libur Panjang, Dufan Gelar Promo TransJakarta dan Tiadakan Tiket Fast Track

Dufan Ancol meniadakan untuk sementara penjualan tiket fast track dan promo harga TransJakarta selama periode libur panjang 14 - 16 September 2024.


85 Ribu Tiket Whoosh Terjual Menjelang Libur Panjang Maulid Nabi

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Sebanyak 52 perjalanan kereta cepat dioperasikan setiap harinya dengan kapasitas 31.222 penumpang. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
85 Ribu Tiket Whoosh Terjual Menjelang Libur Panjang Maulid Nabi

PT KCIC mencatat penjualan hingga 85 ribu tiket kereta cepat Whoosh selama periode libur panjang menjelang Maulid Nabi.


Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Simak Diskon 50 Persen di Outlet Makanan Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi Baskin Robbins. Shutterstock
Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Simak Diskon 50 Persen di Outlet Makanan Berikut

Beberapa perusahaan makanan dan minuman mengadakan diskon 50 persen selama libur panjang atau long weekend Maulid Nabi 2024.


Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

2 hari lalu

Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.