TEMPO.CO, Jakarta - Tidur di tempat baru sering kali sulit dilakukan, bahkan di hotel yang tempat tidurnya begitu nyaman. Orang sering kali merasa lebih nyaman dengan tempat tidur, bantal, dan selimut sendiri.
Namun, banyak hotel kini memasang trik supaya para tamunya bisa tidur nyenyak. Stephani K. Robson, pakar psikologi desain hotel, mengatakan bahwa tamu hotel membutuhkan suasana gelap, tenang, dan sejuk untuk tidur malam yang nyenyak.
Spa Tidur
Dilansir dari The Sun, hotel-hotel seperti Equinox di New York kini mengikuti trinitas suci untuk mengubah kamar mereka menjadi tempat tidur yang dapat membuat tamu tidur nyenyak. Usai mengikuti sesi spa tidur yang menyegarkan, para tamu dapat merebahkan diri di tempat tidur yang dibalut dengan linen alami yang membantu tidur lebih nyenyak.
Dengan menekan satu tombol, tamu dapat mengubah seluruh ruangan untuk mendapatkan pengalaman tidur yang sempurna. Ini termasuk kedap suara tingkat studio, tirai anti tembus pandang, dan sistem pemurnian udara berkualitas tinggi yang memastikan lingkungan optimal untuk tidur nyenyak.
Suhu Ruangan
Suhu ruangan juga penting. Para ahli percaya bahwa suhu ruangan optimal untuk tidur nyenyak adalah 16-18 derajat Celcius. Namun, akan sangat sulit bagi hotel untuk mempertahankan suhu tersebut tanpa menggunakan AC berisik yang dapat mengganggu tidur.
FreshBeds, sebuah perusahaan manufaktur Belanda, telah menemukan solusinya. Mereka membuat tempat tidur yang mengalirkan udara murni melalui kasur, tanpa menimbulkan kebisingan. Hal ini memungkinkan para tamu untuk menyesuaikan lingkungan tidur mereka, dan menjaga tingkat suhu yang tepat dengan kelembapan untuk memastikan bisa tidur nyenyak.
Kepompong Tidur
Cara lain yang dilakukan hotel untuk membuat tamu tidur lebih nyenyak adalah kepompong tidur. Ini adalah kamar tidur khusus yang hadir tanpa sumber gangguan apa pun, seperti TV, lampu siaga yang melukai mata, dan mesin apa pun yang mungkin menimbulkan suara mengganggu.
Kamar-kamar hotel seperti kapsul ini bahkan tidak memiliki jendela untuk memastikan tingkat gangguan berada pada tingkat terendah.
Beberapa hotel, seperti Six Senses Ibiza, menawarkan program biometrik yang dipersonalisasi kepada tamunya untuk membantu mereka tidur lebih nyenyak, tidak hanya selama menginap tetapi juga saat mereka kembali ke kehidupan normal.
Hotel ini menawarkan kamar tidur yang dilengkapi dengan sensor canggih yang melacak semua pergerakan biologis, termasuk waktu tidur, fase terdalam tidur, mimpi, dan sebagainya. Staf hotel kemudian melacak dan menganalisis semua laporan dari pemindaian ini untuk membuat program yang disesuaikan dengan kebutuhan yang mencakup yoga nidra, terapi suara, cryotherapy, meditasi, dan pijat.
Pilihan Editor: 5 Barang di Hotel yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa Pulang