Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

image-gnews
Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah berjaga-jaga dan mengantisipasi persebaran penyakit infeksi virus cacar monyet atau monkeypox alias Mpox. Yogyakarta saat ini menjadi pusat mobilitas kunjungan wisatawan yang nyaris tak pernah sepi, terlebih saat akhir pekan atau libur panjang.

Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta pun diimbau turut mewaspadai penularan kasus yang kembali mencuat belakangan ini.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengungkap, kasus cacar monyet di wilayah DIY pernah terjadi tahun 2023 dan awal 2024.

"Kasus cacar monyet ini pernah ditemukan pada 2023 lalu dan dua kasus di awal 2024 ini," kata Pembajun di Yogyakarta pada Senin, 2 September 2024.

Hanya saja, Pembajun enggan menyebutkan di mana lokasi kabupaten/kota di DIY kasus itu ditemukan.

"Yang jelas kasus yang muncul tersebut saat ini sudah selesai, pasien (yang terkena) sudah pulang ke rumah dengan kondisi sehat," kata dia.

Gejala yang harus diperiksa

Pembajun pun meminta masyarakat yang bergejala penyakit ini agar segera memeriksa diri ke fasilitas kesehatan, terutama jika gejala infeksi cacar monyet itu muncul. Gejalanya antara lain demam, panas, serta timbul bercak. 

"Jangan coba meminum obat tanpa resep dokter," kata dia.

Dinas Kesehatan DIY pun telah meminta seluruh sarana dan fasilitas layanan kesehatan melakukan deteksi dini untuk mencegah penyebaran.

Jika terdeteksi gejala kasus itu, bisa langsung memberikan informasi pada sistem kewaspadaan dini untuk langkah reaksi cepat penanggulangan dan melokalisirnya. 

"Misalnya di Puskesmas kabupaten/kota ada temuan kasus dengan gejala itu, bisa langsung diteruskan sampai ke tingkat provinsi, surveilans dan peran masyarakat juga dibutuhkan saat menemukan gejala kasus ini," ujar dia. 

Penanganan kasus cacar monyet

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama menuturkan penanganan kasus penyakit menular seperti cacar monyet masih akan mengandalkan satuan tugas yang pernah terlibat dalam penanggulangan kasus pandemi Covid-19.

"Kami belum membubarkan satgas penanggulangan Covid-19, terutama yang bekerja di tingkat kecamatan-kelurahan, karena satgas ini efektif ketika terjadi kasus seperti penyakit menular," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah mengatakan kewaspadaan kasus Mpox di Kota Yogyakarta dilakukan. Mengingat frekuensi kunjungan dan mobilitas dari luar negeri yang tinggi dan adanya dugaan perubahan pola penularan melalui kontak atau interaksi langsung sebagaimana kasus di Negara Kongo tahun 2024.

“Kami mengimbau kepada warga yang pulang dari perjalanan ke negara endemis atau berinteraksi dengan komunitas berisiko dan merasakan gejala klinis seperti Mpox untuk segera ke puskesmas,” kata Lana.

Kewaspadaan Pemda

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: HK.02.02 /C/ 2160/2024 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox di pintu masuk pelabuhan dan bandar udara yang melayani lalu lintas domestik dan di wilayah, pada 20 Agustus 2024. 

Surat itu untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, dan para pemangku kepentingan.

Penularan langsung kasus ini bisa melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh melalui ciuman, sentuhan, oral, penetrasi vaginal maupun anal dengan seseorang yang terinfeksi Mpox. Penularan tidak langsung bisa lewat benda yang terkontaminasi, seperti tempat tidur penderita. 

Pilihan Editor: Mau Berpergian ke Luar Negeri, Ketahui Tentang Mpox dan Cara Mencegahnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

15 jam lalu

Kepadatan kendaraan di area jalan menuju Taman Sari Keraton Yogyakarta Minggu (15/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.


Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

15 jam lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.


Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

21 jam lalu

Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

1 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


Epidemiolog UI : Penyakit Mpox Bisa Sembuh dalam 4 Pekan

1 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Epidemiolog UI : Penyakit Mpox Bisa Sembuh dalam 4 Pekan

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif menyatakan Mpox bisa sembuh sendiri dalam hitungan minggu.


WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

1 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan persetujuannya untuk vaksin MVA-BN sebagai vaksin mpox pertama dalam daftar prakualifikasi


BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

2 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.


Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

2 hari lalu

Gumuk Pasir di Parangtritis (geoparkjogja.jogjaprov.go.id)
Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.


Dermatolog: Cepat Tertangani dan Deteksi Dini, Kunci Sembuh dari Mpox

2 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Dermatolog: Cepat Tertangani dan Deteksi Dini, Kunci Sembuh dari Mpox

Deteksi dini dan penanganan cepat terhadap gejala Mpox memungkinkan kesembuhan penderita, jadi tak perlu khawatir berlebihan.


Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

3 hari lalu

Wisatawan berjubel di depan Pasar Beringharjo. Mereka masih menikmati Kota Yogyakarta pada awal tahun, Rabu, 1 Januari 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.