TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dinilai berdampak besar bagi pariwisata Tanah Air. Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia itu membawa pesan perdamaian dan menurunkan tensi geopolitik sehingga berdampak positif bagi pariwisata dan perekonomian.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di sela-sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Badung, Bali, Senin, 2 September 2024.
“Kedatangan Sri Paus akan membawa pesan perdamaian dan akan semakin menurunkan tensi geopolitik yang selama ini juga berdampak negatif terhadap pariwisata dan ekonomi,” ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan bahwa Indonesia merasa sangat bahagia menerima kunjungan Sri Paus dalam perjalanan apostoliknya di kawasan Asia-Oseania. Selain Indonesia, sejumlah negara lainnya yang akan dikunjungi meliputi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
“Kami sangat berbahagia, bukan hanya untuk umat Katolik, tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini merupakan kunjungan bersejarah,” kata Sandiaga.
Citra destinasi yang rukun
Lebih lanjut, Sandiaga juga meyakini bahwa kunjungan Sri Paus ke Indonesia dapat membangun citra negara sebagai destinasi yang dipenuhi oleh kerukunan beragama dan toleransi.
Selain itu, lanjut dia, ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata religi seperti Flores, Nusa Tenggara Timur.
“Kami berharap, dengan kunjungan Sri Paus ke Indonesia, ini akan mempererat kehidupan beragama, toleransi kita dalam berbangsa. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kita,” katanya.
Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia selama 3–6 September 2024. Pada 4 September, pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta. Pada 5 September 2024, Sri Paus akan hadir dalam pertemuan antarumat beragama di Masjid Istiqlal Jakarta, dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan memimpin misa akbar diikuti puluhan ribu umat Katolik sebagai perwakilan berbagai keuskupan di Indonesia, di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Pada 6 September bertolak dari Jakarta untuk melanjutkan lawatan ke Papua Nugini.
Pilihan Editor: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Masakan Italia, Kamar Sederhana dan Mobil Innova